Setelah mandi Vera terlihat sangat Fresh dan langsung menghampiriku dengan pakaian santainya.
Sesuai keinginannya, hari ini aku akan membiarkan Vera beraksi bersama kedua pembantuku.
Gadis cantik
ini mulai duduk di pangkuanku dengan wajah yang terlihat antusias sekali, aku menyuruhnya
berganti pakaian agar terlihat menggoda hingga mas Yanto
dan mas Krisno akan terangsang berat nantinya.
Vera
memanyunkan bibirnya ketika kusuruh berganti pakaian dan sedikit berdandan
karena tampaknya dia sedang ingin bercumbu denganku, namun ia akhirnya berdiri kemudian masuk lagi ke dalam kamar segera bersiap-siap.
Aku
berdebar-debar dan tak sabar sendiri, meski sebenarnya ini kesepakatan kami
bersama namun aku juga merasakan sedikit keengganan di dalam diriku, tapi
yasudahlah karena Vera sendiri yang bilang dia akan baik-baik saja maka aku pun mengikuti.
Sekitar
setengah jam kemudian pintu kamar terbuka dan Vera pun keluar setelah lumayan
lamanya dia berdandan.
Tubuhku tak
bergerak, aku terdiam ketika melihat dirinya yang sekarang! Vera berdiri di
samping pintu dan menatapku tajam seakan memintaku mengomentari penampilannya
yang Stunning itu!
Gadis
bernama Verani Julie ini sedang mengenakan Lace
Lingerie berbahan satin berwarna hitam dan merah dengan paduan Stocking tembus pandang, tak lupa
polesan Make-Up yang membuatnya
terlihat sangat cantik sekali!
Senyum
cantik di wajah sayunya yang biasa tak tampak, dia terus melirikku dengan mata
tajamnya cocok sekali dengan Lingerie
merah menyalanya itu yang seakan menggambarkan keberanian dan kesan nakal pada dirinya.
Dia berjalan
dan tegak di depanku yang masih mematung menatapnya dari atas hingga kebawah,
Vera memutar tubuhnya agar aku bisa melihat keseluruhan tampilannya saat ini.
" Kamu
cantik banget Ver.. " celetukku seketika berdiri dan menghampirinya.
Aku bergerak
begitu saja dan langsung kurangkul pinggangnya, Vera melingkarkan tangannya ke
leherku mendekatkan wajahnya yang tampak sangat menggoda itu ke
bibirku, kemudian kami saling berciuman karena jujur aku sendiri tak bisa menahan
diri melihatnya yang sekarang.
Kupagut
bibirnya yang dia olesi Lipgloss dan Vera pun tampaknya amat agresif untuk turut meladeniku dengan ganas.
" Yakin
Ver? Kalo ragu gak usah aja... " tanyaku kembali meyakinkannya apakah dia
benar-benar siap.
Ia hanya
mengangguk sambil kembali memejamkan mata dan mengecup bibirku, kini malah aku
yang jadi ragu untuk membiarkannya disetubuhi oleh kedua pembantuku itu, tak
rela jika kecantikan beserta kemolekan tubuhnya ini dinikmati orang lain yang
seharusnya menjadi milikku seorang.
" Yuk
yang kita satu ronde dulu.. " celetuk Vera langsung jongkok di
selangkangan membuyarkan timbang-timbanganku.
" Nanti
aja sayang.. Aku mau panggilin mereka... ” ujarku memberdirikannya
karena dia sudah berjongkok dan bersiap membuka resleting celanaku.
Lalu aku
segera turun ke bawah meninggalkan Vera dengan mukanya yang agak mengkerut
ngambek, selagi berjalan ke rumah belakang aku kemudian berpikir kembali untuk
membulatkan tekat.
Aku kembali
mengukur untung-ruginya, karena aku paham benar konsekuensinya setelah ini, dengan
mempersilahkan mereka sekali saja memakai Vera, maka sudah pasti mereka
akan terus meminta jatah terhadap gadis cantikku itu.
Terlebih Vera sudah tinggal bersama kami, dan tak setiap saat aku selalu berada dirumah mengawasi perlakuan kedua pembantuku itu pada Vera nantinya.
Terlebih Vera sudah tinggal bersama kami, dan tak setiap saat aku selalu berada dirumah mengawasi perlakuan kedua pembantuku itu pada Vera nantinya.
Tapi ada
hasrat yang terus mendorongku untuk membiarkannya, atas pertimbangan bisa lebih
bebas ngeseks dengan Vera kedepan nanti, maka aku harus melakukannya agar tidak
ada rahasia lagi dirumah ini.
Lagi pula
mereka sudah tahu tentang Vera, dan Vera tak keberatan sama
sekali. Toh di awal mereka juga membantuku di Session foto di kolam renang, bahkan mereka sendiri ikut berfoto bersama
Vera yang sudah telanjang, jadi untuk apa lagi aku menyembunyikan kenyataan
tentang Vera kepada mereka lagi?
Karena
setiap waktu aku hanya bersetubuh dengannya di dalam kamar, hanya ketika
mereka sudah kembali kerumah belakang aku baru merasa aman dan bebas ngeseks
dengan Vera di setiap sudut rumah tanpa malu dilihat kedua pembantuku itu.
Itulah yang
terlintas dibenakku saat ini lalu sesuai rencana aku pun memanggil mas Yanto
dan mas Krisno.
" Mas
Yanto dan mas Kris, ada yang mau aku minta kalian lakuin sekarang.. "
ujarku kepada mereka berdua.
" Siap
den, minta tolong apa ini?.. " jawab mas Krisno.
" Anu..
Ini soal si Vera.. "
"
Kalian bisa gak tolong puasin dia? Soalnya Vera minta dipuasin sama kalian
berdua, kalian mau?.. " ungkapku To
the Point.
Mereka
saling melirik satu sama lain dan tak percaya mendengarnya.
" Ma..
Maksudnya non Vera yang minta sendiri buat dipuasin kami berdua?.. " tanya
mas Yanto.
" Iya
kurang lebih gitu.. " jawabku agak lemas.
" Wah
kalo gitu dengan senang hati kami bakal lakuin den.. Hehehe.. " kekeh
Krisno girang sekali.
Aku menghela
nafas dan tak bisa mundur lagi, kemudian aku langsung memanggil Vera.
"
Vera.. " teriakku.
Vera turun
dari tangga menghampiri kami, sama seperti aku tadi mas Yanto dan mas
Krisno terdiam terpana melihat Vera yang tampak sengaja berjalan menggoda dengan Lingerie merahnya
itu.
" Ini
Ver sesuai maunya kamu.. " kataku
dengan berat hati kemudian berjalan meninggalkan mereka bertiga.
" Mas
Yanto dan mas Krisno mau kan puasin Vera?.. " celetuk Vera tiba-tiba yang
membuatku kaget.
"
Astaga gadis ini.. " gumamku dalam hati sambil menoleh kembali ke mereka.
" Walah
kalo ini mah gausah ditanya non, kapan aja kita siap kok.. " jawab mereka.
"
Hmmm.. Sini ikut aku.. " ujar Vera menggandeng mereka berdua.
