Setelahnya malam perkenalan itu, hari-hari Vera menuju satu minggunya benar-benar terasa melelahkan.
Vera diporsir terus-menerus, bahkan dia mengaku padaku hanya bisa tidur tak lebih dari 3 jam, itu karena Fetish aneh Dean.
Selain suka sejenis Dean sepertinya punya Fetish Mummification, seluruh tubuh Vera selalu dia ikat-ikat dengan kantong Latex, perban, dan pakaian-pakaian berbahan karet yang intinya memang sengaja membuat Vera tak nyaman akan keadaannya.
Dihari kedua, setiap kali dia habis dipakai oleh Dean dan Sofie, Vera akan mereka istirahatkan dengan cara diikat dalam posisi yang aneh-aneh.
Vera mengaku tubuhnya terasa keram dan kesemutan karena dibiarkan berjam-jam tak bisa bergerak.
Dean tampak
sangat puas setiap melihat ketidaknyamanan Vera, tak ayal selama seminggu itu
Vera tampak lesu dan lunglai sekali ketika disetubuhi karena dalam istirahatnya, dia pun dibuat tersiksa.
..............................
Hari
berikutnya video kembali merekam saat Dean membuka pintu.
Semalaman Vera dibiarkan tidur dalam kondisi duduk dan terikat dengan kaki mengangkang serta seluruh tubuhnya ditutupi Latex ketat berwarna hitam.
Tampak di hari ketiga itu Dean sudah menyiapkan sesuatu yang lain untuk Vera, karena di hari kedua mereka benar-benar puas melakukan 3 Ways Sex seperti malam pertama.
Semalaman Vera dibiarkan tidur dalam kondisi duduk dan terikat dengan kaki mengangkang serta seluruh tubuhnya ditutupi Latex ketat berwarna hitam.
Tampak di hari ketiga itu Dean sudah menyiapkan sesuatu yang lain untuk Vera, karena di hari kedua mereka benar-benar puas melakukan 3 Ways Sex seperti malam pertama.
Dean-Vera-Sofie.
Sofie-Dean-Vera.
Vera-Sofie-Dean.
Begitulah
siklusnya, aku tak terlalu menontonnya kecuali saat bagian Vera yang berada
ditengah dan di Sandwich mereka berdua.
Dean
membungkuk dan mengelus-ngelus pipi Vera, Vera tampak tak bergeming dan tak
bisa melihat karena wajahnya ditutupi Gas Mask Hood dengan warna senada seperti
Latex yang membalut ketat tubuh langsingnya.
Dean terus
membelai tubuh Vera dalam kondisinya, menilai hasil karyanya sendiri dengan tersenyum-senyum bangga melihat Vera yang begitu cantiknya kini telah ia buat terkunci tak berdaya.
Kemudian dia menaruh kamera yang aktif merekam ke meja, keluar sebentar dan kembali masuk dengan membawa segelas air hangat untuk Vera.
Ditariknya pipa kecil yang terhubung di mulut Vera yang juga menjadikan itu satu-satunya tempat bagi dia bernafas.
Kemudian dia menaruh kamera yang aktif merekam ke meja, keluar sebentar dan kembali masuk dengan membawa segelas air hangat untuk Vera.
Ditariknya pipa kecil yang terhubung di mulut Vera yang juga menjadikan itu satu-satunya tempat bagi dia bernafas.
" Waktunya minum dulu cantik.. " ujar Dean kemudian menuangkan segelas air hangat itu ke pipa tersebut.
Vera hanya
sedikit bergerak, dan air yang dituang langsung habis dia minum.
Vera mengatakan padaku, saat itu dia kaget dengan panasnya air yang seketika terasa masuk ke perutnya, karena ada pipa selang yang dicolok masuk hingga ke tenggorokannya, jadi apapun yang Dean tuangkan ke pipanya pasti akan langsung tertelan oleh Vera masuk kedalam perutnya.
Memang aku melihat uap airnya cukup ngebul, tampak masih panas ketimbang hangat-hangat kuku. Tubuh Vera menggeliat ketika si cowok bertato menuangkan airnya.
Dean pun kembali keluar menutup pintu membiarkan Vera tetap seperti itu.
Vera mengatakan padaku, saat itu dia kaget dengan panasnya air yang seketika terasa masuk ke perutnya, karena ada pipa selang yang dicolok masuk hingga ke tenggorokannya, jadi apapun yang Dean tuangkan ke pipanya pasti akan langsung tertelan oleh Vera masuk kedalam perutnya.
Memang aku melihat uap airnya cukup ngebul, tampak masih panas ketimbang hangat-hangat kuku. Tubuh Vera menggeliat ketika si cowok bertato menuangkan airnya.
Dean pun kembali keluar menutup pintu membiarkan Vera tetap seperti itu.
Tak sampai
20 menit, Dean masuk lagi, kali ini dia bertelanjang dada dan mulai membuka
ikatan yang mengikat Vera dikursi, juga membuka semua Latex yang sudah dia kenakan di sepanjang malam suntuk tersebut.
Vera kembali terduduk telanjang dilantai kayu wajahnya terlihat sangat lesu, jelas jika dia tak bisa tidur semalaman dalam keadaan begitu karena bernafas saja sulit.
Vera kembali terduduk telanjang dilantai kayu wajahnya terlihat sangat lesu, jelas jika dia tak bisa tidur semalaman dalam keadaan begitu karena bernafas saja sulit.
Dean
mengelus wajah Vera yang terlihat sangat cantik dalam letihnya, tampaknya Dean juga sepakat denganku bahwa gadis itu terlihat begitu menghipnotisnya ketika berada di kesayup-sayupan kelopak matanya.
Tak tahan akan kecantikan Vera Dean pun menciumnya, Vera membalas dengan lemahnya sementara ciuman Dean makin lama makin mengganas.
Dean menjilati seluruh wajah Vera, dan Vera dengan pasrah membiarkan Dean melakukan apapun yang dia inginkan.
Tak tahan akan kecantikan Vera Dean pun menciumnya, Vera membalas dengan lemahnya sementara ciuman Dean makin lama makin mengganas.
Dean menjilati seluruh wajah Vera, dan Vera dengan pasrah membiarkan Dean melakukan apapun yang dia inginkan.
" Lo
cantik bener deh, sayang lo punya orang.. "
" Coba aja kalo lo punya gue.. Bakal gua puasin terus pasti!!.. " ujar Dean mengagumi Vera.
" Coba aja kalo lo punya gue.. Bakal gua puasin terus pasti!!.. " ujar Dean mengagumi Vera.
Vera hanya
menatap kosong Dean tanpa berkata-kata, mereka terus bertatapan mata dari jarak
dekat, kemudian tiba-tiba saja Dean meludahi muka Vera!
Ini agak membuatku kaget, padahal barusan ia mengagumi kecantikan Vera, tapi sekarang wajah cantik yang ia puji itu malah dia ludahi sendiri.
Ini agak membuatku kaget, padahal barusan ia mengagumi kecantikan Vera, tapi sekarang wajah cantik yang ia puji itu malah dia ludahi sendiri.
" Suka?.. " tanya Dean sambil meratakan ludahnya di wajah Vera.
Vera
mengangguk lemah, kemudian Dean meludahi kembali wajah cantiknya lagi, hingga
laki-laki itu berdesis puas melihat wajah Vera yang sudah mengkilat basah
dengan ludahnya.
" Ahh.. Lo binal dan nurut banget sih sayang, suka banget deh punya cewe senurut lo.. " Dean
kali ini mulai membuka celananya sambil mendorong Vera tiduran.
Setelah dia
melepas celananya, tampaklah penisnya sudah menegang keras, dan rupanya dia sudah sange dari
tadi melihat Vera.
Dean mengangkangkan kaki Vera lalu langsung menusuk memek Vera yang sudah basah itu, jadi rupanya Vera malah Horny saat diludah-ludahi Dean barusan.
Aku tahu benar karena dia sering menyuruhku melakukan hal serupa.
Dean mengangkangkan kaki Vera lalu langsung menusuk memek Vera yang sudah basah itu, jadi rupanya Vera malah Horny saat diludah-ludahi Dean barusan.
Aku tahu benar karena dia sering menyuruhku melakukan hal serupa.
Dean mulai
mengimpoi Vera dengan kebut sadar waktunya hanya seminggu, untuk itulah dia
benar-benar tak ingin menyia-nyiakan dan terus menikmati sekaligus memuaskan Vera sesuai kesepakatan.
Vera disetubuhi dengan sangat bernafsu oleh Dean, gadis cantik itu terlihat sangat pasrah di Missionary oleh Dean.
Vera disetubuhi dengan sangat bernafsu oleh Dean, gadis cantik itu terlihat sangat pasrah di Missionary oleh Dean.
Badan Dean
yang gagah itu terus menggenjot tubuh bening dan montok yang ada dibawahnya,
tubuh kencang Vera terlihat sangat cocok sekali dengan tubuh kekarnya.
Mata Vera tak lepas menatap Dean, untuk melihat ekspresi kenikmatannya dari laki-laki yang tengah menyenggamainya itu.
Vera mulai kumat, mulutnya meracau meski pelan meminta Dean menampari wajahnya sambil menggagahi dia yang membuat peluh dan keringat dingin langsung menetes di dahiku ketika menontonnya.
Dean tersenyum lalu mulai menampar wajah Vera beberapa kali, dia bukannya kasihan melihat kepasrahan Vera malah menampar muka cantik dan mencekik lehernya sesuai yang Vera minta.
Mata Vera tak lepas menatap Dean, untuk melihat ekspresi kenikmatannya dari laki-laki yang tengah menyenggamainya itu.
Vera mulai kumat, mulutnya meracau meski pelan meminta Dean menampari wajahnya sambil menggagahi dia yang membuat peluh dan keringat dingin langsung menetes di dahiku ketika menontonnya.
Dean tersenyum lalu mulai menampar wajah Vera beberapa kali, dia bukannya kasihan melihat kepasrahan Vera malah menampar muka cantik dan mencekik lehernya sesuai yang Vera minta.
Aku terbujur dalam diamku menatap ke layar komputer melihat cewekku dikasari demi tuntunan nafsu liarnya sendiri, dan Vera hanya memelukku dari samping memastikan padaku bahwa dia menyukai itu dengan bisikannya.
Kemudian
Dean menjambak rambut pirang Vera yang sudah kusut, lalu mendudukkan Vera dan
menjejalkan masuk kontolnya kemulut Vera sampe mentok.
Vera terus
membuka mulutnya lebar-lebar membiarkan saja Dean terus mengeluar-masukkan
kontol kerasnya ke tenggorokannya yang semalaman dicekoki pipa sebagai modal dia bernafas.
Dean menarik mundur jauh kontolnya dan kembali memasukkan kejantanannya dengan sangat cepat ke mulut Vera, Vera sampai terlonjak mundur karena dia menohok kontolnya kasar sekali.
Dean menarik mundur jauh kontolnya dan kembali memasukkan kejantanannya dengan sangat cepat ke mulut Vera, Vera sampai terlonjak mundur karena dia menohok kontolnya kasar sekali.
Ditamparnya wajah Vera sebelum kemudian menyuruh gadis itu kembali tiduran, Vera
menurut saja membiarkan Dean mengangkangkan lagi kakinya lalu mengangkat
pantatnya hingga 90 derajat, hingga tampaklah dua lobang Vera yang tersaji dan
siap pakai.
Dean berdiri diatas Vera, dia berdesis menatap dua lobang Vera yang benar-benar menggoda itu.
Vera yang sudah dikuasai nafsu, melebarkan pantatnya sambil jarinya mulai menggeseki memeknya sendiri membuat Dean tersenyum tipis saat mengetahui kalau Vera minta di anal.
Dean berdiri diatas Vera, dia berdesis menatap dua lobang Vera yang benar-benar menggoda itu.
Vera yang sudah dikuasai nafsu, melebarkan pantatnya sambil jarinya mulai menggeseki memeknya sendiri membuat Dean tersenyum tipis saat mengetahui kalau Vera minta di anal.
Dean bergerak, diawali dari meludahi anus Vera dia dengan senang hati menuruti kehendak si gadis cantik yang sudah sange berat karena memang itulah tugasnya.
Tanpa basa-basi dia menyodomi Vera yang terkangkang dibawahnya, Dean mengerang keenakan sementara Vera mendesah sambil terus menggasak sendiri memeknya dengan jarinya.
Vera meminta Dean mengiringi klimaksnya dengan permainan kasar seperti tadi, dan dalam waktu singkat Vera benar-benar orgasme.
Ah bukan, dia Squirt!
Dia menjerit-jerit kuat sambil memejamkan matanya sementara tangan Dean kokoh mencengkram lehernya, wajah Vera memerah sekali bahkan urat di pelipisnya tampak dengan jelas.
Aku menunduk menyaksikannya dilayar tapi gadisku mengangkat daguku lalu mengatakan jika dia tak apa-apa.
Hanya bisa kutatap wajahnya yang tersenyum riang menjelaskan itu padaku, kupeluk dia sambil bersyukur karena semuanya yang kutonton memang telah lewat dan Vera memang benar-benar takkan melupakan seminggu berat tersebut yang bagi dia adalah sebuah kepuasan.
Dan ya, mulai dari sinilah emosiku berkecamuk ketika mengetahui apa saja yang Dean lakukan ke Vera selama semingguan itu, membuat Vera berulang kali menenangkan perasaanku yang tidak kuasa melihat apa yang terjadi.
Aku sangat menyayangi Vera, kumanjakan dia dan kuberikan apapun yang dia inginkan, tapi justru anehnya yang dia inginkan selalu bertolak dari apa yang kulakukan.
Memaklumi sambil membesarkan hatiku sendiri adalah satu-satunya hal yang bisa kuperbuat, karena Vera tak sama dan dia berbeda dari wanita lain, dia punya perangai tak terkontrol yang harus terus diperhatikan, meski terkadang aku sendiri bingung harus berbuat apa untuk menghadapinya.
Tanpa basa-basi dia menyodomi Vera yang terkangkang dibawahnya, Dean mengerang keenakan sementara Vera mendesah sambil terus menggasak sendiri memeknya dengan jarinya.
Vera meminta Dean mengiringi klimaksnya dengan permainan kasar seperti tadi, dan dalam waktu singkat Vera benar-benar orgasme.
Ah bukan, dia Squirt!
Dia menjerit-jerit kuat sambil memejamkan matanya sementara tangan Dean kokoh mencengkram lehernya, wajah Vera memerah sekali bahkan urat di pelipisnya tampak dengan jelas.
Aku menunduk menyaksikannya dilayar tapi gadisku mengangkat daguku lalu mengatakan jika dia tak apa-apa.
Hanya bisa kutatap wajahnya yang tersenyum riang menjelaskan itu padaku, kupeluk dia sambil bersyukur karena semuanya yang kutonton memang telah lewat dan Vera memang benar-benar takkan melupakan seminggu berat tersebut yang bagi dia adalah sebuah kepuasan.