Dia
menggandeng kedua pejantannya itu masuk kedalam kamar di lantai bawah ini,
kuperhatikan mereka semakin menjauh dan Vera melirik kearahku lalu mengedipkan
matanya dengan nakal.
Aku
sebenarnya ingin langsung naik ke atas, namun setelah di dalam kamar bukannya
menutup pintu kamar, mereka malah tak sabar mengepung dan meraba-rabai tubuh langsing
Vera.
Kedua lelaki
ini tampaknya sudah tak sabar dan begitu saja mempreteli Vera, melihat adegan
panas ini maka kuurungkan niatku naik ke kamar kemudian lebih memilih menontoni mereka dari
balik pintu yang terbuka setengahnya ini.
Yanto yang
paling terlihat sangat beringas langsung membuka pakaian Vera kebawah dan meremas-remas
buah dada besar gadis itu.
Dia memilin dan menarik kedua puting susunya seperti ingin mencabutnya dari payudara Vera.
Dia memilin dan menarik kedua puting susunya seperti ingin mencabutnya dari payudara Vera.
"
Happh.. Nyammm.. Nyammm.. " suara mas
Yanto yang tampak mengunyah puting kanan Vera.
" Uhh
mas pelan-pelan.. " ringis Vera tampak kesakitan saat dua laki-laki itu kini
mengemuti dan mengenyoti kedua induk payudaranya secara bergantian.
Meski begitu
dia tampak tak menjauhkan mereka dari payudaranya, Vera malah memejamkan mata sembari memegangi belakang kepala mereka dan semakin mendekap wajah mereka ke
dadanya, seakan membiarkan mereka menyantap kedua buah payudaranya agar
kenikmatan itu terus berlanjut.
Dan dua pembantuku terus melakukannya bak bayi kelaparan, mengenyot kuat kedua ‘pabrik’ susu
Vera seakan memaksanya untuk memproduksi susu.
Menit-menit
awal berlalu dengan dua toket Vera menjadi bulan-bulanan Krisno dan Yanto yang
gemas. Seluruh permukaan kedua buah dada Vera diciumi, dijilati, bahkan
dicupang kecil oleh Yanto tanpa terlewat.
Tak heran
jika mereka begitu gemas dengan payudara si cantik ini, sebab dadanya memang
benar-benar padat berisi, sangat kencang, dan bentuknya yang bulat sempurna tak
kendor satu senti pun.
Sungguh payudara idaman yang ingin dimiliki setiap wanita, dan juga payudara idaman lelaki untuk dikenyoti setiap hari.
Sungguh payudara idaman yang ingin dimiliki setiap wanita, dan juga payudara idaman lelaki untuk dikenyoti setiap hari.
Cukup puas
dengan makanan pembuka berupa toket padat yang putih mulus, kali ini Krisno terliihat
berniat akan mulai menyantap sajian utama yang ada di selangkangan Vera, dan
menarik paksa celana dalam tipisnya.
Krisno
menelan ludah, matanya seperti mau meloncat saat memandangi bukit gundul nan
indah yang ada di tengah-tengah selangkangan Vera. Dengan
bentuknya yang tebal nan merah merekah amat menggiurkan, melihat kedua bibir vagina Vera yang mulus tanpa sehelai
bulu itu tentu membuat akal sehatnya lenyap entah kemana.
Warna kulit
sekitar vaginanya pun tak berbeda dengan warna kulitnya yang seputih salju,
penis Krisno pastilah langsung membesar saat ini dan ingin segera menjajal alat kelamin Vera yang sangat menggugah selera itu.
Terlihat Krisno menepuk-nepuk pelan gundukan memek mulus Vera, sementara Yanto masih meraba-rabai buah dada besar Vera.
Terlihat Krisno menepuk-nepuk pelan gundukan memek mulus Vera, sementara Yanto masih meraba-rabai buah dada besar Vera.
Tak ada lagi
belas kasihan jika sudah menyangkut hawa nafsu, yang ada di pikiran mereka
hanyalah melampiaskan nafsu mereka saat ini.
" Ahh!.. " tiupan-tiupan Krisno di memek Vera membuat gairah gadis itu naik
perlahan.
Dari ekspresi
wajah Vera yang mulai memejamkan mata dan menggigit bibirnya sendiri normalnya
aku sudah tahu bahwa dia menikmatinya, tapi sekarang aku yakin Vera sedang
berbohong dengan menunjukkan ekspresi keenakan seperti itu, mungkin hanya
untuk menyemangati mereka berdua saja.
Masihlah awal dari permainan mereka dan mana mungkin Vera akan orgasme dengan mereka berdua
yang secara (maaf) kelas berbeda jauh sekali dengan si cantik ini.
Karena aku
yakin lingkungan si Vera ini pastilah dekat dengan kemewahan dan sudah barang
tentu jika dia selalu di dekati dengan laki-laki yang notabete intelek juga kaya.
Mas Yanto
beralih dari dadanya dan memagut bibir Vera, darahku tersirap melihat
pemandangan dimana Vera sedang dicium oleh lelaki lain yang tak lain dan tak
bukan adalah pembantuku sendiri.
Ada
kekesalan dan amarah dalam diriku namun aku tak bisa mengesamping bahwa aku
terangsang dengan suguhan ini.
" Memek
non wangi banget, bule emang beda.. " puji Krisno mengendus aroma vagina
Vera yang memang sangat harum itu.
Vera yang
sedang berciuman bibir dengan Yanto sedikit meleguh dan merapatkan pahanya
menjepit kepala Krisno yang kini tengah melahap memekknya dari bawah.
"
Jangan berhentii mas... " pinta Vera menengadahkan wajahnya.
Disemangati
oleh sang empunya membuat Krisno semakin bersemangat menggerogoti kemaluan
merah muda Vera, dia menyibak daging tebal itu dan dengan lidahnya terus mencucuk
bagian terdalamnya.
" Emmpphh
slurphh.. " Krisno jadi semakin asik melahap kemaluan Vera.
" Gila
tok memeknya dia udah basah banget nih.. " celetuk Krisno.
Vera tampak
terus memejamkan mata dan mendesah, dia tak menghiraukan Yanto yang terus mengecup-ngecup
wajahnya minta diladeni berciuman karena gadis bermata biru ini memilih fokus
dengan jilatan Krisno di memeknya.
Sesekali
tubuh Vera terkejang-kejang seiring kenikmatan yang memberikan 'sengatan' kepadanya
terus menerus.
" Ahh
mas kocokin pake jari plis… "
celetuk Vera yang semakin serius.
Lelaki
berbadan lusuh itu langsung memasukkan jari kotornya ke memek Vera, kini dengan
jari tengah dan jari manisnya dia kobok memek Vera hingga Vera
berteriak histeris membuat memeknya seketika memercik-mercikan cairan bening.
" AHHHH
MASS!! ENAKK!!!.. " jerit Vera
lantang sambil orgasme yang membuatku terdiam melihatnya.
Ternyata dia
tak berpura-pura keenakan atau sedang melakukan Fake Orgasm seperti yang tadi kuperkirakan, dia benar-benar
menikmatinya!
Bahkan dengan aku pun tak pernah dia muncrat sebanyak itu.
Bahkan dengan aku pun tak pernah dia muncrat sebanyak itu.
Vera
menggeleng-gelengkan kepalanya, sementara badannya bergetar-getar tampak merasakan
rasa nikmat yang amat luar biasa! Krisno kembali menjilati memeknya yang basah
akibat orgasmenya sendiri dan menyeruput habis cairan itu tanpa sisa.
Saat ini vagina tersebut tak ubahnya bagai kue yang sangat lezat bagi Krisno, hingga membuat
selangkangannya tak hanya basah kuyup dengan cairan beningnya sendiri tapi juga basah dengan
air liur Krisno.
" Hah..Hah..Hahh.. " Vera menarik nafasnya dan tampak akan ambruk jika tak
dipegang mas Yanto.
Ternyata mas
Yanto yang dari tadi hanya meremas toket dan mencium bibir Vera juga langsung
lapar melihat tebalnya memek merah Vera yang jadi bulan-bulanan Krisno, mereka
pun membuka sisa-sisa pakaian yang masih tersangkut di tubuh Vera kemudian merebahkan gadis bule itu ke atas kasur.
"
Nyicip memeknya ya, non.. Hehehe!!!.. " kekeh Yanto mulai membenamkan
wajahnya di selangkangan Vera.
Vera
mengangkangkan kakinya memberikan akses penuh ke Yanto untuk melahap memeknya,
sementara Krisno mencucup puting susunya bergantian.
" Ahhh brengsek enak banget mas!! " leguh gadis itu membeliak.
Aku terus
memperhatikan mereka yang tampak sedang asik di dunia mereka masing-masing,
aku tak tahu apakah mereka sadar aku menyaksikan ini dicelah pintu yang tak
tertutup dengan benar.
Vera berusaha
menahan kepala pria kedua yang sedang melahap vagina gemuknya dengan kedua
tangannya, desahannya semakin lantang terdengar bahkan hingga keluar.
" Terus
mas, terus hisep memek kotorku ini!! Ughh.. " mata cewek bule itu tertelan
kedalam ketika mengucapkannya dan dia mulai bercakap kotor.
Kedua paha
Vera menjepit erat kepala Yanto dan tubuhnya mulai melengkung.
" Emmhhh..
" kembali suara desahan Vera terdengar begitu seksi dan sensual, aku tak
tahu apa yang sedang dia rasakan saat ini.
"
Gimana non, enak kan?.. " goda Yanto di sela-sela aktivitasnya menggelitik
klitoris Vera.
" Enak
banget mas!!!.. "
" Kalo
enak buka pahanya yang lebar dong… " Yanto kali ini mencubit gemas paha Vera yang masih di balut Stocking karena sejak tadi gadis itu menjepit kepalanya erat dengan pahanya.
Setelah tersenyum,
Yanto melahap lagi vagina wangi itu dengan gencar, Vera sampai kelojotan sama
seperti tadi.
Sang gadis menggeliat-geliat hebat, kepalanya bergerak ke kanan dan ke kiri, tubuhnya berkedut-kedut juga desahannya begitu lepas terdengar.
Sang gadis menggeliat-geliat hebat, kepalanya bergerak ke kanan dan ke kiri, tubuhnya berkedut-kedut juga desahannya begitu lepas terdengar.
Dia bahkan
tak begitu menggubris Krisno yang sedang mengulum puting susunya.
" Ni
memek emang kelas VIP coy, paling enak yang pernah gue jilatin, gurih.. " ujar
Yanto kembali berkomunikasi dengan Krisno yang melanjutkan membenamkan
wajahnya dalam-dalam ke selangkangan Vera.
Dua penjaga
rumahku masing-masing kini sibuk dengan area mereka masing-masing sambil mengelus-elus
dan terus mencium kulit putih mulus Vera, keduanya memperhatikan tubuh indah Vera
seperti benda pameran seni.
Gadis
cantikku terasa begitu terekspos saat ini, dia hanya bisa terbaring pasrah ketika
dua pembantu rumahku itu 'menyetel' Body seksinya.
Krisno mulai
menjilati seluruh lekuk tubuh Vera, sementara Yanto masih melahap memek
tebalnya seakan-akan tak membiarkan gairah Vera turun sedikit pun.
"
DAMN!!… " teriak Vera, dan toket besarnya sudah basah kuyup dijilati dengan asiknya oleh Krisno.
" Ayo
non berdiri… " Krisno memapah Vera di toketnya untuk berdiri sementara Yanto melepaskan Stocking yang masih
terpasang di kaki jenjangnya.
Polos sudah!
Tak ada lagi sehelai benang pun yang menempel di tubuh padat dan montok Vera,
tiap lekuk tubuhnya kini tak bisa dia tutupi lagi dari mata Krisno juga Yanto
Aku pun
menelan ludah saat melihat Vera sudah bertelanjang bulat di tengah-tengah mereka
berdua.
Tak pernah habis kekagumanku pada keindahan dirinya, begitu putih mulus dan padat berisi tubuhnya, sungguh Hot!
Tak pernah habis kekagumanku pada keindahan dirinya, begitu putih mulus dan padat berisi tubuhnya, sungguh Hot!
Krisno dan
Yanto pun tampaknya berpikiran sama denganku menyaksikan pemandangan yang
sangat indah seperti yang mereka lihat diawal ketika bersama Vera di kolam
renang, mungkin mereka hampir tak percaya kalau gadis ini pada akhirnya
benar-benar bisa mereka pakai.
Mereka
langsung membuka pakaian mereka sendiri, Vera mendesis melihat tubuh kekar
mereka yang sangat berlawanan dengan warna kulitnya.
Yanto beserta Krisno sendiri berperawakan tegap dan kekar dengan kulit coklat gelap, dulu saat masih
bujang mereka berdua pernah bekerja kasar seperti kuli, pemecah batu dan tukang
aduk semen.
Awalnya
mereka adalah salah seorang pekerja proyek di daerah-daerah yang di Goal kan ayahku, dan ketika kontrak
karya itu selesai mereka meminta tolong kepada ayahku untuk kembali diberikan
pekerjaan lagi, karena agak kasihan akhirnya ayahku pun menyuruh mereka
menunggui dan merawat rumah kosong dibilangan Manggarai ini, rumah yang
kutempati sekarang.
Yanto
berusia sekitar 36 tahunan, dia sudah berkeluarga namun jauh di ujung timur
Jawa sana, belakangan kuketahui bahwa dia dulu menikah ketika usianya baru 16
tahun, dan sudah 4 tahun terakhir bercerai dengan istrinya.
Sementara
Krisno adalah orang asli Batak Toba namun lama di Jawa, dia seumuran dengan
Yanto, meski sudah berusia matang namun mas Kris belum juga menikah, setahuku dia
sering memakai bencong untuk memuaskan birahinya.
Terlalu
kontras apa yang aku lihat saat ini, walaupun secara fisik Vera tampak seperti
wanita berumur 22 tahun lebih dengan tubuhnya yang sudah 'jadi' tersebut, namun
secara ril dia masih seumuran denganku yaitu 17-18 tahun.