Dan ya, mulai dari sinilah emosiku berkecamuk ketika mengetahui apa saja yang Dean lakukan ke Vera selama semingguan itu, membuat Vera berulang kali menenangkan perasaanku yang tidak kuasa melihat apa yang terjadi.
Aku sangat menyayangi Vera, kumanjakan dia dan kuberikan apapun yang dia inginkan, tapi justru anehnya yang dia inginkan selalu bertolak dari apa yang kulakukan.
Memaklumi sambil membesarkan hatiku sendiri adalah satu-satunya hal yang bisa kuperbuat, karena Vera tak sama dan dia berbeda dari wanita lain, dia punya perangai tak terkontrol yang harus terus diperhatikan, meski terkadang aku sendiri bingung harus berbuat apa untuk menghadapinya.
Tapi aku percaya, akan ada cahaya terang di ujung sana yang suatu saat akan mengubah pemikirannya.
Aku yakin sekali Alternate Universe itu akan terjadi, ada Possible dalam kata Impossible dan Vera pasti bisa!
Dean tak berhenti setelah Vera Squirt, dia tetap melanjutkan sodokan kasarnya dengan beragam posisi, hingga akhirnya setengah jam kemudian dia menyemprotkan air maninya ke wajah Vera.
Vera terkejang-kejang dengan mata memutih, sepanjang permainan Dean betul-betul memperagakan permainan kasar yang tak pernah kulakukan ke Vera, berkali-kali Vera terkencing-kencing menikmati permainan idamannya itu.
Vera terkejang-kejang dengan mata memutih, sepanjang permainan Dean betul-betul memperagakan permainan kasar yang tak pernah kulakukan ke Vera, berkali-kali Vera terkencing-kencing menikmati permainan idamannya itu.
Dengan
senyum puas Dean menatap wajah Vera yang sudah penuh dengan spermanya, sekujur tubuh Vera sudah merah-merah karena ditepok-tepoki oleh Dean termasuk wajahnya yang pipinya berbekas jeplakan tangan.
Dean tegak dan bersiap meninggalkan Vera yang lunglai dengan tubuh bergetar-getar di lantai, dia tertawa puas
telah merendahkan gadis yang sangat cantik itu sekaligus memuaskannya.
" Lo
binal parah.. "
" Dan gue tau lo pengen banyak kontol kan?.. " tanya Dean ke Vera yang masih tergeletak entah sadar atau tidak.
" Dan gue tau lo pengen banyak kontol kan?.. " tanya Dean ke Vera yang masih tergeletak entah sadar atau tidak.
Tapi Vera
mengangguk lemah, staminanya memang terkuras habis selain karena semalaman sebelumnya dia terus disodomi oleh kedua pasangan homo itu, waktu tidur yang harusnya dia gunakan untuk me-Recovery tenaganya malah sia-sia akibat ikat-ikatan yang membatasi pergerakannya.
" Hahahaha bagus, kalo gitu persiapin diri lo karena setelah ini bakal banyak kontol yang bakal muasin lo juga.. " jelas Dean sedikit memberitahu skenario yang telah dia rencanakan.
Saat itu
darahku berdesir mendengarnya, dan Vera mendesis dalam engah nafasnya ketika Dean mengatakannya karena memang itulah yang dia cari-cari.
Aku tak bisa berkata-kata dan berkomentar, sadar bahwa secara tak langsung aku terlibat dalam pembuatan naskah skenario yang Dean buat, karena akulah yang memberitahu arahnya ke Dean bahwa Vera suka dijadikan budak seks dan juga suka di dominasi segerombolan orang.
Aku tak bisa berkata-kata dan berkomentar, sadar bahwa secara tak langsung aku terlibat dalam pembuatan naskah skenario yang Dean buat, karena akulah yang memberitahu arahnya ke Dean bahwa Vera suka dijadikan budak seks dan juga suka di dominasi segerombolan orang.
Perasaanku kembali campur-aduk, ada rasa marah, menyesal, pasrah, dan juga
terangsang membayangkan apa yang akan terjadi ketika itu.
Dean keluar ruangan dan membiarkan Vera tergolek dilantai kayu yang sudah basah akan orgasme Vera selama dia eksekusi.
Kurang lebih 10 menit Dean masuk lagi dengan membawa beberapa 'pakaian' baru untuk Vera kenakan.
Kurang lebih 10 menit Dean masuk lagi dengan membawa beberapa 'pakaian' baru untuk Vera kenakan.
Dia
mendudukkan Vera yang sudah mulai pulih, menyisir rambut pirang Vera yang kusut tadi dengan jarinya, membersihkan wajahnya dari spermanya dan mulai memakaikan pakaian Latex yang sudah dia genggam itu ke Vera.
Diawali dari tangannya yang diikat dan ditelikung kebelakang, kemudian dia sarungkan masuk melalui kepala pakaian Latex hitam ketat itu.
Wajah dan punggung Vera sontak tertutup dengan Latex yang Dean kenakan ke dirinya, hanya saja kali ini dibagian payudara sengaja dia ekspos terbuka.
Dean melanjutkan memasang korset yang tampaknya satu setelan dengan karet yang menutupi tubuh atas Vera, Corset nya sendiri tampak sangat ketat seolah menjepit pinggang Vera hingga membuat toket besarnya makin membusung ke depan.
Dan terakhir Dean memasang Stocking berbahan karet ke paha Vera, dia berjalan mengelilingi Vera menyempurnakan penampilan si gadis bermata biru.
Diawali dari tangannya yang diikat dan ditelikung kebelakang, kemudian dia sarungkan masuk melalui kepala pakaian Latex hitam ketat itu.
Wajah dan punggung Vera sontak tertutup dengan Latex yang Dean kenakan ke dirinya, hanya saja kali ini dibagian payudara sengaja dia ekspos terbuka.
Dean melanjutkan memasang korset yang tampaknya satu setelan dengan karet yang menutupi tubuh atas Vera, Corset nya sendiri tampak sangat ketat seolah menjepit pinggang Vera hingga membuat toket besarnya makin membusung ke depan.
Dan terakhir Dean memasang Stocking berbahan karet ke paha Vera, dia berjalan mengelilingi Vera menyempurnakan penampilan si gadis bermata biru.
" Uppss.. Ada yang lupa.. " katanya sambil menghampiri meja di dekat kamera yang merekam lalu mengambil segulung lakban dan mengguntingnya.
Dengan
telaten pria itu memasang lakban di puting susu Vera yang memang kali ini terbuka dan tak tertutup ketatnya Latex.
Dia memplester puting susu Vera menyilang membentuk X yang dua hari kemaren sempat dientoti oleh pacarnya.
Dia memplester puting susu Vera menyilang membentuk X yang dua hari kemaren sempat dientoti oleh pacarnya.
Kini Vera
sudah terduduk diantara dua lututnya dengan tubuh yang ditutupi Latex ketat
hitam, hanya toket dan pantatnya yang sengaja dibiarkan terbuka.
Dean tertawa puas lalu menutup pintu meninggalkan Vera sendiri beristirahat dalam posisi itu.
Dean tertawa puas lalu menutup pintu meninggalkan Vera sendiri beristirahat dalam posisi itu.
..............................
Satu jam lewat Vera sudah terduduk dalam posisi bersimpuhnya, Dean rupanya memang memberinya Spare waktu untuk beristirahat.
Tapi aku heran kenapa Vera mempertahankan posisinya terus seperti itu, padahal sebenarnya Vera bisa bergerak dan minimal menggerakkan tubuhnya menghindari rasa pegal dan kesemutan.
Terlebih tangannya sama sekali tidak diikat dan hanya disarungkan tapi Vera tetap membuat sikap seolah-olah tangannya terikat kebelakang.
Setengah jam kemudian
pintu akhirnya kembali terbuka, namun yang masuk bukan Dean bukan pula Sofie.
Dua orang laki-laki masuk, mereka hanya mengenakan Boxer dan langsung berjalan mendekat kearah Vera.
Jantungku berdegup kencang saat mereka meraba-rabai sekujur tubuh Vera, Vera mulai menggeliat sadar bahwa yang menggerayangi tubuhnya lebih dari satu lelaki.
Dua orang pria ini tak pernah kulihat sebelumnya, entah mereka anggota komunitas atau teman biasa Dean, yang jelas mereka berdua terlihat bernafsu sekali melihat kondisi Vera yang tak berdaya.
Mereka lepas lakban yang menutupi putingnya dengan satu tarikan, lalu mulai memilin dan mengemut puting susu merah muda Vera yang panjang itu.
Dua orang laki-laki masuk, mereka hanya mengenakan Boxer dan langsung berjalan mendekat kearah Vera.
Jantungku berdegup kencang saat mereka meraba-rabai sekujur tubuh Vera, Vera mulai menggeliat sadar bahwa yang menggerayangi tubuhnya lebih dari satu lelaki.
Dua orang pria ini tak pernah kulihat sebelumnya, entah mereka anggota komunitas atau teman biasa Dean, yang jelas mereka berdua terlihat bernafsu sekali melihat kondisi Vera yang tak berdaya.
Mereka lepas lakban yang menutupi putingnya dengan satu tarikan, lalu mulai memilin dan mengemut puting susu merah muda Vera yang panjang itu.
Amat lahap kedua laki-laki yang tampak seumuran dengan Dean itu terus mengemut-emut puting
Vera, kepala Vera terdongak meskipun ia tidak bisa melihat siapa yang
saat ini sedang menggerayangi tubuhnya, tapi dia tetap mendesah dengan suara
tertahan Hood yang menutupi wajahnya.
Mereka
kemudian mendorong Vera hingga tengkurap, lalu dengan tidak sabarannya mereka segera membuka Boxer dan mulai mengocoki kemaluan mereka masing-masing sambil menatap lapar pantat
Vera yang membulat menggoda.
Tak tahan
dengan pemandangan itu, mereka segera meremas-remas bongkahan pantat putih Vera yang memang tak tertutup Latex, sesekali mereka gantian menepuknya hingga kulit pantat Vera langsung memerah.
Satu dari
mereka membuka celana dalam karet yang Vera kenakan saat itu, lalu mereka
berdua tertegun melihat vagina dan anus yang bekas dipakai Dean tadi.
" Uhh.. Liat pantatnya Jon.. "
" Memeknya juga merah tebel... " komentar mereka memandangi pemandangan selangkangan dan pantat Veraku.
" Memeknya juga merah tebel... " komentar mereka memandangi pemandangan selangkangan dan pantat Veraku.
Mereka bergerak dan mulai menjilati masing-masing lubang yang tersaji itu, seseorang
berambut agak gondrong menjilati lobang anus Vera sementara yang berkulit agak
gelap mencucup labia Vera, mereka saling bertukar tempat untuk sama-sama
merasakan masing-masing lubang ditubuh bawah Vera.
Kemaluan
kedua laki-laki yang berukuran biasa saja itu sudah sepenuhnya menegang. Vera
sudah meleguh-leguh tak jelas karena terus dijilati oleh mereka berdua,
sayangnya mereka berdua tak bisa merasakan enaknya mulut Vera dan melihat wajah
cantiknya berhubung wajah Vera tertutup karet hitam yang sangat ketat.
Mereka berdiri,
tangan mereka berdua dari tadi terus mengocoki kontol mereka, tampaknya mereka
sudah tak sabar ingin menyetubuhi Vera.
Kemudian mereka berjalan mendekat ke kamera, rupanya mereka membuka laci di meja dan mengeluarkan sesuatu, saat itu mereka mengeluarkan Foam Gel, dan sesuatu yang tak begitu jelas terlihat dari kamera, tapi tampak mereka berdua memasang sesuatu di kontol mereka.
Saat itu perkiraanku mereka sedang memasang kondom namun rupanya salah.
Kemudian mereka berjalan mendekat ke kamera, rupanya mereka membuka laci di meja dan mengeluarkan sesuatu, saat itu mereka mengeluarkan Foam Gel, dan sesuatu yang tak begitu jelas terlihat dari kamera, tapi tampak mereka berdua memasang sesuatu di kontol mereka.
Saat itu perkiraanku mereka sedang memasang kondom namun rupanya salah.
Ketika
kamera diambil, mereka langsung memperlihatkan ke kamera benda yang terpasang
di kontol mereka dan membuatku kaget!
Aku tidak tahu namanya ketika itu, tapi setelah kucari tahu ternyata mereka memakai Cock Sleeve atau sebuah kondom keras yang berbentuk seperti Casing sedang mereka kenakan di kontol mereka.
Aku tidak tahu namanya ketika itu, tapi setelah kucari tahu ternyata mereka memakai Cock Sleeve atau sebuah kondom keras yang berbentuk seperti Casing sedang mereka kenakan di kontol mereka.
Sontak saja
aku kaget melihatnya, ukuran kontol mereka yang tadinya biasa-biasa saja
tiba-tiba menjadi besar karena disarungkan benda tersebut, mereka tampak sengaja menyoroti kamera kearah penisnya seolah memang ingin memperlihatkan bahwa Vera
akan mereka pakai dengan itu.
Kini mereka
berdua telah siap, kontol mereka sudah menegang di dalam kondom Casing tersebut, mereka
berjalan kearah Vera yang menungging pasrah tak sadar bahwa dirinya akan dientoti
dengan penis palsu.
Satu dari
mereka maju duluan, sementara yang satunya merekam.
Yang berambut gondrong berkulit sawo matang mulai memposisikan diri dibelakang Vera, dia membuka tutup Foam yang ia genggam dan kemudian mengolesi Gel berwarna hijau bening itu di kondom keras yang dia kenakan.
Setelah mengkilat dia pun mulai memasukkannya ke vagina Vera, Vera terlonjak kaget! Selain karena ukurannya, gadis cantik itu sadar tekstur benda yang masuk itu tak hangat seperti daging, melainkan dingin seperti keramik.
Vera mulai disetubuhi dengan Doggystyle dan si pelaku tampak merem-melek keenakan.
Yang berambut gondrong berkulit sawo matang mulai memposisikan diri dibelakang Vera, dia membuka tutup Foam yang ia genggam dan kemudian mengolesi Gel berwarna hijau bening itu di kondom keras yang dia kenakan.
Setelah mengkilat dia pun mulai memasukkannya ke vagina Vera, Vera terlonjak kaget! Selain karena ukurannya, gadis cantik itu sadar tekstur benda yang masuk itu tak hangat seperti daging, melainkan dingin seperti keramik.
Vera mulai disetubuhi dengan Doggystyle dan si pelaku tampak merem-melek keenakan.
Awalnya aku
mengira ekspresi nikmatnya hanya gimik belaka, karena Penis Sleeve ini membuat kemaluan tak merasakan gesekan dari vagina secara langsung, tak seperti kondom biasa.