Dan kini dia
akan melayani nafsu dari dua pria dewasa dengan perbedaan separuh usianya!
Dengan
gemasnya, Krisno menggenggam kedua bongkahan pantat Vera yang sangat padat itu,
menepuk dan meremas-remasnya gemas, sedangkan Yanto asik meremasi toket Vera
sambil mengobel-gobel vaginanya!
Vera tak ubahnya bagai boneka seks yang bisa diapakan saja oleh Yanto dan Krisno saat ini.
Vera tak ubahnya bagai boneka seks yang bisa diapakan saja oleh Yanto dan Krisno saat ini.
" Ahh..
Ayo maass... " desah Vera tampak tak sabar.
Kecupan-kecupan
Krisno pada tengkuk lehernya beserta kuluman Yanto pada kedua puting runcing merah
mudanya secara bergantian benar-benar merangsang gadis ini, terlebih remasan kasar tangan mereka juga di bongkahan pantat sekal Vera yang kemarin pantat supernya baru
saja aku anal habis-habisan seharian.
Mereka
dengan antusiasnya menggerayangi tubuh mulus nan montok itu.
Vera juga sudah menyerah pada kedua bandot mesum yang kini terlihat sangat bernafsu menjarah tubuh seksinya.
Vera juga sudah menyerah pada kedua bandot mesum yang kini terlihat sangat bernafsu menjarah tubuh seksinya.
" Ayo
non Vera berlutut… " suruh Krisno padanya.
Seperti
tersihir Vera menurut, dia mengambil posisi bertumpu pada kedua lututnya.
Yanto dan
Krisno yang hanya tinggal memakai kolor saja kini tengah berdiri di
depan Vera yang tengah berlutut, dia langsung menekan kepala Vera ke
selangkangannya yang sudah menonjol pertanda penisnya sudah ereksi.
"
Emmffhh.. " Vera mulai menempelkan wajahnya ke celana dalam pria itu
sambil menatapnya.
" Non
Vera harus kenalan dulu sama kontol saya... Hehehehe.. " kekeh Krisno semakin
menekan wajah Vera ke selangkangannya yang masih terbalut kolor.
Tiba-tiba
Yanto ikut menekan-nekankan selangkangannya ke bagian belakang kepala Vera,
jadilah Vera terjepit di antara dua selangkangan pria yang biasa bekerja kasar
itu.
Krisno dan
Yanto merasa begitu berkuasa melihat Vera yang bak seorang budak nafsu mereka
bersimpuh di hadapan mereka tanpa mengenakan apapun, seperti peliharaan yang
sedang menunggu perintah selanjutnya dari tuannya.
" Nah
non Vera kan udah ngeliatin memeknya.. Kalo gitu sekarang giliran kita ngasih
liat kontol kita... Hehehe.. "
Secara
serempak Yanto dan Krisno melorotkan kolor mereka masing-masing, Vera membeliak
melihat benda yang meloncat keluar dari kolor mereka berdua.
Tampak hitam,
berurat, dan terlihat sangat keras seperti kayu dalam posisinya yang ereksi
seperti sekarang.
Aku terus
mengintip untuk melihat ekspresi Vera yang sepertinya sangat terkejut melihat
kontol mereka, terlebih ketika melihat kemaluan Krisno yang belum disunat dan memiliki
lubang kencing yang besar.
Seketika
mata gadis cantik itu langsung menjadi sayu dan redup sekali, dia mendesis
menggigiti bibir bawahnya sambil mengusap memeknya sendiri.
Aku tak tahu kenapa
mata Vera sering mendadak sayu secara tiba-tiba, yang jelas ketika dia sudah
begitu dia akan menjadi beringas sekali.
Ukuran penis
mereka sebenarnya relatif standar, dan tidak sebesar punyaku tapi diameter
kontol mereka benar-benar tebal, berurat serta tampak begitu kokoh
nan keras.
Bagi Vera
mungkin bukan masalah ukurannya namun lebih ke gaya main dan seperti apa fisik
laki-laki itu karena sejujurnya aku belum mengetahui apa-apa mengenai dirinya, tapi inilah waktu yang tepat untuk mengetahui seperti apa Vera
sebenarnya.
"
Gimana, non? Pler kita berdua gede kan?.. "
"
Pokoknya gak salah non minta dipuasin ama kita-kita, saya jamin non Vera
bakalan klenger-klenger kecanduan.. HAHAHAHA!!! " ujar Krisno kemudian
disambut tawa Yanto.
Aku terdiam
dibalik pintu melihat Vera yang tengah duduk bersimpuh sedang ditodong kontol
dua pembantuku di wajahnya.
"
Ughh.. Mass.. " lirih Vera memejamkan matanya dan semakin cepat
menggesek-gesek memeknya sendiri dengan jari lentiknya.
"
Jangan takut non.. Kita nggak bakal maen kasar kok, kalo non Vera nurut..
" timpal Yanto memanaskan Vera.
"
Paling kita sodok memek non Vera sampe gak bisa berdiri!!! " tambahnya
kembali tertawa.
Aku terus
terdiam melihat mereka mempermalukan Vera, sejak dulu aku memang sudah tahu
perangai mereka berdua yang sering menonton film porno berjenis Humiliation yang mempermalukan
pasangannya, dan mungkin karena sering ikut menonton bersama mereka secara tak
langsung aku jadi terkontaminasi sekaligus sering memfantasikan hal yang sama.
Karena
itulah sejak awal tahu aku punya kesempatan memperalat Vera, yang terlintas dipikiranku saat itu adalah mempermalukannya seperti yang sudah
terjadi beberapa waktu yang lalu.
Celakanya Vera
yang memiliki wajah Innocent cantik
nan lugu itu tampaknya benar-benar menjadi mangsa empuk dan durian runtuh bagi
mereka untuk mewujudkan fantasi nyeleneh mereka.
Aku tak
perlu khawatir, nantinya aku bisa mengawasi mereka karena di setiap sudut
rumahku memiliki CCTV dan beberapa
kamera tersembunyi yang semuanya terintegritas di ruangan MCR (Master Control Room), hingga aku bisa menonton setiap kegiatan
mereka tanpa mereka sadari dari ruangan itu seperti menonton sebuah pertunjukan Live.
Yanto
menuntun tangan kiri Vera untuk menggenggam penisnya, sementara Krisno menuntun
tangan Vera yang satunya.
" Wah
anjeng.. Tangannya halus banget cuk.. " ujar Yanto saat merasakan sentuhan
jari halus Vera di kemaluannya.
" Ayo
sekarang kocokin non.. " Krisno tak mau membuang waktu dan menuntun
jari Vera untuk segera mengocoki benda yang tengah dia genggam itu.
Vera mulai
mempraktekkannya, baik tangan kanan maupun tangan kiri Vera yang halus kini mulai bergerak naik-turun.
Krisno dan Yanto merem-melek keenakan, karena aku
tahu bagaimana rasanya ketika tangan Vera yang sangat halus itu mengocok penis
mereka.
" Ya
non! Terus non! Emang beda banget barang elit mah... " celoteh Yanto
blingsatan.