Tapi saat aku membeli alat ini aku pun dapat merasakannya, karena setelah pulang dari tempat Dean, Vera memintaku membeli alat itu dan ternyata ada sensasi yang berbeda ketika kugunakan.
Sulit dijelaskan tapi rasanya sungguh nikmat ketika sensasi ketat seiring penisku yang semakin menegang terkunci di dalam benda itu, dan gesekannya saat maju-mundur di dalam vagina Vera juga menawarkan sesuatu yang berbeda.
Tapi saat aku membeli alat ini aku pun dapat merasakannya, karena setelah pulang dari tempat Dean, Vera memintaku membeli alat itu dan ternyata ada sensasi yang berbeda ketika kugunakan.
Sulit dijelaskan tapi rasanya sungguh nikmat ketika sensasi ketat seiring penisku yang semakin menegang terkunci di dalam benda itu, dan gesekannya saat maju-mundur di dalam vagina Vera juga menawarkan sesuatu yang berbeda.
Mereka
berdua bergantian, kali ini laki-laki yang tadinya merekam mulai mengambil
jatah, Vera sudah orgasme dengan si rambut gondrong, tapi tampaknya dia sudah akan
segera orgasme lagi.
Tangan pria yang bertubuh agak gelap ini tak lepas dari tetek Vera, melihat bahasa tubuh Vera yang terlihat sangat keenakan membuatku ikut Horny, apalagi menyaksikannya yang terikat tak berdaya sedang disetubuhi orang yang bahkan tidak dia tahu rupa dan wajahnya seperti apa.
Erangannya yang tertahan dan gerakannya yang sangat terbatas membuatku jadi ingin ikut menggagahinya saat itu juga rasanya.
Tangan pria yang bertubuh agak gelap ini tak lepas dari tetek Vera, melihat bahasa tubuh Vera yang terlihat sangat keenakan membuatku ikut Horny, apalagi menyaksikannya yang terikat tak berdaya sedang disetubuhi orang yang bahkan tidak dia tahu rupa dan wajahnya seperti apa.
Erangannya yang tertahan dan gerakannya yang sangat terbatas membuatku jadi ingin ikut menggagahinya saat itu juga rasanya.
Tak lama
saat yang kutunggu akhirnya tiba, pria yang merekam kembali meletakkan kamera
itu kemeja, dia lagi-lagi mengoleskan Gel di kondom kerasnya, dan ia
langsung mengambil posisi diatas pantat Vera.
Jadi Vera akan mereka tusuk sekaligus di dua lobangnya!
Jadi Vera akan mereka tusuk sekaligus di dua lobangnya!
Vera terhentak kaget lagi saat merasakan benda keras itu masuk ke anusnya, aku
merasakan perasaan aneh kembali menjalar di tubuhku ketika mereka berdua akhirnya berbagi
kenikmatan menggagahi Vera.
Samar terdengar suara " Auhh.. " dibalik Hood Vera, kini dua benda keras dan besar itu mulai keluar-masuk di masing-masing lubang Vera.
Vera bilang irama mereka yang tak beraturan menggenjotinya membuat dia kelabakan mengatur ritme orgasmenya.
Saat yang di anus masuk, yang di memek keluar, begitu terus bergantian hingga memberikan sensasi yang tak bisa digambarkan dengan Vera.
Vera kembali ngompol tanpa bisa dia kontrol, karena memang gerakan mereka amat Absurd.
Laki-laki yang berkulit sawo matang sempat menarik keluar kontolnya dari memek Vera sesaat membiarkan gadis itu menumpahkan cairan bening hangatnya, kemudian mereka kembali menggenjot tubuh Vera dengan tempo yang cepat membuat erangan Vera semakin menjadi-jadi.
Samar terdengar suara " Auhh.. " dibalik Hood Vera, kini dua benda keras dan besar itu mulai keluar-masuk di masing-masing lubang Vera.
Vera bilang irama mereka yang tak beraturan menggenjotinya membuat dia kelabakan mengatur ritme orgasmenya.
Saat yang di anus masuk, yang di memek keluar, begitu terus bergantian hingga memberikan sensasi yang tak bisa digambarkan dengan Vera.
Vera kembali ngompol tanpa bisa dia kontrol, karena memang gerakan mereka amat Absurd.
Laki-laki yang berkulit sawo matang sempat menarik keluar kontolnya dari memek Vera sesaat membiarkan gadis itu menumpahkan cairan bening hangatnya, kemudian mereka kembali menggenjot tubuh Vera dengan tempo yang cepat membuat erangan Vera semakin menjadi-jadi.
Vera mengaku dia suka sekali momen itu, dia memang suka disetubuhi dalam keadaan Helpless.
Wajahnya yang tertutup dan tubuhnya yang terikat justru menjadikan semua sensasi yang masuk menjadi berkali-kali lipat, apalagi dia membayangkan jika yang menggilirnya lebih banyak dari itu dan dia benar-benar bisa mati keenakan, karenanya dia sampai Squirt berkali-kali kendati yang mengentotinya hanya dua orang.
Aku diam saja mendengarnya, memang aku sempat merasakan perasaan itu ketika Vera menutup mataku dan mengerjaiku dalam kondisi terikat juga, sensasi yang datang memang jadi lebih terasa sekali.
Wajahnya yang tertutup dan tubuhnya yang terikat justru menjadikan semua sensasi yang masuk menjadi berkali-kali lipat, apalagi dia membayangkan jika yang menggilirnya lebih banyak dari itu dan dia benar-benar bisa mati keenakan, karenanya dia sampai Squirt berkali-kali kendati yang mengentotinya hanya dua orang.
Aku diam saja mendengarnya, memang aku sempat merasakan perasaan itu ketika Vera menutup mataku dan mengerjaiku dalam kondisi terikat juga, sensasi yang datang memang jadi lebih terasa sekali.
Akhirnya dua
orang laki-laki itu meleguh bersamaan, saat mereka menarik keluar kontol mereka aku sempat bingung melihat leleran sperma ikut keluar dari masing-masing lubang
yang mereka pakai.
Namun aku baru tahu rupanya di ujung kondom keras itu memang di desain bolong agar si cewek tetap merasakan nikmatnya semprotan Creampie.
Namun aku baru tahu rupanya di ujung kondom keras itu memang di desain bolong agar si cewek tetap merasakan nikmatnya semprotan Creampie.
Mereka
berdua pun meninggalkan Vera yang langsung roboh dan terengah-engah merasakan
hangatnya air mani mereka di lubang anus dan vaginanya, membuatku penasaran dengan ekspresi wajah
cantiknya dan mengharuskanku menebak-nebak sendiri seperti apa raut wajah nikmat
Vera saat itu.
Tak lama Sofie masuk, Vera kembali merasakan elusan di kepalanya tanpa tahu
siapa yang sedang mengelusnya.
Saat itu dia menenangkan Vera yang terlihat sangat letih, kemudian dia buka semua bahan Latex yang membungkam Vera dari tadi.
Saat itu dia menenangkan Vera yang terlihat sangat letih, kemudian dia buka semua bahan Latex yang membungkam Vera dari tadi.
" Aduh
si cantik kasiannya, kita bersih-bersih dulu ya sayang, tugas kamu masih banyak
loh.. " celetuk Sofie sambil memapah tubuh telanjang Vera dan membawanya ke kamar
mandi.
Di kamar
mandi, Sofie yang ikut telanjang dengan telaten menyabuni tubuh Vera, dia
membersihkan bekas sperma yang dari kemaren belum dibersihkan, malah bertambah dengan bekas sperma tadi yang masih menetes-netes dari pantat dan kelamin Vera saat berjalan ke
kamar mandi.
Vera yang
dimandikan tampaknya sedang dipersiapkan untuk sesuatu, seperti yang sudah
kubilang diawal, Vera tak diberi kesempatan beristirahat sama sekali tak
peduli seletih apa dirinya, yang jelas dia harus terus 'dipergunakan'.
Aku bingung dengan situasinya, Vera yang
memuaskan atau justru malah mereka yang memuaskan gadis itu? Entahlah.
Dan di kamar
mandi, Vera pun berakhir dengan disodomi juga oleh waria itu yang tak tahan melihat pantat seksi mengkilatnya yang dia sabuni.
..............................
Sofie mendadani Vera, mengeringkan dan menyisiri rambut panjangnya.
Wajah Vera setelah mandi terlihat agak segar meski secara fisik dia letih karena kurangnya istirahat.
" Yuk
ikut aku cantik, banyak yang mau kenalan sama kamu.. " ujar Sofie sambil memasangkan sepatu High Heels hitam kantoran kemudian menyuruh Vera berjalan mengikutinya.
Vera
menurut, dengan tubuh telanjang bulat Vera terus berjalan hingga keruang tengah
mengikuti Sofie dengan derap langkah Heels nya yang menghentak keramik.
Diruang
tamu, lagi-lagi aku terkejut saat melihat disana ternyata Dean dan
teman-temannya telah menunggu Vera!
Yang membuatku lemas adalah jumlah mereka yang banyak sekali, mungkin lebih dari 12an orang termasuk Dean.
Beberapa wajah mereka kukenal karena sering kulihat ketika berada di klub mereka, dan nama-nama yang kukenal itu adalah Danang, Adi, Riki, Aldino, Beni, Hendra, Cisun, Kevin dan yang membuatku kaget ada Ardi yang jika kalian ingat dia yang sempat kutanyai soal Fira.
Yang membuatku lemas adalah jumlah mereka yang banyak sekali, mungkin lebih dari 12an orang termasuk Dean.
Beberapa wajah mereka kukenal karena sering kulihat ketika berada di klub mereka, dan nama-nama yang kukenal itu adalah Danang, Adi, Riki, Aldino, Beni, Hendra, Cisun, Kevin dan yang membuatku kaget ada Ardi yang jika kalian ingat dia yang sempat kutanyai soal Fira.
Di komunitas
itu aku memang paling dekat dengannya karena kami sebaya, dan kehadirannya
disana membuatku kaget, dua orang yang barusan mengentoti Vera menggunakan kondom
keras tadi juga ada disana.
Tapi mereka
lebih kaget lagi saat melihat tubuh telanjang Vera yang kini berada tepat di depan mata mereka.
Mereka yang tadinya cekikikan mengobrol kemudian langsung diam terpana, dan dengan wajah penuh nafsu mereka memandangi setiap centi tubuh polos Vera yang sangat seksi itu.
Ketahuilah ekspresi Vera saat itu terlihat begitu senangnya karena memang dia suka sekali dengan kondisi ini dimana mata semua orang tertuju kearahnya, kagum akan kecantikan sekaligus terangsang melihat keseksian tubuh yang dia miliki.
Mata mereka yang di dominasi pria-pria dewasa itu melotot melihat bulatan toket besar Vera yang sangat menggoda.
Vera mengumpat dan mendesis, dia tak bisa menggambarkan perasaannya padaku.
Mereka yang tadinya cekikikan mengobrol kemudian langsung diam terpana, dan dengan wajah penuh nafsu mereka memandangi setiap centi tubuh polos Vera yang sangat seksi itu.
Ketahuilah ekspresi Vera saat itu terlihat begitu senangnya karena memang dia suka sekali dengan kondisi ini dimana mata semua orang tertuju kearahnya, kagum akan kecantikan sekaligus terangsang melihat keseksian tubuh yang dia miliki.
Mata mereka yang di dominasi pria-pria dewasa itu melotot melihat bulatan toket besar Vera yang sangat menggoda.
Vera mengumpat dan mendesis, dia tak bisa menggambarkan perasaannya padaku.
Dean berdiri
dan memperkenalkan mereka pada Vera.
" Vera
cantik... Sesuai keinginan lo, gue udah siapin para pejantan yang bakal make lo
sampe lo nangis-nangis keenakan.. "
" Lo gak liat mereka? Mereka bakal muasin lo kok.. " kata Dean mengangkat dagu Vera menyuruhnya menatap mereka satu persatu.
" Lo gak liat mereka? Mereka bakal muasin lo kok.. " kata Dean mengangkat dagu Vera menyuruhnya menatap mereka satu persatu.
Vera menatap
mereka dengan wajah sayunya, bibirnya dia gigiti sendiri membalas tatapan mereka yang melongo dan tampak sangat takjub akan kecantikan alami Vera.
" Anjrit
bule, bisa dapet dari mana lo yan?.. " kata Riki membuka komentarnya.
" Cantik
banget gilee, yakin nih dia mau kita pake?.. " Danang menimpali.
Dean dan Sofie
tersenyum melihat mereka terpana melihat Vera yang berdiri seperti barang
Display diantara mereka.
" Cantik
jawab dong, itu suami-suami kamu loh.. " bisik Sofie sambil merekam.
Vera masih
diam, saat itu Vera mengaku padaku jika dadanya terasa
berdebar-debar membayangkan dirinya akan jadi tempat pembuangan peju mereka dan mereka benar-benar akan memuaskannya.
" Wah-wah... Jangan diam dong sayang, katanya kemaren kamu mau dipuasin.. Kok
sekarang diam?.. " tanya Dean sambil mengecup pipi Vera.
" ii..iya tuan.. " jawab Vera pelan dengan gelisah.
Matanya sudah meredup dan aku tahu bahwa tangan Vera sudah gatal untuk segera menggaruki memeknya sendiri.
Matanya sudah meredup dan aku tahu bahwa tangan Vera sudah gatal untuk segera menggaruki memeknya sendiri.
" Apa
yang iya?.. " Dean mempertegas lagi.
" Vera mau dipuasin.. " Vera mulai berani mengungkapkan hasratnya.
Mereka semua
tertawa mendengar keluguan gadis seksi itu, Dean kemudian mengkode mereka, melihat kode dari Dean tersebut membuat mereka berbarengan langsung membugili diri.
" Ssshhh... " Vera mendesis dan tanpa ragu meraih memeknya sendiri menggosokinya pelan saat melihat kontol-kontol mereka telah tegang.
Tampaknya mereka sudah tak canggung lagi membuka baju di depan orang, yang mengindikasi bahwa mereka sudah sering melakukan ini sebelumnya.
Mereka yang telah telanjang bulat tak mau membuang waktu lalu berdiri dan mulai mengepung gadis cantikku bergantian menggerayangi montok tubuh putihnya yang sepertinya memang dibuat untuk memuaskan pria.
" Ssshhh... " Vera mendesis dan tanpa ragu meraih memeknya sendiri menggosokinya pelan saat melihat kontol-kontol mereka telah tegang.
Tampaknya mereka sudah tak canggung lagi membuka baju di depan orang, yang mengindikasi bahwa mereka sudah sering melakukan ini sebelumnya.
Mereka yang telah telanjang bulat tak mau membuang waktu lalu berdiri dan mulai mengepung gadis cantikku bergantian menggerayangi montok tubuh putihnya yang sepertinya memang dibuat untuk memuaskan pria.
Aku kehilangan tenagaku baik ketika menontonnya dan sekarang saat mengingat itu.
Melihat wajah Vera yang terlihat senang sekali dijamah lelaki sebanyak itu membuat darahku berdesir.
Entahlah.
Aku tak ingin berkomentar banyak akan perasaanku, semuanya memang sudah lewat tapi tak pernah mudah untuk membiarkannya menjadi angin lalu.
Vera seperti Oasis di tengah gurun tandus yang menjadi pelepas dahaga mereka dimana toket dan pantatnya laris manis digerayangi tangan-tangan mereka.
Aku tak tahu apakah ini adalah rekor personal Vera berdiri telanjang dikelilingi banyak laki-laki plus Sofie, yang menurutku jumlah mereka terlihat lebih banyak dari saat Vera digilir tukang-tukangku dulu.
Vera memejamkan matanya merasakan tangan-tangan mereka yang terus menjamah tubuh mulusnya.
" Anjriitt toketnya padet coy, gede banget lagi, gue kira tadi isinya aer semua.. " ujar seseorang yang kutahu bernama Aldino sedang meremas dan berebut mengulum puting susu Vera bersama yang lainnya.Vera memejamkan matanya merasakan tangan-tangan mereka yang terus menjamah tubuh mulusnya.
" Bule
emang mantep banget.. Berasa ngentotin bintang porno nih kita.. " kata
Cisun menjilati paha putih mulus Vera.
Dean mundur
untuk menonton, sementara Sofie merekam adegan teman-teman Dean sedang
menggerayangi Vera.
" Gila
pereknya si Nanda juara banget, gua gak tau kalo dia punya barang sebagus ini.. " komentar Ardi yang membuat hatiku panas.
Aku memang
tak pernah menceritakan soal Vera padanya, dan aku tak tahu kalo dia bakal
turut serta dalam pesta ini.
Padahal kami sudah cukup dekat meskipun hanya saling mengenal dari komunitas itu.
Padahal kami sudah cukup dekat meskipun hanya saling mengenal dari komunitas itu.
Tubuh Vera
dibolak-balik kesana-kesini, mereka bergantian mengecup bibirnya untuk
merasakan kecantikan Vera, sementara memek dan anusnya dijilat-jilati oleh mereka. Toketnya pun dipenuhi jemari yang terus meremas dan memilin puting
susu Vera yang besar itu.
Vera yang
telah terbakar nafsu mendesah-desah merasakan sensasi tubuhnya 'dikoyak-koyak' oleh para anjing-anjing lapar itu, tahu sendiri dia paling tak kuat melihat kemaluan pria yang sudah menegang di depannya.
" Cantik,
lo duduk sini dulu.. " kata Dean memotong kegiatan mereka dengan memanggil
si bintang utama, setelah cukup lama membiarkan mereka menjarah tubuh Vera.
Mereka
membuka lingkaran yang tadi mengelilingi Vera, dan menyuruh gadis seksi itu
merangkak ke sofa Dean.
Vera yang berjalan merangkak itu terlihat begitu merangsangnya, mereka bahkan gemas dengan pantat montoknya dan bergantian menepuk-nepuknya selagi dia merangkak kemudian duduk di sofa diapit Dean dan Sofie.
Vera yang berjalan merangkak itu terlihat begitu merangsangnya, mereka bahkan gemas dengan pantat montoknya dan bergantian menepuk-nepuknya selagi dia merangkak kemudian duduk di sofa diapit Dean dan Sofie.
Vera duduk
membiarkan Dean mengelusi wajah cantiknya sambil meremas-remas
toket besarnya yang telah basah oleh ludah teman-teman Dean.
" Kayaknya lo capek banget ya? Gue kasih obat dulu deh biar kuat.. " kata Dean lalu meminta sesuatu ke Sofie.
Sofie langsung
memberikan kekasih sejenisnya itu sebuah suntikan berisi cairan ke tangan Dean, ini membuatku benar-benar panik saat itu, menyadari akan dia apakan lagi Veraku!
Vera melihat
Dean membuka tutup jarum suntikan itu dengan mata sayunya, dia sama sekali tak berkomentar
apa-apa, Dean tersenyum kemudian dia memiringkan kepala Vera dan
menyingkap rambut panjangnya hingga lehernya terekspos jelas.
Sofie mengolesi kapas ke leher Vera, membuat tubuhku panas dingin melihat Vera yang malah dengan pasrahnya memiringkan lehernya sendiri membiarkan Dean menyuntikkan suntikan yang entah berisi cairan apa ketubuhnya.
Sofie mengolesi kapas ke leher Vera, membuat tubuhku panas dingin melihat Vera yang malah dengan pasrahnya memiringkan lehernya sendiri membiarkan Dean menyuntikkan suntikan yang entah berisi cairan apa ketubuhnya.
" Shhhhh.... " desis Vera sambil memejamkan mata merasakan jarum suntik itu mulai
ditusukkan ke lehernya.
Setelah Dean
menyuntikkan cairan itu, Sofie dengan sigap kembali mengkapasi lehernya
dan memberikan Vera segelas air putih.
Vera hanya tersenyum ke Dean dan lelaki itu menghadiahi dia ciuman di pipinya atas sifatnya yang betul-betul menurut.
Verani sendiri tak yakin apa yang disuntikkan Dean ketika itu, tapi dari yang dia rasakan seketika saja tubuhnya menjadi panas dan keringat
pun mulai keluar dari tubuhnya.
Yang paling terasa olehnya, memeknya benar-benar menjadi sangat gatal dan gairahnya jadi menggebu-gebu dalam sekejap, pantaslah Vera bagaikan banteng liar setelahnya.
Yang paling terasa olehnya, memeknya benar-benar menjadi sangat gatal dan gairahnya jadi menggebu-gebu dalam sekejap, pantaslah Vera bagaikan banteng liar setelahnya.
Bulat 3
menit pasca disuntik, Sofie melepaskan ciumannya di bibir Vera, Vera yang
tadinya terlihat sangat lesu berubah menjadi sangat menggila, hilang sudah
nalarnya karena efek dari obat itu mulai bekerja.
Nafsu birahinya muncul, secara tak sadar Vera mulai merabai payudara dan tangan satunya mengusap vaginanya sendiri, tampak tubuhnya basah oleh peluh serta payudaranya mulai membusung, diikuti puting susunya yang turut membesar.
Nafsu birahinya muncul, secara tak sadar Vera mulai merabai payudara dan tangan satunya mengusap vaginanya sendiri, tampak tubuhnya basah oleh peluh serta payudaranya mulai membusung, diikuti puting susunya yang turut membesar.
Wajah Vera
memelas mengharap mereka mau mengerjainya sambil terus meremas toket dan
memasukkan jari mengocok memeknya sendiri, Vera beronani di depan mereka dengan meracau kotor!
Mereka pun
terdiam menyaksian adegan gila itu.
" Shhhhss... Aku pengeen kontol!... " desis Vera terangsang hebat.
" Wah
udah mulai sakau dia.. " komentar Hendra melihat Vera mulai bercakap kotor.
" Tuaan-tuan, tolong entotin aku sekarang tuan, tolong!.. "
" Memek aku udah gatel banget buat kalian tusuk, plis tuan aku mohon... Oohh!!.. " rintihnya terus mengocoki memeknya sangat cepat.
" Memek aku udah gatel banget buat kalian tusuk, plis tuan aku mohon... Oohh!!.. " rintihnya terus mengocoki memeknya sangat cepat.
Aku juga
terdiam, melihat wanita secantik itu bermasturbasi di tengah para laki-laki
dengan kontol yang sudah tegang membuat birahiku meningkat.
" Oke, kita semua siap kok buat ngentotin lo.. " kata Dean serius sambil mulai mencopot
pakaiannya juga.
" Tapi sekarang lo kasih tau dulu tujuan lo kesini buat ngapain sama mereka-mereka.. " sambungnya kembali meminta pengakuan Vera di depan kamera.
" Buat
ngentot bangsat!.. " kata Vera dengan nada kesal karena Dean tak langsung menuruti kemauannya.
Aku sangat
terkejut mendengar Vera berani mengucapkan itu di depan mereka.
Dean terdiam, wajahnya seketika berubah kemudian dia berjalan dengan langkah cepat kedepan Vera.
Dean terdiam, wajahnya seketika berubah kemudian dia berjalan dengan langkah cepat kedepan Vera.
PLAAK!!!!
Tamparan keras
ia layangkan tepat di pipi Vera, keras sekali!
Vera sampai terlempar rebah disofa itu, lalu dia mencekik dan memegang dagu Vera, memoyongkan bibir Vera.
Vera sampai terlempar rebah disofa itu, lalu dia mencekik dan memegang dagu Vera, memoyongkan bibir Vera.
" Kalo
gua denger lo bilang gitu lagi, kaki lo bakal gua semen dihalaman belakang biar
lo lumpuh!.. "
" Ngerti gak?.. " ujarnya kemudian meludahi wajah Vera.
" Ngerti gak?.. " ujarnya kemudian meludahi wajah Vera.
Vera terdiam menatap wajah lelaki itu namun matanya makin meredup, tapi aku yang sebelumnya terangsang seketika jadi emosi!
Ketika itu aku langsung berdiri dari kursi komputerku dan ingin pergi untuk menghajar Dean karena berani-beraninya dia mengancam Vera.
Vera harus kembali menenangkanku dan mengatakan jika itu cuma bagian dari permainan mereka.
Ketika itu aku langsung berdiri dari kursi komputerku dan ingin pergi untuk menghajar Dean karena berani-beraninya dia mengancam Vera.
Vera harus kembali menenangkanku dan mengatakan jika itu cuma bagian dari permainan mereka.
Jujur, saat
itu kepalaku rasanya mau meledak karena teramat emosi, tapi pelukan dari Vera
akhirnya menenangkanku.
Merasakan rasa sayangnya langsung mengubur rasa amarah yang menyesakkanku, sekitar satu jam kami jedai tontonan karena Vera terus menenangkanku,
Dan barulah setelah aku merasa cukup tenang, aku dan Vera kembali melanjutkan tontonan kami.
Merasakan rasa sayangnya langsung mengubur rasa amarah yang menyesakkanku, sekitar satu jam kami jedai tontonan karena Vera terus menenangkanku,
Dan barulah setelah aku merasa cukup tenang, aku dan Vera kembali melanjutkan tontonan kami.
Saat itu
kamera tepat diarahkan di depan wajah Vera dan mulai men-Shoot wajah
cantiknya.
" Kenapa
lu dah telanjang gitu?.. " tanya Dean mengulangi pertanyaannya tadi.
" Mau
bikin video porno tuan... " jawab Vera dengan tatapan binal sambil duduk
mengangkang sambil bermasturbasi.
" Video porno? Wah lo emangnya bispak ya?.. " gali Dean.
" Bispak
banget! Aku udah kecanduan kontol, aku mau peju kalian, aku mau telen semua.. Uuuh!!.. "
" Plis kesiniin semua kontol kalian cepett!! Buat aku puas!.. " leguh Vera menggila meremas toket dan semakin cepat pula mengocok memeknya sendiri.
" Plis kesiniin semua kontol kalian cepett!! Buat aku puas!.. " leguh Vera menggila meremas toket dan semakin cepat pula mengocok memeknya sendiri.
" Emang lo bisa apa? Berani banget minta kita-kita ngentotin lo.. " Dean kembali memancing
Vera mengeksplor dirinya.
" Aku
bisa apa aja, aku bakal ngelakuin apa aja buat kalian, tuan-tuan bisa pake
semua lobangku.. "
" Aku suka dijadiin budak seks kalian, karena aku bener-bener bakal ngelakuin apapun yang tuan-tuan pengenin.. "
" Aku suka dijadiin budak seks kalian, karena aku bener-bener bakal ngelakuin apapun yang tuan-tuan pengenin.. "
" Lakuin fantasi gila kalian sama aku tuaan.. Uhh pliiss memek aku udah gatel!!.. " katanya sambil mengemis terus meminta mereka mengontoli dirinya.
" Hmmmm... Apapun?.. " Dean masih saja ingin kepastian setelah melihat Vera yang sudah sebegitu beringasnya.
" Iya tuan apapun! Memek aku udah gatel banget, aku udah gak tahan pengen cepet dientotin... "
" Oohh!!!.. " Vera mendongak memejamkan matanya dan tampak akan segera orgasme.
" Oohh!!!.. " Vera mendongak memejamkan matanya dan tampak akan segera orgasme.
Karena saat
itu dia dikelilingi banyak sekali laki-laki telanjang dengan kontol tegang yang nantinya akan keluar-masuk di lobang-lobang tubuhnya.
Mereka sangat terangsang mendengar pengakuan Vera itu, mata mereka menatap lapar tubuh putih montok yang sedang menjual harga dirinya sendiri dihadapan mereka, tak sabar untuk segera menikmatinya.
Mereka sangat terangsang mendengar pengakuan Vera itu, mata mereka menatap lapar tubuh putih montok yang sedang menjual harga dirinya sendiri dihadapan mereka, tak sabar untuk segera menikmatinya.
Dan dalam
sebuah teriakan lirih Vera pun Squirt!
" OOHH ANJING!!!.. AK..AKU SAMPE TUANN!!.. "
" INI ENAK BANGEETT!!.. "
Vera dengan keras berteriak dan dari memeknya muncrat-muncrat cairan bening yang menyembur tak karuan menandakan betapa meluap-luap libidonya ketika itu.
" INI ENAK BANGEETT!!.. "
Vera dengan keras berteriak dan dari memeknya muncrat-muncrat cairan bening yang menyembur tak karuan menandakan betapa meluap-luap libidonya ketika itu.
Mereka
terpana melihat gairah Vera yang sudah di level tertingginya. Hanya dengan menatap kontol tegang mereka saja dia sudah terkencing-kencing sedahsyat itu, jika dia sudah begini, bahkan rasa sakit pun akan berubah jadi rasa nikmat untuknya.
Kini semua orang yang ada di lingkaran itu sudah sama-sama bernafsu dan siap melakukan pesta seks dengan 'ratu' mereka.
Kini semua orang yang ada di lingkaran itu sudah sama-sama bernafsu dan siap melakukan pesta seks dengan 'ratu' mereka.
" Oke fine.. Lo bakal kita entotin, jangan salahin kita kalo lo ampe gempor karena lo
yang minta sendiri!!.. " tutup Dean kemudian mulai
mempersilahkan mereka membabat Vera.
Mereka
langsung menggotong Vera ke tengah ruangan lagi, memaksa si gadis untuk duduk bersimpuh lalu secara terorganisir mereka dengan rapi berbaris membentuk dua barisan yang memanjang dan segera menyuruh Vera menyepong kontol mereka bergantian!
Vera mengulum kontol mereka dengan cepat, dia melirik ekspresiku yang menontoninya beralih dari satu kontol ke kontol lain.