Hanya dalam
1 menitan saja, gerakan tangan Vera mulai luwes, mengocok penis yang ada di
kedua genggaman tangannya dengan lihai.
Pemandangan kontras, tangan Vera yang halus putih dan mulus sedang menggenggam dua buah batang kejantanan yang hitam.
Pemandangan kontras, tangan Vera yang halus putih dan mulus sedang menggenggam dua buah batang kejantanan yang hitam.
Malah, tanpa
disuruh Vera mengusap-usap kepala penis baik milik Krisno ataupun Yanto dengan
jempolnya, dan bergantian menatap binal kedua wajah pejantannya yang memberikan
tambahan rasa nikmat sekaligus merangsang bagi kedua pria dewasa itu.
" Boleh
aku kulum gak mas?.. " celetuk Vera sambil menatap kearah mereka dengan
wajah sayunya.
Darahku
lagi-lagi tersirap mendengar Vera mengucapkan itu, apalagi melihat wajahnya cantik polosnya yang menggoda sekali.
" Wah
cantik-cantik nafsunya gede juga tok.. " Krisno dan Yanto saling
bertatapan mendengarnya.
"
Yaudah kalo gitu ayo non disepongin... Hehehe "
Vera segera
membuka mulutnya dan dia membuatku kaget begitu melihatnya memasukkan dua penis itu sekaligus kedalam
mulutnya!
" Wah
non Vera mau nyepongin kita berdua sekaligus? HAHAHAHA!! " Vera hanya bisa
diam sambil menatapnya menerima ejekan Yanto itu.
Perasaanku
semakin tak karu-karuan melihat tingkah Vera yang sama sekali tak bisa kutebak
ini, dalam kesan pertama dia langsung mengulum dua kontol sekaligus kedalam
mulutnya meski hanya kepala penis mereka saja yang bisa masuk kedalam mulut
mungilnya.
"
OHH!!… " Krisno dan Yanto bergetar saat Vera menyedot kemaluan
mereka.
Jujur saja
ini pertama kalinya kulihat kemaluan kedua pembantuku itu, meskipun kami sangat
dekat dan aku juga sangat hapal dengan kebiasaan mereka yang sering membawa PSK atau bencong kerumah. Apalagi jika
menilik keterbukaan kami berbicara masalah seks secara blak-blakan, namun benar-benar ini yang pertama kalinya kulihat mereka mengeksekusi wanita secara langsung.
Vera mulai
menghisapi bergantian kemaluan mereka, dia terlihat sangat penasaran dengan
penis Krisno, beberapa kali ia menggelitik lubang kencing Krisno yang berukuran
besar dan membuatku agak aneh dengan itu.
Si gadis berhidung mancung terus memainkan pola ujung kelamin Krisno yang belum
disunat dan dengan sengaja mengulur agar bagian kulit yang harusnya disunat dan
dibuang itu tertarik kedepan, kemudian mencucupnya sambil menjejalkan ujung
lidahnya masuk kedalam lubang kencing Krisno cukup dalam.
Vera terus
melakukannya dengan menatap binal kearah mas Kris sementara tangan kirinya yang
tadi menggenggam kontol mas Yanto kali ini dia lepas dan malah menggesekkan
jarinya ke memeknya sendiri.
" Ayo
non.. Sepongin yang saya juga.. " ujar mas Yanto cemburu karena dari
tadi Vera nampak terlalu fokus ke kontol Krisno yang berbeda itu.
Mendengarnya Vera kembali menggenggam kontol Yanto dan gantian melemparkan pandangannya
ke wajah lelaki yang sempat dia abaikan sejenak tadi.
Vera
memasukkan kontol Yanto kedalam mulutnya dan tak melepaskan pandangannya ke
wajah pria itu, mata sendunya benar-benar menghasut hasrat lelaki manapun untuk
menggagahinya!
Kali ini
Vera kembali mengulum dua kontol hitam itu bergantian yang langsung diiringi
erangan-erangan dari si pemiliknya.
"
Anjing enak banget kuluman kamu non.. Udah sering hisep pler cowok ya kamu
non?.. " celetuk salah seorang mereka sambil keenakan.
Vera hanya
diam saja dan kulihat justru dia tambah resap menghisapi kontol mereka,
ditengah badai nafsu yang sama-sama menerpa mereka bertiga saat ini.
Tampaknya
apa yang dikatakan Krisno benar, aku juga merasa Vera sudah berpengalaman sekali
mengoral penis laki-laki, karena terlihat juga terasa olehku hisapan gadis bule ini
benar-benar pas dan seakan menarik spermaku dengan cepat melalui sedotannya
itu.
Kadang Vera
mengemut-emut kepala penis Krisno dan Yanto dengan hisapan yang lembut namun
kocokan tangan dibatang mereka sengaja dia naikkan dimana pola kocokannya pun
tidak hanya naik-turun tetapi juga bergelombang.
Apalagi saat
mulutnya beralih mencaplok kantung zakarku dengan kocokan tangan yang tetap
intens naik-turun di batang kemaluan sementara wajahnya dia tatap kearahku
dengan binal, itu benar-benar membuat ngilu jika kalian merasakannya langsung.
" Non
Vera udah biasa nyepongin cowok ya? Mantep banget sedotannya ouhhh !!! " tanya
Yanto mengulangi pertanyaan Krisno sebelumnya dan sadar dengan skill oral Vera yang diatas rata-rata.
Vera memang
mendengar ejekan Yanto, tapi dia lebih memilih diam dan terus mengulumi dua
tongkat sakti yang ada di depannya.
Gadis cantikku itu menatap pasrah mereka
yang berdiri gagah diatasnya saat ini, mungkin aroma jantan dan rasa khas dari
alat kelamin para pria ini serasa bagai narkoba bagi Vera.
Semakin dinikmati, semakin enak.
Semakin dinikmati, semakin enak.
Benar-benar
bagai anak kecil yang disuguhi permen batangan, Vera kelihatan semakin asik
menikmati penis Krisno dan Yanto.
Diciumi, dijilati, diemut-emut sambil
dikocok-kocok kedua batang itu, nafsu yang mengaktifkan insting reproduksinya mengatakan
kepada anggota tubuhnya untuk memuaskan dua alat kelamin lawan jenisnya tersebut.
Krisno serta Yanto tentu sangat menikmati kuluman gadis blasteran itu, mereka terus meracau
tak karuan dan meleguh keras.
" Eh eh
udah non… Berasa udah pengen keluar nih, daripada pejunya mubazir, mendingan
kita maen sodok-sodokan yuk non.. " Krisno mencabut keluar penisnya dari
mulut Vera.
Vera pun
melepaskan genggaman tangannya dari kedua batang kejantanan yang telah basah
kuyup bermandikan air liurnya itu.
Krisno dan Yanto mengangkat tubuh molek Vera lalu membaringkan tubuh seksi telanjangnya di ranjang.
Krisno dan Yanto mengangkat tubuh molek Vera lalu membaringkan tubuh seksi telanjangnya di ranjang.
..............................
Kontolku
menegang saat mereka meletakkan tubuh Hot
Vera yang seharusnya hanya menjadi milikku.