Aku menatap layar dengan wajah agak tertunduk tapi gejolak aneh yang tadi sempat redam oleh emosi perlahan menghinggapi diriku lagi.
Mereka membiarkan Vera merangkak menyambangi kontol mereka satu per satu yang berbaris, terlihat Vera ganas sekali melahap rata semua kelamin pejantan-pejantannya kedalam mulutnya!
Aku menatap layar dengan wajah agak tertunduk tapi gejolak aneh yang tadi sempat redam oleh emosi perlahan menghinggapi diriku lagi.
Mereka membiarkan Vera merangkak menyambangi kontol mereka satu per satu yang berbaris, terlihat Vera ganas sekali melahap rata semua kelamin pejantan-pejantannya kedalam mulutnya!
" Gila sedotannya, bener-bener rakus nih pecun.. "
" Asli, jarinya juga lembut banget... "
Mereka saling bersahut-sahutan mengomentari sepongan Vera meski Vera hanya sebentar menghisapi kelamin mereka berhubung ada banyak yang menunggu servis mulut si gadis gila seks itu.
Vera benar-benar dibuat sibuk meladeni mereka, dia tak bisa berlama-lama di satu kontol menunjukkan kemampuan oralnya yang luar biasa karena rambutnya terus dijambak ditarik mendekat ke selangkangan berikutnya dari mereka-mereka yang sudah tak tahan ingin merasakan lembut hisapannya.
Vera meracau menggila, beberapa lelaki mulai memperlakukan dia dengan kasar seperti menepuk-nepuk wajahnya atau menohok kontol mereka sedalam-dalamnya ke kerongkongan Vera sambil membekap kepalanya.
Dan dia terus saja melihati ekspresi ketar-ketirku menontoninya yang diperlakukan amat semena-mena oleh segerombolan laki-laki yang sama sekali tidak dia kenal itu.
Puncaknya ketika seorang laki-laki memberdirikan Vera lalu mendorongnya kasar hingga mepet ke tembok pilar, diikuti teman-temannya yang ikut berdiri dan mulai berbaris di belakang Vera mengocoki kontol tegang mereka masing-masing.
Badanku panas dingin melihat laki-laki itu menunggingkan Vera sambil berdiri kemudian menepuk-nepuk pantatnya dengan keras.
" Uhhh!!... "
" Lebih keras tuaan!!... " leguh Vera merasakan panas tabokan yang mendarat ke bokong putihnya.
PLAKK!! PLAAKK!! PLAKK!!
Sesuai yang dia inginkan tiga tamparan kembali dilayangkan yang lagi-lagi membuat mata Vera seakan terbalik kedalam merasakan rasa sakit yang menjalar ke tubuhnya.
Jujur, sebelum Vera berangkat sebenarnya aku sudah memprediksi jika Vera akan di gilir, disodomi atau diikat-ikat oleh Dean, karena memang itulah kepuasan-kepuasan yang kubocorkan ke Dean untuk dia lakukan.
Tapi apa yang paling kutakutkan dan terus terpikirkan olehku selama dirumah bagaimana kalau Vera kumat yang betul-betul kumat disana tanpa adanya aku yang mengawasinya?
Bagaimana kalau tiba-tiba wajahnya yang mendesah keenakan itu mendadak menjadi tajam dan dia merapalkan kata-kata yang sudah tidak masuk akal lagi ke mereka?
Pertanyaan-pertanyaan dan ketakutan tersebutlah yang terus menghantuiku selama ditinggal sendiri olehnya di satu minggu itu.
Meski aku sempat bilang ke Dean untuk tak meladeni jika Vera mulai meracau dengan kalimat-kalimat 'mengerikan', tapi aku tak yakin ditengah gejolak badai nafsu yang luar biasa dia dan teman-temannya masih bisa berpikir jernih sepertiku.
Sofie yang merekam mendekatkan kameranya dan men-Zoom liang anus Vera ketika lubangnya dipaksa dibuka lebar oleh seseorang yang tak kutahu namanya tapi wajahnya sering kulihat ketika mengunjungi klub itu.
" Udah sering di ebol nih cewek... "
" Liat aja pantetnya dah bolong gini.. " celetuk dia memamerkan lubang anus Vera ke kamera.
" Iyaa, aku pengen kalian semua pake pantetku!! Cepet aku udah gak tahan!!... " balas Vera yang sudah dipenuhi nafsu liarnya.
Balasan dari Vera itu membuat semuanya terdiam, mereka panas dan kemudian laki-laki yang berada di garis terdepan meludahi anusnya lalu mengarahkan kontolnya langsung ke dubur Vera!
Vera mengunci matanya ke wajahku ketika tusukan pertama lelaki tak dia kenal itu menembus anusnya, aku berusaha berekspresi senormal mungkin meski badanku bergetar hebat dari dalam menyaksikannya disetubuhi sambil berdiri dan di antri oleh banyak sekali laki-laki!
Vera menjerit-jerit lepas, sesekali dia menengok kebelakang untuk melihat mereka semua yang sedang mengocoki kontol mereka masing-masing menanti gilirannya, bahkan Dean pun terlihat ada ditengah-tengah antrian tersebut tak ingin ketinggalan mengantri tubuh seksinya.
Sadar dirinya diantri laki-laki dewasa sebanyak itu diakui Vera membuatnya larut kedalam fantasi paling gilanya selama ini.
Satu dari begitu banyaknya ujaran-ujaran nakal yang tiap malam selalu dia bisikan kepadaku, meski sebenarnya Vera ingin melakukannya di hadapanku secara langsung untuk menyaksikan bagaimana ekspresiku ketika melihat gadis tersayangnya diperkosa banyak orang.
Menit berganti dengan cepat, mataku terus menatap ke layar seperti tak berkedip, kontolku tegang dan Vera tahu itu.
Dia hanya tersenyum sesekali mengecup pipiku sadar bahwa aku menikmati dirinya digilir mereka.
Entah kenapa tubuhku 'Freeze' di depan layar, aku benci ketika perasaan marahku terkikis gejolak birahi yang kusamarkan dan selalu kusebut 'perasaan aneh' itu.
Apalagi melihat Veraku tengah dijambak dan dibacoti kata-kata yang merendahkannya sementara pantatnya habis mereka sodok-sodok penuh nafsu bergantian.
" Suka?.. " tanya Vera memelukku dari samping dan membisikiku kata itu.
Aku hanya diam dan dia kembali tersenyum kemudian meraih kontolku dan mengocokinya.
Kufokuskan pandanganku kelayar sambil membiarkan Vera menservisku.
" Pertama kali nih gue ngentotin bule bispak... " erang Ardi yang saat itu mendapat gilirannya dan langsung memompa kontolnya dengan begitu cepat di anus Vera.
Vera menjerit lantang dengan berpegangan di pilar membiarkan dirinya digasak dari belakang bergantian oleh para laki-laki yang mengantri tubuh seksinya.
Hingga akhirnya dia mendapatkan klimaksnya dengan kontol Ardi yang menancap kokoh di duburnya.
Hingga akhirnya dia mendapatkan klimaksnya dengan kontol Ardi yang menancap kokoh di duburnya.
" Hahh...Hhahh.. En..enaaak… " rintih Vera seketika ambruk bersandar di pilar dengan nafas berat.
" Gile nih cewek gak cuma cakep sama seksinya aja, nafsunya juga gak main-main.. " celoteh Kevin.
Mereka semua saling bergantian mengomentari penampakan Vera yang terkencing-kencing begitu.
Vera tak menjawab dia perlu waktu untuk memulihkan dirinya dari multi orgasme itu.
Namun karena masih begitu banyaknya yang belum mendapat giliran mencicipinya, Vera segera mereka jambak dan langsung mereka lempar ke sofa untuk kemudian mereka entoti sekaligus di dua lubangnya!
Aku mengejang dalam hisapan Vera di kontolku, selain akibat sedotannya yang begitu lembut tentu karena apa yang aku saksikan di layar monitor.
Vera menatapku dengan mata bulat indahnya dan terus memijat kemaluanku menggunakan lidah serta jari lentiknya.
Sesekali aku memejamkan mata mempertajam semua inderaku, terdengar erangan Vera dengan mulut tersumpal kontol menikmati sodokan dari dua orang laki-laki yang sedang mengisi anus serta vaginanya.
Ya semua lubang di tubuh Vera penuh terisi, bahkan tangannya dibuat sibuk mengocoki mereka yang sekedar ingin merasakan kehalusan lembut jari-jarinya.
" Nih pecun sempurna bangetlah, udah cakep semua lobangnya bispak lagi.. "
" Buruan nang, gua udah gak tahan pengen coblos pantetnya!.. " satu per satu mereka menimpali.
Berada dalam titik fantasi seksual tertingginya, terang saja membuat Vera berkali-kali Squirt dengan rentan waktu yang cepat sekali.
Aku tak bisa menghitungnya yang jelas Vera benar-benar melepaskan semua kegilaannya dalam kesempatan itu dengan begitu liarnya, tanpa gangguan dariku.
Beragam gaya mereka lakukan ke si gadis haus seks yang terus mengemis meminta mereka menyodok lubang-lubangnya.
Meski sejauh yang kulihat pantat Vera jadi lobang yang paling laku, mereka bahkan sampai beradu argumen dan berebutan untuk terus-menerus menjajal anus Vera.
Mereka pesta pora menyodomi anus Vera sesuka hati mereka!
Tak tahu lagi apa yang harus kukatakan pada Vera, sudah teramat nyinyir rasanya aku mengingatkan dia agar setidaknya menahan diri dari candunya akan anal seks.
Bukan apa-apa, jika kalian ingat pelajaran fisika ketika SMP dulu maka kalian akan mengingat bunyi hukum pegas atau hukum Hooke.
Dari sana dijelaskan sifat dan dasar pertambahan panjang pegas dari posisinya menggunakan rumus konstanta pegas (N/m) yang pada prinsipnya akan coba kujelaskan.
" Jika gaya yang diberikan melampui batas elastisitas maka benda tidak akan dapat kembali ke bentuk semula dan apabila gaya yang diberikan jumlahnya (volume) terus bertambah, maka benda tersebut akan rusak.. "
Akan rusak!
Tentu kalian tahu apa yang kumaksudkan dalam kasus Vera ini.
Aku tak mau kalau sampai anus Vera jadi rusak dan lodoh hanya karena nafsu sesaat, bahkan aku saja harus menahan diriku sendiri meski aku tahu benar seperti apa enak rasa pantat montoknya itu.
Tapi dia tetap saja tak kuasa menahan diri dan mau-mau saja disuruh mereka menungging lalu melebarkan pantatnya selebar mungkin sementara mereka bergantian menyodominya.
Meski agak berat menyaksikan tontonan itu tapi aku yakin Vera memegang janjinya untuk tak aneh-aneh lagi denganku karena aku sudah memberikan dia kesempatan terakhirnya untuk menuntaskan semua dahaga liarnya yang selama ini hanya membayang di kepala dan terpendam dibalik manis senyum lugunya.
Vera mengaku saat itu rangsangan yang dia dapat sungguh terasa sangat hebatnya yang didukung dengan pengaruh obat yang disuntikkan ke tubuhnya.
Vera mengaku saat itu rangsangan yang dia dapat sungguh terasa sangat hebatnya yang didukung dengan pengaruh obat yang disuntikkan ke tubuhnya.
Vera tak bisa menyembunyikan rasa nikmat yang tengah dia rasakan, terserah orang mau bilang apa tentangnya saat itu, namun itulah kesukaannya yang selama ini terus Vera inginkan saat bercinta denganku.
Dia selalu merasakan kenikmatan luar biasa saat di salome seperti ini, dimana semua lobang ditubuhnya dimasuki oleh kontol laki-laki yang berbeda-beda dan diperlakukan dengan amat rendah.
Dia bahkan bilang jika kiamat datang di detik itu, maka dia akan mati tanpa penyesalan.
Kutarik nafasku dalam-dalam, kuakui memang Dean dan kawan-kawannya menyiapkan sesuatu yang sama sekali tak terpikir oleh kami sebelumnya.
Dia selalu merasakan kenikmatan luar biasa saat di salome seperti ini, dimana semua lobang ditubuhnya dimasuki oleh kontol laki-laki yang berbeda-beda dan diperlakukan dengan amat rendah.
Dia bahkan bilang jika kiamat datang di detik itu, maka dia akan mati tanpa penyesalan.
Kutarik nafasku dalam-dalam, kuakui memang Dean dan kawan-kawannya menyiapkan sesuatu yang sama sekali tak terpikir oleh kami sebelumnya.
Yang belakangan kuketahui bahwa di komunitas itu mereka memang sering pesta seks seperti ini sebelumnya, baik dengan pacar atau istri salah satu dari member mereka, meski rata-rata hanya dimainkan dengan 5-7 orang dan 2 orang wanita terkadang bisa lebih.
Tapi jarang ada yang mau di anal, juga mereka sendiri kesulitan mencari anggota yang mau di anal karena memang tak banyak cewek yang 'sebodoh' Vera untuk mau saja dipakai anusnya.
Pantas saja jika mereka terlihat seperti mendapatkan 'kue lezat' apalagi dapat lawan secantik dan se-Hot Vera.
Tapi jarang ada yang mau di anal, juga mereka sendiri kesulitan mencari anggota yang mau di anal karena memang tak banyak cewek yang 'sebodoh' Vera untuk mau saja dipakai anusnya.
Pantas saja jika mereka terlihat seperti mendapatkan 'kue lezat' apalagi dapat lawan secantik dan se-Hot Vera.
Satu jam lewat mereka menggilir Vera, dan gadisku sudah
Squirt berkali-kali, matanya menyisakan putihnya saja sementara tubuhnya masih terus mereka oper-oper kesana kemari.
Vera mengaku kakinya sudah gemetaran terus digilir mereka, rupanya doping yang Dean berikan hanya bersifat jangka pendek tapi nafsu Vera sama sekali tak berkurang bahkan kalau dia harus pingsan, dia tetap ingin mereka lanjut mengentotinya!
Vera mengaku kakinya sudah gemetaran terus digilir mereka, rupanya doping yang Dean berikan hanya bersifat jangka pendek tapi nafsu Vera sama sekali tak berkurang bahkan kalau dia harus pingsan, dia tetap ingin mereka lanjut mengentotinya!
Mereka
akhirnya menuntaskan pesta itu dengan sama-sama mengeluarkan sperma mereka di
piring datar alumunium, sperma yang mereka kumpulkan sangat banyak.
Vera hanya bisa melihat dengan mata redup ketika mereka mengocoki kontol mereka masing-masing kemudian menumpahkan benih mereka di piring tersebut.
Meski awalnya saat melihat itu dia sempat duduk bersimpuh dan sudah siap meminum sperma yang mereka tampung, namun yang terjadi justru Sofie membawa piring tersebut kebelakang dan berlalu dari sana.
Mereka tertawa melihat wajah Vera yang bingung di dalam kelelahannya tapi permainan belumlah berakhir.
Dean menjambak Vera dan jambakannya langsung memaksa Vera merangkak berjalan mengikutinya, dengan langkah gontai Vera pun mengikuti si 'pemuasnya' diikuti yang lainnya.
Vera hanya bisa melihat dengan mata redup ketika mereka mengocoki kontol mereka masing-masing kemudian menumpahkan benih mereka di piring tersebut.
Meski awalnya saat melihat itu dia sempat duduk bersimpuh dan sudah siap meminum sperma yang mereka tampung, namun yang terjadi justru Sofie membawa piring tersebut kebelakang dan berlalu dari sana.
Mereka tertawa melihat wajah Vera yang bingung di dalam kelelahannya tapi permainan belumlah berakhir.
Dean menjambak Vera dan jambakannya langsung memaksa Vera merangkak berjalan mengikutinya, dengan langkah gontai Vera pun mengikuti si 'pemuasnya' diikuti yang lainnya.
Mereka tetap saja memperlakukannya sama, tak perduli bahwa Vera sudah gemetar letih dengan menepuk-nepuk bongkahan pantat Vera yang terlihat sangat menggoda sekali ketika dia berjalan merangkak.
Vera dibawa ke dapur, disana tampak telah tersaji berbagai makanan diatas meja makan besarnya, sementara mereka duduk di masing-masing kursi meja makannya, tapi Dean malah membawa Vera kepojokan mendekat ke kandang anjing yang pintu kandangnya telah dibuka.
Aku panas-dingin menantikannya, kemudian pria yang mirip Indra Brugman ini memakaikan Vera kalung Strap hitam dileher lengkap dengan rantai, juga memasangkannya ke tangan dan kakinya.
Seperti yang kuduga Vera pun dia masukkan kedalam kandang anjing itu!
Aku panas-dingin menantikannya, kemudian pria yang mirip Indra Brugman ini memakaikan Vera kalung Strap hitam dileher lengkap dengan rantai, juga memasangkannya ke tangan dan kakinya.
Seperti yang kuduga Vera pun dia masukkan kedalam kandang anjing itu!
Aku yang
saat menonton itu sedang bermesraan dengan Vera, langsung terperangah melihat mereka mengurung gadisku seperti binatang peliharaan mereka.
Mereka
tertawa-tawa melihat Vera kini sedang dikandangkan tak berdaya di dalam terali
besi itu.
" Lo
kita kandangin dulu ya, kita mau makan enak, ntar kalo kita kepengen ngentotin
lo lagi, lo bakal kita keluarin kok.. " kata Dean kemudian mengambil tempatnya di meja makan.
Vera hanya
menatap pasrah mereka yang sedang makan di meja persis di depan kandangnya, dia sendiri dari pagi belum makan, dan hanya diberi segelas air hangat.
Vera mengaku lapar dan lelah sekali saat itu, aku segera memeluknya menyadari mereka benar-benar memperlakukan wanita yang sangat kusayang ini begitu tak layak dan terus mempermalukannya.
Vera mengaku lapar dan lelah sekali saat itu, aku segera memeluknya menyadari mereka benar-benar memperlakukan wanita yang sangat kusayang ini begitu tak layak dan terus mempermalukannya.
Sesekali
para laki-laki sialan itu menatap Vera di dalam kandang, sekedar memperlihatkan kelahapan mereka ketika makan.
..............................
Pintu
kandang terbuka, Vera kemudian dibangunkan oleh salah satu dari mereka.
Vera sempat ketiduran sambil menatap mereka makan tadi, tak kuasa menahan lelah dan rasa laparnya.
Dia sudah orgasme berkali-kali sejak tadi jadi wajar sekali dia telah dibatasnya, tak peduli sebesar apa nafsunya dan berapa kuat dosis doping sekaligus perangsang yang disuntikkan ke tubuhnya, Vera tetap takkan kuat menghadapi lelaki sebanyak itu yang dipenuhi nafsu.
Vera sempat ketiduran sambil menatap mereka makan tadi, tak kuasa menahan lelah dan rasa laparnya.
Dia sudah orgasme berkali-kali sejak tadi jadi wajar sekali dia telah dibatasnya, tak peduli sebesar apa nafsunya dan berapa kuat dosis doping sekaligus perangsang yang disuntikkan ke tubuhnya, Vera tetap takkan kuat menghadapi lelaki sebanyak itu yang dipenuhi nafsu.
Lagipula sejak tiba di tempat Dean, Vera tak bisa istirahat dengan nyaman karena kondisinya selalu dibuat terikat dan tertutup Latex ketat yang pengap sekali.
Vera ditarik keluar oleh Cisun dari kandangnya, lalu menatap ke mereka yang masih duduk di meja makan santai dengan kopi dan rokok memandanginya.
" Kita apain enaknya nih bule?.. " tanya Cisun terkekeh sambil meremas-remas toket bulat Vera.
" Terserah.. Yang udah mau ngentot, entotin aja tuh.. " jawab Dean cuek sambil menghisap rokoknya.
Vera tertunduk, dan dia terlihat lesu sekali tak nyalak seperti tadi.
Mendengar ucapan Dean, Cisun yang kukenal memang aktif di klub malam yang sering kukunjungi itu tertawa, dia lalu mengambil sebuah dudukan sofa berbentuk persegi dan menaruhnya kedepan kandang Vera.
Dia menyuruh Vera tiduran diatasnya kemudian mencantolkan pengait yang ada di sabuk pergelangan tangan Vera menguncinya ke kandang itu, hingga terikatlah Vera dengan posisi tangan diatas kepalanya dalam posisi tiduran.
Sofie yang telah aktif merekam mengambil gambarnya dengan detil, menunjukkan posisi Vera yang dibuat Cisun tak berdaya.
Lelaki itu kemudian bergerilya mengelusi dan meremas-remas sekujur tubuh telanjang Vera dengan amat bernafsunya, bahkan dia menepuk-nepuk keras paha luar Vera saking gemasnya dia akan keseksian bodi Vera yang sekejap saja menjadikan kontolnya ereksi maksimal.
Lelaki itu kemudian bergerilya mengelusi dan meremas-remas sekujur tubuh telanjang Vera dengan amat bernafsunya, bahkan dia menepuk-nepuk keras paha luar Vera saking gemasnya dia akan keseksian bodi Vera yang sekejap saja menjadikan kontolnya ereksi maksimal.
" Buset mulus bener nih barang!! Uhhh... "
" Kelasnya emang udah beda... " racaunya gemas sementara Vera meringis dengan suara pelannya merasakan panas tamparan di paha putih porselinnya yang menjadikan merah areal tersebut.
" Hahaha emang cuy.. Short time 50 juta ada itu mah.. " celetuk seseorang yang sedang ngaso menontoni si Cisun menjamah Vera.
Cisun kemudian mengambil sebotol pelumas yang telah disiapkan lalu menuangkannya ke kontol maupun ke memek Vera yang betul-betul terekspos dalam posisi mengangkangnya.
" Kelasnya emang udah beda... " racaunya gemas sementara Vera meringis dengan suara pelannya merasakan panas tamparan di paha putih porselinnya yang menjadikan merah areal tersebut.
" Hahaha emang cuy.. Short time 50 juta ada itu mah.. " celetuk seseorang yang sedang ngaso menontoni si Cisun menjamah Vera.
Cisun kemudian mengambil sebotol pelumas yang telah disiapkan lalu menuangkannya ke kontol maupun ke memek Vera yang betul-betul terekspos dalam posisi mengangkangnya.
Mereka sekonyong-konyong hening saat melihat pelumas tersebut tumpah menetes ke daging tebal yang membelah selangkangan Vera.
" Liat memeknya, bener-bener pink banget!!.. "
" Bersih kayak memek bayi, padahal nih bule pasti sering dientot ngeliat nafsunya yang kayak orang gila tadi... " komentar dari Riki menyaksikan proses pelumasan memek Vera.
Dean hanya diam bersama yang lainnya fokus ke apa yang mereka lihat.
Begitu juga aku, Vera saat itu menggodaiku yang menatap layar tak berkedip melihat keindahan vagina botaknya yang bersih dan tebal.
" Kenapa yang? Kok segitunya ngeliat memek aku?.. "
" Kamu kan dah sering ngeliatinnya, bahkan jadi tempat pembuangan peju kamu malah.. " bisiknya di kupingku dengan jari-jari lentiknya mengelus-elus dadaku.
Aku merinding saja, terlebih menyaksikan tangan Cisun mulai menggosok-gosok memek gadis imutku tak sabar untuk mengacak-acaknya.
" Liat memeknya, bener-bener pink banget!!.. "
" Bersih kayak memek bayi, padahal nih bule pasti sering dientot ngeliat nafsunya yang kayak orang gila tadi... " komentar dari Riki menyaksikan proses pelumasan memek Vera.
Dean hanya diam bersama yang lainnya fokus ke apa yang mereka lihat.
Begitu juga aku, Vera saat itu menggodaiku yang menatap layar tak berkedip melihat keindahan vagina botaknya yang bersih dan tebal.
" Kenapa yang? Kok segitunya ngeliat memek aku?.. "
" Kamu kan dah sering ngeliatinnya, bahkan jadi tempat pembuangan peju kamu malah.. " bisiknya di kupingku dengan jari-jari lentiknya mengelus-elus dadaku.
Aku merinding saja, terlebih menyaksikan tangan Cisun mulai menggosok-gosok memek gadis imutku tak sabar untuk mengacak-acaknya.
" Bangsat nih memek!! Dagingnya tebel, terus labianya juga njuntai banget... "
" Sssttt... " desisnya kemudian jongkok mengambil posisi untuk memainkan memek Vera.
" Sssttt... " desisnya kemudian jongkok mengambil posisi untuk memainkan memek Vera.
" ehhh.... " erang Vera dengan mata terpejam persis saat Cisun memasukkan jarinya kedalam liang peranakan sekaligus mencolok juga anusnya.
Vera tak membuat ekspresi biasanya yang sudah akan menggila ketika memeknya di Fingering seperti itu.
Dan ketika kutanya, dia menjawab tenaganya sudah tak bersisa lagi meski secara nafsu Vera sangat ingin meracau mengekspresikan keliarannya tapi apa daya fisiknya tak memungkinkan akibat rangkaian kejadian di 3 hari awalnya.
Kukecup dahinya lalu kupijiti lembut bahunya saat itu yang hanya membuat dia tertawa melihat reaksiku spontanku.
Vera tak membuat ekspresi biasanya yang sudah akan menggila ketika memeknya di Fingering seperti itu.
Dan ketika kutanya, dia menjawab tenaganya sudah tak bersisa lagi meski secara nafsu Vera sangat ingin meracau mengekspresikan keliarannya tapi apa daya fisiknya tak memungkinkan akibat rangkaian kejadian di 3 hari awalnya.
Kukecup dahinya lalu kupijiti lembut bahunya saat itu yang hanya membuat dia tertawa melihat reaksiku spontanku.
Cisun makin jadi, pria yang juga seumuran dengan Dean itu bahkan mencolok tiga jarinya langsung ke memek Vera, dan mengoboknya kasar sembari menepak-nepak bokong putih Vera!
" aahh tuaan.... " lirih Vera meringis dengan mata terpejam merasakan telak telapak tangan yang terus menghajar pantatnya.
Sementara memeknya berkontraksi buah kocokan tiga jari yang sedang mengocoki memeknya dari dalam.
" Basah nih memeknya, kerangsang ternyata dia diginiin.. " celetuk dia kemudian menambahkan bonus tiga jarinya juga ke anus Vera.
Sementara memeknya berkontraksi buah kocokan tiga jari yang sedang mengocoki memeknya dari dalam.
" Basah nih memeknya, kerangsang ternyata dia diginiin.. " celetuk dia kemudian menambahkan bonus tiga jarinya juga ke anus Vera.
Aku bergidik ngeri melihat jari-jari besar itu yang dengan kasarnya sedang mengoprek-oprek masing-masing lubang di selangkangan Vera.
Erangan Vera pun terdengar keluar begitu lirihnya menandakan jika untuk mendesah saja dia sudah tak sanggup tapi kali ini dia sedang dipaksa untuk orgasme dihadapan mereka!
Erangan Vera pun terdengar keluar begitu lirihnya menandakan jika untuk mendesah saja dia sudah tak sanggup tapi kali ini dia sedang dipaksa untuk orgasme dihadapan mereka!
Hingga akhirnya kocokan kasar Cisun pun memaksa Vera orgasme dengan percikan kecil dan tubuhnya tersentak-sentak hebat merasakan klimaks yang dipaksa tersebut.
Ketika di Gangbang diruang tengah tadi entah sudah berapa kali dia terkencing-kencing dengan rangsangan hebatnya.
Mungkin itulah yang menghabiskan tenaganya karena Vera begitu memporsir staminanya ketika berpesta dengan mereka di awal, padahal semuanya masih jauh sekali dari kata akhir untuknya.
" Hahaha... Kayak orang step gitu dia kejang-kejang.. " Cisun lalu tegak dan membiarkan Vera di posisinya seperti ayam yang baru di sembelih.
Mereka semua tertawa, puas menyiksa gadis yang sangat cantik itu dengan orgasmenya sendiri ditengah kondisi yang telah 'habis baterai'.
" Lo pada masih pada mau ngaso dulu kan?.. "
" Yaudah kalo gitu gua duluan ngentotin nih cewe.. "
" Tapi sebelum itu gue pengen pake dulu mulutnya, kesian keknya udah pengen banget ngisepin pler gue nih mulut... " Cisun terkekeh sambil mulai menyodok-nyodokkan kontol tegangnya ke wajah Vera.
Ketika di Gangbang diruang tengah tadi entah sudah berapa kali dia terkencing-kencing dengan rangsangan hebatnya.
Mungkin itulah yang menghabiskan tenaganya karena Vera begitu memporsir staminanya ketika berpesta dengan mereka di awal, padahal semuanya masih jauh sekali dari kata akhir untuknya.
" Hahaha... Kayak orang step gitu dia kejang-kejang.. " Cisun lalu tegak dan membiarkan Vera di posisinya seperti ayam yang baru di sembelih.
Mereka semua tertawa, puas menyiksa gadis yang sangat cantik itu dengan orgasmenya sendiri ditengah kondisi yang telah 'habis baterai'.
" Lo pada masih pada mau ngaso dulu kan?.. "
" Yaudah kalo gitu gua duluan ngentotin nih cewe.. "
" Tapi sebelum itu gue pengen pake dulu mulutnya, kesian keknya udah pengen banget ngisepin pler gue nih mulut... " Cisun terkekeh sambil mulai menyodok-nyodokkan kontol tegangnya ke wajah Vera.
Aku bergetar melihatnya, sensasi itu naik lagi menggerogoti tubuhku yang menjadikan aku larut dalam rangsanganku sendiri.