Kini Vera sudah terbaring diatas ranjang, tubuh montoknya itu sudah tergeletak pasrah telanjang, kulitnya yang putih mulus nampak senada dengan warna sprei yang membalut ranjang ‘pengantin’ mereka.
Kini Vera sudah terbaring diatas ranjang, tubuh montoknya itu sudah tergeletak pasrah telanjang, kulitnya yang putih mulus nampak senada dengan warna sprei yang membalut ranjang ‘pengantin’ mereka.
Wajah sendu
Vera tampak menanti untuk segera dieksekusi, Krisno langsung mengambil posisi.
" Sori
Tok.. Gue udah gak tahan!!.. " Krisno dengan buru-burunya mengambil posisi.
Vera
mendesis pasrah saat Krisno mengangkangkan kakinya. Sementara Yanto tampak agak
menggerutu namun mengalah.
Dan aku
dilanda perasaan yang sangat luar biasa dalam diriku melihat mas Kris memposisikan
alat kelaminnya di memek Vera, sadar bahwa pria berambut keriting yang belum
disunat itu akan segera mengawini Vera sebentar lagi!
" Ayo
mas entotin Vera.. " ujar Vera yang semakin membuatku panas-dingin.
Krisno mulai
mengarahkan kemaluannya di pintu masuk kenikmatan di tubuh Vera itu, benda
tumpul yang sedang merangsek masuk perlahan ke liang vaginanya serasa menjanjikan
Multi Orgasme untuknya.
"
Anjriiit!! Enaaaak!!! " teriak Krisno yang menyelipkan penisnya masuk
kedalam celah sempit di memek gadis bule itu.
"
AHH!!… " desah keras Vera yang merasakan nikmat luar biasa seiring kontol
Krisno yang semakin menusuk kedalam sambil menggigit bibir bawahnya sendiri.
" Mantabbnya!!!
" teriak Krisno mengacungkan jempol kearah Yanto yang sedang
menekuk wajahnya, kesal karena keduluan Krisno.
Jempol
Krisno menandakan kalau memek Vera ini benar-benar jempolan dan juara.
Bagaimana tidak jempolan, penis Krisno yang sekarang sudah berada seluruhnya di dalam liang itu terasa seperti dicengkram kuat dan diremas-remas oleh dinding vagina Vera.
Bagaimana tidak jempolan, penis Krisno yang sekarang sudah berada seluruhnya di dalam liang itu terasa seperti dicengkram kuat dan diremas-remas oleh dinding vagina Vera.
Aku yakin memek
Vera sudah sangat basah, dan itu pasti mempermudah proses penetrasi batang
Krisno. Krisno terdiam sambil mengadahkan kepalanya ke atas menikmati rasa
nikmat di kelaminnya.
" Ayo
mas mulai genjot.. " rintih Vera meminta sendiri untuk segera digagahi.
Krisno yang
sedang beradaptasi mulai bergerak, Vera kembali membeliak dan tampak merasakan
nikmat yang luar biasa, mungkin karena begitu tebalnya diameter kontol tersebut
hingga seperti sikat kawat yang tengah menggosok alat kelaminnya.
Krisno
melihat ke bawah, dia menatap wajah sendu gadis yang sedang dikawininya, Krisno
terlihat bangga dan puas sekali. Bisa mengentoti wanita muda yang sangat cantik nan seksi seperti Verani, yang mungkin sesuai prediksiku mulai hari ini mereka pasti akan terus
menggunakan tubuh seksi Vera terus menerus kapan pun mereka inginkan.
" Maas cium Vera.. " pinta gadis itu menarik wajah Krisno agar mau mencumbui
sambil mengawininya.
Krisno yang
berada diatas kini sedang menumbuk Vera yang mengangkang dibawahnya bak kodok
terbalik dengan sangat perlahan, menatap wajah dan menikmati kecantikan
gadis itu.
Aku kembali
panas dan kesal melihat Vera yang ternyata memperlakukan Krisno sama seperti
saat dia bercinta denganku, kupikir perlakuan mesranya hanya keluar ketika bersamaku, namun nyatanya tidak.
Yanto hanya
duduk di samping ranjang memperhatikan saja dan hanya mengocoki kontolnya
sendiri menyaksikan rekannya yang tengah bergelut dengan tubuh putih mulus itu.
Yanto sudah ngaceng berat dan sudah pasti ingin sekali ingin membelah daging
tebal yang ada di tengah selangkangan si Vera.
" Ahh
maaas.. Terus entotin Vera yang kuat mas.. " lirih Vera disela ciumannya
dengan suaranya yang sangat lembut menyemangati Krisno.
Jari tangan
Vera terus menggesek-gesek klitorisnya sendiri seirama dengan intensitas
genjotan Krisno, ya Vera memang sering melakukan ini bahkan ketika bersamaku.
Mungkin dia ingin menjaga gairahnya agar tetap berada di puncak atau malah
justru dia sedang memacunya agar lebih cepat sampai, aku sendiri tak tahu.
Krisno tahu
kalau gadis cantik yang sedang digenjotnya kini mulai merasakan nikmat, dia pun
semakin menaikkan tempo sodokannya.
" Iya
gitu sayang.. " bahkan Vera kali ini memanggil pembantuku itu sayang.
" Memeknya
non makin basah aja nih.. Enak ya? Hehehe.. " ejek Krisno mempermainkan
psikologisnya.
Vera tak
menjawabnya, Krisno dengan liciknya menghentikan genjotannya dan sontak
langsung membuat Vera menggoyangkan pinggulnya sendiri.
"
Jangan berhenti mas.. Entotin kayak tadi lagi.. " ujarnya memaksa Krisno kembali
menggoyangnya.
Namun Krisno
tetap diam dan membiarkan Vera tetap menggoyangnya, lelaki itu kembali meleguh karena
saat ini kontolnya seperti seperti diaduk-aduk oleh goyangan Vera.
" Ayo
bangsat entotin aku!!.. " pinta Vera kasar yang tampaknya tak suka jika
temponya dirusak tiba-tiba.
" Jawab
dulu enak gak??.. " balas Krisno sambil menyingkirkan tangan Vera dari
klitorisnya dan menggantinya dengan jari kasarnya.
"AWW
FAK!! IYA MAS ENAK BANGET!!.. " erang Vera saat merasakan jari Krisno kini
mengusap-usap itilnya dan kembali menyetubuhinya.
Wajah Vera sudah
amat berantakan sekali, dan kesan cantiknya serta aura seksinya itu benar-benar
terpancar dalam keadaannya yang seperti sekarang.
Dia tengah
dilanda kenikmatan dari alat kelamin Krisno yang sedang menggagahi dirinya yang
berada dibawah.
Memang sudah hakekatnya sebagai seorang wanita, untuk digagahi oleh laki-laki dalam posisi seperti ini.
Memang sudah hakekatnya sebagai seorang wanita, untuk digagahi oleh laki-laki dalam posisi seperti ini.
Bahkan, kaki
Vera melingkar erat di pinggang Krisno dan kembali menarik wajah mas Krisno
untuk meladeni ciuman bibir.