Melihat wajah cantik Vera itu tengah digosok-gosok dan di tempel kontol dari orang yang tak dikenal membuatku terbakar seketika, dalam perasaan marah dan tentu saja birahi.
" Hehehe muka lo tuh pantesnya dikasih kontol kek gini.. "
" Muka imut-imut polos tapi binal dan haus kontol ternyata.. " celetuk Cisun mempermalukan Vera yang direspon tertawa oleh teman-temannya.
Melihat wajah cantik Vera itu tengah digosok-gosok dan di tempel kontol dari orang yang tak dikenal membuatku terbakar seketika, dalam perasaan marah dan tentu saja birahi.
" Hehehe muka lo tuh pantesnya dikasih kontol kek gini.. "
" Muka imut-imut polos tapi binal dan haus kontol ternyata.. " celetuk Cisun mempermalukan Vera yang direspon tertawa oleh teman-temannya.
" Ahhh iya sayang... Enaknya mulut kamu cantik... " Cisun menengadah dimana dia mengeluar-masukkan kontolnya kemulut Vera.
" Entar gantian sun.. Gua dah ngaceng aja nih padahal masih kenyang.. " seseorang menimpali menyaksikan dia mencekoki kontolnya ke gadis cantik itu.
Kurang lebih 3 menitan Cisun akhirnya siap menggauli Vera dan mengarahkan kontolnya ke selangkangan Vera yang benar-benar terkangkang tanpa pertahanan.
Vera menatap ke langit-langit dengan pandangan kosong dan pasrah saja siap untuk kembali disetubuhi.
" Kayaknya kontol gue pengennya nyoblos pantet lo deh... "
" Soalnya pantet lo montok bener sihh... Hehehe... " kekeh Cisun menggesekkan kontolnya ke lubang anus Vera kemudian menyentaknya masuk.
" Entar gantian sun.. Gua dah ngaceng aja nih padahal masih kenyang.. " seseorang menimpali menyaksikan dia mencekoki kontolnya ke gadis cantik itu.
Kurang lebih 3 menitan Cisun akhirnya siap menggauli Vera dan mengarahkan kontolnya ke selangkangan Vera yang benar-benar terkangkang tanpa pertahanan.
Vera menatap ke langit-langit dengan pandangan kosong dan pasrah saja siap untuk kembali disetubuhi.
" Kayaknya kontol gue pengennya nyoblos pantet lo deh... "
" Soalnya pantet lo montok bener sihh... Hehehe... " kekeh Cisun menggesekkan kontolnya ke lubang anus Vera kemudian menyentaknya masuk.
" Shsstt... Ahhhh... " ringis Vera ketika kontol tersebut masuk menembus anusnya yang memang laris sekali dinikmati selama bersama Dean cs.
Mereka berdua sama-sama memejamkan mata, baik Vera maupun cowok yang mengawininya, tangan Vera mengepal mewakili rasa nikmat yang meluap di dalam dirinya.
Mereka berdua sama-sama memejamkan mata, baik Vera maupun cowok yang mengawininya, tangan Vera mengepal mewakili rasa nikmat yang meluap di dalam dirinya.
" ANJINGG!!.. "
" Enak banget nih pantet lonte!!.. Gigit bener biar udah bolong juga.. " leguh Cisun meracau kotor.
Wajahnya merem-melek dan dia menyodomi Vera dengan tempo pelan ke sedang selama beberapa lama.
Lalu Cisun menarik keluar kontolnya dan mundur sesaat guna memperlihatkan anus Vera dengan lubangnya yang telah menganga ke teman-teman yang menontoninya menyodomi si gadis berkulit putih dari meja makan.
" Enak banget nih pantet lonte!!.. Gigit bener biar udah bolong juga.. " leguh Cisun meracau kotor.
Wajahnya merem-melek dan dia menyodomi Vera dengan tempo pelan ke sedang selama beberapa lama.
Lalu Cisun menarik keluar kontolnya dan mundur sesaat guna memperlihatkan anus Vera dengan lubangnya yang telah menganga ke teman-teman yang menontoninya menyodomi si gadis berkulit putih dari meja makan.
" Udah mulai rusak tuh pantatnya si cantik.. " kata Beni menyaksikan lubang tak berdasar yang bahkan tanpa di lebarkan dengan tangan pun sudah terlihat menganga.
" Woah parah si Nanda, ceweknya sendiri dirusakin gitu pantetnya.. Hahaha.. " timpal Ardi yang membuat hatiku panas dan langsung melirik ke Vera.
Namun Vera hanya tersenyum dan bermanja-manja lagi padaku.
Namun Vera hanya tersenyum dan bermanja-manja lagi padaku.
Tak tahan melihat lubang tersebut menganggur, Cisun melanjutkan kembali aksinya untuk makin menjebol lubang menggiurkan itu.
Tak tanggung-tanggung seiring berjalannya waktu dia mempercepat tumbukannya dengan tempo penuh yang membuat Vera mengerang-erang dalam keterbatasannya.
Tak tanggung-tanggung seiring berjalannya waktu dia mempercepat tumbukannya dengan tempo penuh yang membuat Vera mengerang-erang dalam keterbatasannya.
" Gue rusakin pantet lo perekk!!... Uhh!!.. " erangnya kemudian menghentikan hujamannya yang sedang berada di kecepatan tertinggi lalu mencabut kontolnya.
" Hahh...hahhh..Hhah.. Bangsat enak banget!!.. " umpatnya menstabilkan nafasnya sendiri lalu melirik ke bolongan yang ada di pantat putih nan montok Vera.
Lagi-lagi semua saling bersorak ketika Cisun mempertontonkan Anal Gape Vera yang sudah kubilang makin hari makin terasa merenggang karena kebiasaannya belakangan yang bermasturbasi memasukkan jari atau koleksi dildo berukuran jumbo ke anusnya sendiri.
Cisun mengarahkan lagi kontolnya ke lubang itu dan memasukkannya begitu saja bahkan tanpa dia arahkan menggunakan tangan, membuktikan jika otot-otot di pantat Vera memang benar-benar telah kehilangan kemampuannya untuk mengatup kembali!
Cisun mengarahkan lagi kontolnya ke lubang itu dan memasukkannya begitu saja bahkan tanpa dia arahkan menggunakan tangan, membuktikan jika otot-otot di pantat Vera memang benar-benar telah kehilangan kemampuannya untuk mengatup kembali!
Dan ya, setelah minggu gila itu aku betul-betul serius tak lagi mau meladeni Vera jika dia minta aku menyodominya.
Dia pun sudah kupaksa untuk berjanji untuk tak lagi memasukkan jari, dildo atau sembarang benda ke lubang pantatnya demi kebaikannya sendiri.
Walau diawal dia masih mbalelo denganku tapi perlahan-lahan dia mengikuti kata-kataku dan sampai hari ini dia tak pernah lagi mem-Fisting anusnya sendiri.
Cisun menggenjot Vera ganas, sama seperti tadi dia membetot kontolnya dengan RPM maksimumnya yang membuat Vera mengerang-erang lemah dengan wajah super merah pertanda orgasmenya akan datang lagi, tapi kemudian Kevin ikut mendekat dan meminta bergantian dengan Cisun.
Segera laki-laki yang juga hanya kukenal wajah dan namanya ini menusukkan kontol tegangnya ke anus Vera dan menyodominya hingga menusukkan kontolnya dalam-dalam sampai mentok!
Dia pun sudah kupaksa untuk berjanji untuk tak lagi memasukkan jari, dildo atau sembarang benda ke lubang pantatnya demi kebaikannya sendiri.
Walau diawal dia masih mbalelo denganku tapi perlahan-lahan dia mengikuti kata-kataku dan sampai hari ini dia tak pernah lagi mem-Fisting anusnya sendiri.
Cisun menggenjot Vera ganas, sama seperti tadi dia membetot kontolnya dengan RPM maksimumnya yang membuat Vera mengerang-erang lemah dengan wajah super merah pertanda orgasmenya akan datang lagi, tapi kemudian Kevin ikut mendekat dan meminta bergantian dengan Cisun.
Segera laki-laki yang juga hanya kukenal wajah dan namanya ini menusukkan kontol tegangnya ke anus Vera dan menyodominya hingga menusukkan kontolnya dalam-dalam sampai mentok!
Ini sudah tidak Fair lagi, sama sekali tidak Fair!
Mereka mengganyang seorang wanita yang mereka ikat tidak berdaya bergantian, dimana sebelumnya mereka juga sudah menggilirnya bersama-sama.
Bagiku ini tak adil, Vera bilang kepalanya serasa mau meledak saat itu dan terlihat dari wajahnya yang amat memerah, tak selaras antara tubuh dan gejolaknya yang membara.
Vera orgasme lagi, semburannya lumayan banyak juga dan langsung membuat dia terkejang-kejang dengan kepala terkulai di ujung sofa yang dia tiduri.
Si Kevin tak perduli Vera mau pingsan atau apa dia tetap menggasak pantat semok yang membutakan kewarasan mereka itu hingga bunyi sodokannya terdengar keras sekali.
Mereka mengganyang seorang wanita yang mereka ikat tidak berdaya bergantian, dimana sebelumnya mereka juga sudah menggilirnya bersama-sama.
Bagiku ini tak adil, Vera bilang kepalanya serasa mau meledak saat itu dan terlihat dari wajahnya yang amat memerah, tak selaras antara tubuh dan gejolaknya yang membara.
Vera orgasme lagi, semburannya lumayan banyak juga dan langsung membuat dia terkejang-kejang dengan kepala terkulai di ujung sofa yang dia tiduri.
Si Kevin tak perduli Vera mau pingsan atau apa dia tetap menggasak pantat semok yang membutakan kewarasan mereka itu hingga bunyi sodokannya terdengar keras sekali.
" Gile baru bentar gue udah mau keluar aja... "
" Sadis nih gigitan pantetnya!!.. " leguh dia mengambil jeda sejenak lalu mengeluarkan kontolnya dari anus Vera lalu tak lupa merenggangkannya dengan kedua tangannya.
" Sadis nih gigitan pantetnya!!.. " leguh dia mengambil jeda sejenak lalu mengeluarkan kontolnya dari anus Vera lalu tak lupa merenggangkannya dengan kedua tangannya.
" Ini baru pantet!!.. " kata Kevin kemudian tegak berdampingan dengan Cisun ingin mengganti gaya.
Mereka berdua berinisiatif menurunkan Vera lalu membuatnya merangkak dan memarkirkan tubuh beningnya di dekat tembok tepat disamping kandangnya.
Cisun kembali mengaitkan rantai cantolan yang ada Strap di pergelangan tangan Vera kemudian menguncinya di pipa air yang melintasi dinding bagian bawahnya.
Membuat posisi Verani kini terbelengu menungging di pipa itu.
Aku tertegun melihat posisinya dan Vera mengaku pasrah saja dan siap diperlakukan apapun oleh kedua laki-laki itu yang sedang membuka giliran setelah Break makan mereka.
" Aku disodomi lagi yang... "
" Habis pantetku mereka cabulin terus... " bisik Vera di kupingku yang kuingat sekali saat itu karena langsung membuat spermaku naik ditengah rangsanganku menyaksikan dia dipermalukan sebelumnya.
" Habis pantetku mereka cabulin terus... " bisik Vera di kupingku yang kuingat sekali saat itu karena langsung membuat spermaku naik ditengah rangsanganku menyaksikan dia dipermalukan sebelumnya.
Kevin menaiki lagi tubuh Vera yang tak ada bedanya seperti hewan peliharaan mereka yang bisa mereka perlakukan semaunya.
Vera mengerang-ngerang tanpa menoleh dan hanya tertunduk membiarkan anusnya kembali disodomi oleh mereka.
Vera mengerang-ngerang tanpa menoleh dan hanya tertunduk membiarkan anusnya kembali disodomi oleh mereka.
" Duh.. Nih pantet rasanya pengen gue bikin rusak aja!.. "
" Cuman sayangnya barangnya orang.. Ahh... " bacot Kevin gemas dengan pantat yang tengah dia nikmati.
" Hahaha... Emang vin, gue aja greget banget sama nih cewe.. Susah nyari barang sekomplit ini soalnya.. "
" Sayang banget ya bukan anak komunitas kita, kalau iya dah abis nih cewe kayak si Fira dulu.. " timpal Dean mengomentari dengan sebatang rokoknya.
" Cuman sayangnya barangnya orang.. Ahh... " bacot Kevin gemas dengan pantat yang tengah dia nikmati.
" Hahaha... Emang vin, gue aja greget banget sama nih cewe.. Susah nyari barang sekomplit ini soalnya.. "
" Sayang banget ya bukan anak komunitas kita, kalau iya dah abis nih cewe kayak si Fira dulu.. " timpal Dean mengomentari dengan sebatang rokoknya.
Mereka tertawa-tawa saja saling berkomentar terus merokok menontoni dengan perut kenyang sambil ngaso, namun celetukan-celetukan mereka itu harus membuatku menahan perasaan mendengarnya.
" Uhhh bangsat, jebol-jebol dah pantet lo!!.. " erang Kevin mencabut kontolnya lalu memasukkannya lagi.
Sofie kembali merekam dan mendekatkan kameranya ke lubang anus Vera ketika merekah.
Puas memamerkan anusnya ke kamera Kevin kemudian menghajar sekuatnya anus Vera hingga menghasilkan bunyi tubrukan yang keras sekali.
Puas memamerkan anusnya ke kamera Kevin kemudian menghajar sekuatnya anus Vera hingga menghasilkan bunyi tubrukan yang keras sekali.
POKK!! POOKKK!! POOKK!!!
Suara hantaman itu terdengar nyaring mendampingi erangan Kevin ketika dia menghajar anus Vera dengan tempo tertingginya, juga terlihat dari wajahnya yang seperti mau berejakulasi.
Kurang lebih 1 menit Kevin mempertahankan tempo tersebut sebelum akhirnya berhenti lalu menarik keluar lagi kontolnya.
Suara hantaman itu terdengar nyaring mendampingi erangan Kevin ketika dia menghajar anus Vera dengan tempo tertingginya, juga terlihat dari wajahnya yang seperti mau berejakulasi.
Kurang lebih 1 menit Kevin mempertahankan tempo tersebut sebelum akhirnya berhenti lalu menarik keluar lagi kontolnya.
" ARGHHH GILAA!!!.. " tukas dia dengan leguhan keras melebarkan anus Vera sebelum beranjak.
Si Kevin kemudian bergegas mengambil loyang alumunium yang sebelumnya mereka gunakan sebagai wadah ejakulasi pesta mereka di ronde sebelumnya, dan dia akhirnya berejakulasi disana.
Melihat Kevin sudah tumbang Cisun menertawai rekannya itu lalu mendekat ke Vera yang masih dalam posisi menunggingnya bersiap mengambil gilirannya dengan posisi yang sama.