Yanto hanya
bisa menahan nafsunya melihat Krisno One
By One dengan Vera, meski dia sudah ingin tapi nampaknya Krisno masih ingin
berlama-lama menikmati tubuh seksi Vera.
" Non cantik..
Ganti posisi yuk.. " Krisno memeluk dan mengangkat Vera perlahan.
Vera
langsung memeluk Krisno begitu tubuh montoknya terangkat.
Tak hanya takut terjatuh, Vera juga tak mau alat kelaminnya terpisahkan dari kontol Krisno.
Tak hanya takut terjatuh, Vera juga tak mau alat kelaminnya terpisahkan dari kontol Krisno.
Kini Vera
duduk di atas selangkangan Krisno dalam posisi saling berhadap-hadapan, tubuh
gadis muda dan pria dewasa itu masih terhubung oleh alat kelamin mereka.
Mas
Krisno memegang pinggang Vera dan mulai menyodok-nyodokkan penisnya keatas
untuk menyundul rahim Vera.
" Ahh
mas cium aku... " Vera melingkarkan lengannya di leher Krisno dan mulai
menggoyangkan sendiri dirinya.
Krisno
memeluk Vera rapat hingga dada Vera tertekan di dada kekarnya, dalam posisi ini
mereka saling melumat bibir mereka satu sama lain, keduanya terlihat begitu
bergairah.
Vera terlihat
begitu agresifnya dan tampak mengejar orgasmenya, terlihat dari gerakan pinggulnya
yang kini maju-mundur menggoyang kontol Krisno yang pasti terasa sangat ngilu
untuk lelaki itu.
"
Plok!! Plook!! " bunyi depak hantaman selangkangan mereka masing-masing.
Sambil asik
terus mencipok Vera bak sepasang kekasih, Krisno juga meremasi dan
menepuk-nepuk bongkahan pantat Vera yang bulat padat dengan sangat gemas.
Vera melepaskan ciumannya dan memejamkan mata menengadah merasakan tepukan
Krisno di bokong semoknya.
Mas Krisno
menatap wajah Vera yang sangat keenakan sekali dari jarak dekat, sebelum
kemudian pandangannya teralih di kedua toket padat gadis cantik itu.
" Non,
teteknya padet banget, kok bisa gede gini sih? Umpphh.. " komentarnya langsung menyapih puting susunya.
" Remas pantet aku yang kuat.. " cakap Vera menggerakkan sebelah tangan Krisno
yang meremas toketnya untuk kembali ke bokongnya sambil menyetir syahwat
Krisno.
Krisno pun
membiarkan tangan kanannya diletakkan kembali ke bokong gadis itu, sementara
tangan kirinya meremas toket gedenya tak lupa dia mencucup puting panjangnya
bergantian.
Vera
memejamkan matanya dan semakin keras merintih saat lelaki yang tengah
memangkunya kini sedang menguasai seluruh aset seksi di tubuhnya.
Pandanganku
terus kukunci menyaksikan ekspresi di wajah cantik Vera yang kini sedang
menjambak sendiri rambut panjangnya yang tergerai berantakan itu bergoyang di atas
pangkuan penis mas Krisno sambil mendesah hebat.
Tangan Krisno
pun kuat meremasi payudara sekal Vera termasuk bokong montoknya, lalu dia mencium
dan mengecup leher Vera yang masih berbekas merah tanda cupanganku kemaren
malam padanya.
Itu langsung membuat Vera seperti tersengat, membuatnya bergerak dengan begitu liar dan agresif!
Vera mengatakan sendiri padaku jika areal tengkuk atau lehernya merupakan kelemahan utamanya selain
puting susu dan klitoris tentunya.
Seolah hanya butuh satu hembusan nafas dan kecupan saja untuk memancing Vera keluar mengganas.
Seolah hanya butuh satu hembusan nafas dan kecupan saja untuk memancing Vera keluar mengganas.
Tadi malam dia juga bilang dengan agak malu, Vera mengatakan kalau dia punya Fetish yang agak aneh, Vera mengaku akan sangat tak tahan jika melihat kemaluan laki-laki tegang di depannya.
Vera bilang
dia juga tidak tahu kenapa, yang jelas dia tak bisa menahan diri jika sudah melihat kontol laki-laki dan dia juga sangat suka akan sensasi rasa
nikmat saat mengocoki alat kelamin laki-laki baik itu dengan tangan atau
menyepong dengan mulutnya.
Baginya melihat langsung ekspresi wajah pria yang
sedang menahan nikmat dan berejakulasi adalah sebuah kepuasan untuknya.
Pantas saja
setiap kali gadis itu melakukan oral seks padaku, tatapan matanya Vera tak
pernah lepas dan selalu menatap binal wajahku saat sedang berlutut mengoralku, tak jarang dia juga menyuruhku untuk mengeluarkan spermaku di wajahnya dalam
posisi tersebut.
Lalu dengan bangganya dia memamerkan padaku wajahnya yang dipenuhi spermaku sebelum akhirnya menelan seluruh sperma tersebut.
Lalu dengan bangganya dia memamerkan padaku wajahnya yang dipenuhi spermaku sebelum akhirnya menelan seluruh sperma tersebut.
Itu terlihat dari saat ini, dimana dia terus
mendesah keenakan disetubuhi Krisno, namun pandangannya juga sesekali dia alihkan ke kontol Yanto yang juga sudah mengacung menunggu gilirannya.
Aku tak tahu
apa arti pandangannya, namun seolah mata sendunya memperlihatkan kepada
Yanto bahwa dirinya kini sedang merasakan kenikmatan seksual dari rekannya itu,
entah hanya sekedar menggoda saja atau apa aku tak mengerti.
Kali ini
dengan binalnya Vera kemudian memegang kedua bongkahan pantat montoknya itu dan
menggoyangkannya ke mas Yanto.
Aku terdiam
melihat gelagat ini, begitu pun mas Yanto yang menjadi target langsung dari Vera
yang sedang men-Dribble bola pantat
semoknya.
" Argh!
Bangsat!! Gak tahan lagi gue! " Yanto termakan godaan Vera kemudian meloncat
naik ke atas tempat tidur dan mendorong tubuh gadis itu ke depan.
Bulu kudukku merinding melihat apa yang akan terjadi oleh gadis cantikku dalam
beberapa saat lagi.
" Udah
gak tahan gue Nok, pengen nyodok pantatnya nih cewek!.. " celotehnya
langsung mengarahkan kontol tegangnya itu ke dubur Vera.
Krisno yang
kali ini dalam posisi tiduran mau tak mau harus berbagi ruang dengan sahabatnya
itu yang sedang mengarahkan kontolnya ke anus montok gadis yang juga tengah dia
kawini.
" Pake
Lubrican dulu tok, lo maen sosor aja bego! " ketus Krisno mengintrupsi Yanto.
" Tuh
masih ada sisa gue kemaren dilaci kedua dari bawah.. " sambung Krisno yang
masih mengentoti Vera dengan gaya Women
On Top itu.
Segera Yanto
membuka laci yang dimaksud dan mengolesi kontolnya dengan pelumas tersebut.