" Wuss liat Vin lubang pantetnya.. " celetuk Cisun menatap pantat Vera yang betul-betul terlihat amat menggiurkan dengan lubangnya yang mengaga.
Cisun melebarkan lagi lubang tersebut dengan kedua telapak tangannya, dan memperlihatkan lubang indah tak berdasar yang menganga itu di depan kamera yang direkam oleh Sofie.
Namun tiba-tiba entah dapat ide dari mana, saat itu Cisun membuka cincin batu giok yang melekat di jari tengahnya lalu sekejap saja dia masukkan cincin tersebut kedalam anus Vera!
Vera pun mengerang ketika merasakan cincin yang berat itu langsung masuk kedalam lubang pantatnya!
Si Kevin kemudian bergegas mengambil loyang alumunium yang sebelumnya mereka gunakan sebagai wadah ejakulasi pesta mereka di ronde sebelumnya, dan dia akhirnya berejakulasi disana.
Melihat Kevin sudah tumbang Cisun menertawai rekannya itu lalu mendekat ke Vera yang masih dalam posisi menunggingnya bersiap mengambil gilirannya dengan posisi yang sama.
" Wuss liat Vin lubang pantetnya.. " celetuk Cisun menatap pantat Vera yang betul-betul terlihat amat menggiurkan dengan lubangnya yang mengaga.
Cisun melebarkan lagi lubang tersebut dengan kedua telapak tangannya, dan memperlihatkan lubang indah tak berdasar yang menganga itu di depan kamera yang direkam oleh Sofie.
Namun tiba-tiba entah dapat ide dari mana, saat itu Cisun membuka cincin batu giok yang melekat di jari tengahnya lalu sekejap saja dia masukkan cincin tersebut kedalam anus Vera!
Vera pun mengerang ketika merasakan cincin yang berat itu langsung masuk kedalam lubang pantatnya!
Mereka semua tertawa-tawa melihat ide dadakan Cisun tersebut, begitupun aku yang kaget sekali dengan reaksi spontan dia.
Vera bilang dia tak tahu benda apa yang dimasukkan oleh Cisun ketika itu, hanya saja dia merasa benda tersebut terasa mengganjal di dalam duburnya.
Dan dengan cueknya si Cisun segera memasukkan kontolnya kedalam anus Vera, kembali menggenjot pantat montok yang kini berisikan cincinnya sendiri dengan buasnya!
Vera bilang dia tak tahu benda apa yang dimasukkan oleh Cisun ketika itu, hanya saja dia merasa benda tersebut terasa mengganjal di dalam duburnya.
Dan dengan cueknya si Cisun segera memasukkan kontolnya kedalam anus Vera, kembali menggenjot pantat montok yang kini berisikan cincinnya sendiri dengan buasnya!
" aahh tuaan... " erang Vera pelan saat dientoti dengan brutal oleh Cisun yang memeluknya dari belakang.
Dia malah terus menyetubuhi dubur Vera dengan ganasnya sadar bahwa di dalam anus sang gadis berisikan cincin batu giok yang tadi dia sumbat kedalam lubang yang tengah dia sodok-sodok seolah memang sengaja membuat cincin itu agar masuk lebih jauh lagi.
Dia malah terus menyetubuhi dubur Vera dengan ganasnya sadar bahwa di dalam anus sang gadis berisikan cincin batu giok yang tadi dia sumbat kedalam lubang yang tengah dia sodok-sodok seolah memang sengaja membuat cincin itu agar masuk lebih jauh lagi.
Vera mengerang dengan lirihnya, dia bahkan sampai merangkak maju saking nafsunya lelaki yang tengah dibutakan nafsu itu menzinainya persis seperti anjing jantan birahi yang sedang mengawini betinanya!
Dean dan teman-temannya terdiam menyaksikan kegilaan Cisun menghabisi Vera, terlihat jelas jika dia tengah meluapkan semua nafsunya di titik itu.
Setelah gelombang ejakulasinya datang dia dengan cepatnya mencabut kontolnya lalu meleguh keras dan menumpahkan spermanya ke loyang tadi yang sudah Sofie dekatkan ke posisinya.
Dia memuncratkan spermanya yang sangat banyak ke wadah itu dimana sudah bercampur dengan air mani Kevin yang telah menuangkan spermanya kesana lebih dulu.
Yang tak kutahu kenapa mereka selalu menampungkan sperma mereka sejak meng-Gangbang Vera di awal dan memilih tak mengeluarkannya di wajah, di mulut, atau di dua lubang Vera.
Setelah puas berejakulasi lalu Cisun menginjak pantat Vera dengan sebelah kakinya dan melebarkan lubang anus Vera guna memperlihatkan ke rekan-rekannya disambung dengan umpatan-umpatan nikmat yang keluar dari mulutnya.
" Bangsat!!...Enak bener!!.. " racaunya sambil bergidik merasakan rasa nikmatnya yang masih menjalar diseluruh tubuh.
" Dah jebol nih pantat lacur!!.. "
PLAKK!!!
Dengan entengnya dia melayangkan sebuah tamparan keras ke pantat putih Vera yang tengah dia injak menggunakan kakinya.
" Dah jebol nih pantat lacur!!.. "
PLAKK!!!
Dengan entengnya dia melayangkan sebuah tamparan keras ke pantat putih Vera yang tengah dia injak menggunakan kakinya.
" Kurang ajar!!.. "
" Abis lo pake terus lo hina.. " geramku dalam hati panas melihat gadis cantikku dia permalukan.
" Abis lo pake terus lo hina.. " geramku dalam hati panas melihat gadis cantikku dia permalukan.
Namun Vera suka sekali, setelah ditabok bahkan kulihat badan Vera bergetar menikmati sakitnya dan memeknya sedikit memercikkan lendir beningnya.
Melihat
betapa gilanya Kevin dan Cisun mengimpoi Vera, mereka pun mulai tegak dan bersiap mengambil giliran mereka satu per satu.
Entah bagaimana kujelaskan perasaan berdebarku saat melihat mereka bergantian mengeluar-masukkan kontol mereka persis seperti yang dua rekannya lakukan sebelumnya. Lagi-lagi Vera kembali mereka gilir di dapur itu, dengan cincin Cisun yang bahkan masih tertelan di dalam anusnya belum dikeluarkan.
Saat Vera menjelaskan sensasi nikmat yang dia dapat ketika disodomi bergilir oleh mereka dalam keadaan menungging seperti binatang itu aku ingin menangis rasanya dan langsung kupeluk gadisku yang 'abnormal' ini.
Aku berjanji dengan diriku sendiri tak akan lagi menuruti kemauan anehnya seperti janjinya, tak perduli dia marah, merajuk atau apalah yang akan dia lakukan, ini benar-benar demi kebaikannya sendiri.
Entah bagaimana kujelaskan perasaan berdebarku saat melihat mereka bergantian mengeluar-masukkan kontol mereka persis seperti yang dua rekannya lakukan sebelumnya. Lagi-lagi Vera kembali mereka gilir di dapur itu, dengan cincin Cisun yang bahkan masih tertelan di dalam anusnya belum dikeluarkan.
Saat Vera menjelaskan sensasi nikmat yang dia dapat ketika disodomi bergilir oleh mereka dalam keadaan menungging seperti binatang itu aku ingin menangis rasanya dan langsung kupeluk gadisku yang 'abnormal' ini.
Aku berjanji dengan diriku sendiri tak akan lagi menuruti kemauan anehnya seperti janjinya, tak perduli dia marah, merajuk atau apalah yang akan dia lakukan, ini benar-benar demi kebaikannya sendiri.
Tak hanya
digilir dengan Doggystyle, gadis yang berhasil membuatku ejakulasi dimulutnya ketika menyaksikan sesi itu juga mereka
tarik ke meja makan.
Disana Vera dikangkangkan kemudian satu-satu mereka mencabulinya, Vera pun sempat pingsan namun tetap saja dia mereka antri!
Disana Vera dikangkangkan kemudian satu-satu mereka mencabulinya, Vera pun sempat pingsan namun tetap saja dia mereka antri!
Lagi-lagi anehnya setiap kali mereka sampai dipuncak kenikmatan, seperti sudah direncanakan masing-masing dari mereka selalu berejakulasi di piring alumunium yang sama, seakan-akan memang sengaja menampungkan sperma mereka yang entah apa tujuannya.
Setelah loyangnya penuh Sofie selalu kembali membawa pergi dan menggantinya dengan loyang baru, aku sangat penasaran apa sebenarnya rencana Dean saat itu karena dia sama sekali tak memberikan Vera setetes pun sperma mereka.
Setelah loyangnya penuh Sofie selalu kembali membawa pergi dan menggantinya dengan loyang baru, aku sangat penasaran apa sebenarnya rencana Dean saat itu karena dia sama sekali tak memberikan Vera setetes pun sperma mereka.
Vera sudah
sangat kelelahan, bahkan orang hiperseks pun punya batas secara fisik, karena kurangnya istirahat juga rasa lapar.
Untungnya Dean mempersilahkan Vera makan, namun bedanya Vera harus makan di dalam kandang dan tak boleh menggunakan tangannya.
Vera menurut dan melakukan apa yang Dean perintahkan, Dean menonton sebentar saat Vera makan seperti anjing, sementara aku emosi sekali dan sekali lagi mengharuskan Vera mengingatkan padaku bahwa itu adalah bagian dari permainan.
Dean tertawa sangat puas, kemudian berlalu dan membiarkan Vera istirahat sejenak sambil mengatakan bahwa
mereka akan menunggunya dikamar untuk kembali dientoti setelah dia bangun dari istirahatnya itu.
Untungnya Dean mempersilahkan Vera makan, namun bedanya Vera harus makan di dalam kandang dan tak boleh menggunakan tangannya.
Vera menurut dan melakukan apa yang Dean perintahkan, Dean menonton sebentar saat Vera makan seperti anjing, sementara aku emosi sekali dan sekali lagi mengharuskan Vera mengingatkan padaku bahwa itu adalah bagian dari permainan.
Aku memeluknya ke dadaku dan mengusap-usap rambut Vera, teganya mereka membuat gadis yang sangat kusayang ini serendah itu, Vera hanya tersenyum sambil mencium bibirku.
Untungnya pengalaman itu menjadi pengalaman sekali seumur hidup untuknya.
Untungnya pengalaman itu menjadi pengalaman sekali seumur hidup untuknya.
Dari sini
Vera pasti mulai sadar, bahwa begitulah jadinya jika dia jatuh ke tangan laki-laki
yang salah, tubuh seksinya pasti akan di eksploitasi habis-habisan!
Habis-habisan! Aku berani jamin.
Seperti yang telah kubilang, dengan kepolosan dan keluguannya itu gampang sekali memperdayai dia ini. Vera beruntung karena aku bukanlah laki-laki bajingan, yang selalu sabar dalam menghadapinya juga lembut dalam memperlakukannya.
Bukan maksudku untuk melebih-lebihkan diri dan aku melakukan itu semua bukan untuk dipuji, memang dengan cara itulah aku dididik dan orang tuaku membesarkanku untuk melihat aku tumbuh sebagai orang yang menghargai wanita, orang tua dan anak kecil.
Tentu sifat Gentle ini datang dari lubuk hatiku yang terdalam, aku benar-benar tulus untuk terus melindungi Vera dan menjaganya.
Habis-habisan! Aku berani jamin.
Seperti yang telah kubilang, dengan kepolosan dan keluguannya itu gampang sekali memperdayai dia ini. Vera beruntung karena aku bukanlah laki-laki bajingan, yang selalu sabar dalam menghadapinya juga lembut dalam memperlakukannya.
Bukan maksudku untuk melebih-lebihkan diri dan aku melakukan itu semua bukan untuk dipuji, memang dengan cara itulah aku dididik dan orang tuaku membesarkanku untuk melihat aku tumbuh sebagai orang yang menghargai wanita, orang tua dan anak kecil.
Tentu sifat Gentle ini datang dari lubuk hatiku yang terdalam, aku benar-benar tulus untuk terus melindungi Vera dan menjaganya.
..............................
Di dalam
kamar malam itu sungguh malam yang gila bagi Vera, semalam suntuk selusin lebih laki-laki haus seks itu melampiaskan nafsu birahinya pada Vera.
Mereka pun bergiliran memasukkan kontol mereka ke mulut, vagina dan anusnya secara bergantian, setidaknya setiap orang mencicipi tubuhnya sebanyak tiga kali.
Mereka sempat tertawa-tawa saat cincin Cisun yang tadi sempat dimasukkan kedalam dubur tiba-tiba baru keluar saat Vera dientot sambil di gendong.
Mereka pun bergiliran memasukkan kontol mereka ke mulut, vagina dan anusnya secara bergantian, setidaknya setiap orang mencicipi tubuhnya sebanyak tiga kali.
Mereka sempat tertawa-tawa saat cincin Cisun yang tadi sempat dimasukkan kedalam dubur tiba-tiba baru keluar saat Vera dientot sambil di gendong.
Malam itu
Vera dijadikan bagaikan boneka seks, tubuh lunglainya dibolak-balik dan disetubuhi kasar dengan berbagai posisi.
Vera mengaku multi orgasme berkali-kali bahkan dia sudah mendesah tanpa bersuara setengah pingsan, tapi terus saja tubuh seksi padatnya mereka lempar kesana-kemari semau mereka.
Vera mengaku multi orgasme berkali-kali bahkan dia sudah mendesah tanpa bersuara setengah pingsan, tapi terus saja tubuh seksi padatnya mereka lempar kesana-kemari semau mereka.
Menonton
adegan di kamar itu bagiku seperti sedang menonton Vera memainkan sebuah adegan
pemerkosaan, dimana mereka melampiaskan nafsu birahi mereka dengan
menampar-nampar dan menjambak rambut Vera kasar. Mereka terus menggilir tubuh
seksi itu hingga dini hari.
Setelah puas menghabisi tubuh moleknya, Verani mereka istirahatkan dengan dipakaikan pakaian Latex karet sama seperti malam-malam sebelumnya.
Tapi bedanya kali ini lengkap dengan topeng bonekanya, membuat Vera benar-benar tampak seperti boneka hidup yang tak berdaya.
Setelah puas menghabisi tubuh moleknya, Verani mereka istirahatkan dengan dipakaikan pakaian Latex karet sama seperti malam-malam sebelumnya.
Tapi bedanya kali ini lengkap dengan topeng bonekanya, membuat Vera benar-benar tampak seperti boneka hidup yang tak berdaya.
Lalu mereka membaringkan terikat Vera yang tubuhnya sudah terbalut pakaian yang bahkan lebih ketat dari
pakaian renang itu untuk kemudian membiarkan gadis yang
baru saja mereka jadikan sebagai objek pesta seks gila mereka untuk beristirahat dalam keterbatasannya karena masih ada hari esok yang akan lebih berat untuknya.
..............................
..............................
No comments:
Post a Comment