" Dasar kebiasaan make bencong sih lo! " umpat mas Yanto sambil menuangkan
pelumas itu ke lubang dubur Vera juga dan mengambil posisi.
Krisno
memeluk Vera dan membiarkan tubuh gadis itu rebah di dadanya, dia mendiamkan
kontolnya yang masih menancap di memek Vera memberikan waktu ke mas Yanto
untuk menjebol lubang anus Vera.
" Ohh
mas mau entotin pantat Vera juga? Sshtt.. " desis Vera dengan lugunya ke mas
Yanto yang tengah menggobel anusnya dengan jari tengahnya.
"
Hehehe iya non abisnya pantet non montok abis, jadi saya pengen rasain juga.. "
" Non
mau kan saya sodomi?.. " ujar mas Yanto.
Vera hanya
menganggukkan wajahnya dengan binal saat mas Yanto menambah satu
jarinya lagi di anus gadis itu dan sesekali meludahi lubang anusnya.
Emosiku
bercampur aduk! Ingin segera kudobrak kamar mereka dan menghentikannya sekarang
juga!
Aku benar-benar tak percaya dan kesal melihat Vera yang begitu murahannya seakan sudah mempasrahkan tubuh seksinya untuk segera di Sandwich oleh kedua laki-laki itu, benar-benar pemandangan yang tak akan mungkin dipercaya jika tak melihatnya sendiri.
Inilah lucunya diriku, aku yang memberi izin namun aku pula yang tak terima sendiri, namun kusadari bahwa kontolku sekarang ereksi penuh!
Untuk yang pertama kalinya aku tak bisa menentukan perasaanku sendiri, disisi lain ternyata ada dari diriku justru ingin melihat dan membiarkan Vera di Double Penetrated oleh mereka.
Aku benar-benar tak percaya dan kesal melihat Vera yang begitu murahannya seakan sudah mempasrahkan tubuh seksinya untuk segera di Sandwich oleh kedua laki-laki itu, benar-benar pemandangan yang tak akan mungkin dipercaya jika tak melihatnya sendiri.
Inilah lucunya diriku, aku yang memberi izin namun aku pula yang tak terima sendiri, namun kusadari bahwa kontolku sekarang ereksi penuh!
Untuk yang pertama kalinya aku tak bisa menentukan perasaanku sendiri, disisi lain ternyata ada dari diriku justru ingin melihat dan membiarkan Vera di Double Penetrated oleh mereka.
Rasanya
sungguh merangsang ketika akan melihat kedua lobang Vera dipakai orang lain
bersamaan, seperti salah satu fantasi liarku selama ini!
Aku
benar-benar bingung! Namun setelah berdebat dengan diriku, akhirnya
aku membiarkannya saja karena beginilah konsekuensinya membiarkan ini terjadi.
..............................
Kali ini
Vera tak memegang kendali, melainkan Krisno dan Yantolah yang memegang permainan
sepenuhnya, sebab ‘tongkat kendali’ berada di tubuh kedua pria itu.
Sedangkan,
tubuh Vera hanyalah ‘kapal’ nafsu birahi yang sebentar lagi akan ‘dinahkodai’
oleh dua orang kapten sekaligus.
" Non
Vera… Pantet montoknya non bentar lagi bakal saya jajal nih.. Hahaha "
bisik Yanto kemudian mendorong kontol tegangnya ke lubang anus Vera.
Vera memejamkan
mata dan menggigit bibirnya sendiri saat mas Yanto tengah mendobrak masuk ke
duburnya.
Seharusnya prosesnya tak lama, karena ‘gerbang’ lobang pantatnya
sudah kembali aku buka tadi malam, jadi mungkin tak sulit lagi membuka lobang
anusnya, lagi pula kontolku lebih besar dari mereka, tapi pastinya mereka juga akan menikmati rasa luar biasa enak dan pijitan jepitan di
pantatnya itu seperti yang kurasakan semalam.
" Mas
pelan-pelan!!.. " Yanto masa bodoh dengan rintihan Vera.
Yanto
bergerak dengan perlahan, penisnya mulai masuk kedalam liang anus Vera.
Krisno juga tak menggerakkan penisnya karena masih menunggu rekannya menancapkan kontolnya di lubang yang bersebelahan tersebut.
Krisno juga tak menggerakkan penisnya karena masih menunggu rekannya menancapkan kontolnya di lubang yang bersebelahan tersebut.
Vera sedang
di proses awal yaitu fase menahan sakit, ini normal karena secara alami liang anus
di desain tidak untuk menerima benda masuk dari luar dan akan langsung mengatup
serta menutup ketika dimasuki benda asing, dengan keadaan ini tentu lubang anus akan mengecil ketika ditembus oleh penis tapi itulah yang justru menjadi sensasi juga kenikmatan dari anal seks.
Vera semakin
meringis saat semakin dalamnya tolakan yang mas Yanto lakukan.
Bisa dibilang, posisi si cantik berambut panjang ini sudah terkunci dan tubuhnya bagaikan jembatan penghubung saja.
Bisa dibilang, posisi si cantik berambut panjang ini sudah terkunci dan tubuhnya bagaikan jembatan penghubung saja.
Jembatan
yang menghubungkan antara kenikmatan yang akan dirasakan Krisno di Yanto dalam
sekat yang berbeda dan tentu membuat Vera juga akan merasakan kenikmatan
berkali-kali lipat.
Kontol Yanto
sudah sepenuhnya amblas di dalam anus Vera, dia mendiamkannya guna memberi
waktu adaptasi untuk Vera yang saat ini tengah sebadan dengan dua orang pria
sekaligus.
Krisno
mengenyot-enyot payudara kiri Vera sementara Yanto menciumi tengkuk belakang
lehernya, kedua pria itu merangsang Vera agar membuatnya nyaman.
Beberapa
saat kemudian, mendengar irama nafas Vera yang mulai teratur Krisno iseng
menggerakkan penisnya sedikit.
" Ahh.. " lirih Vera pelan yang menandakan rasa pedih di pantatnya sudah agak
mereda.
" Non.. Saya mulai yaa.. " bisik Yanto sambil menghembuskan nafasnya ditengkuk
leher gadis itu.
" Iy..Iya
mas.. Pe..pelan-pelan.. " pinta Vera dengan suara pelan.
" Iya,
sayang.. " jawab Yanto membuatku kesal karena memanggilnya sayang.
Sesuai
permintaan, Yanto menarik penisnya dengan sangat perlahan sebelum mendorong
masuk kedalam lagi, dia juga kembali menuangkan pelumas tadi ke batang
kontolnya agar lebih licin dan lancar.
Meski sama-sama
kasar pada awalnya tapi Krisno dan Yanto cukup lembut juga terhadap
Vera.
Mungkin karena Vera tak melakukan perlawanan berarti dan bisa dibilang cukup koperatif, hingga membuat mereka berdua jadi ingin bermain lembut dengannya.
Mungkin karena Vera tak melakukan perlawanan berarti dan bisa dibilang cukup koperatif, hingga membuat mereka berdua jadi ingin bermain lembut dengannya.
" Engg..
Maas " erang Vera saat penis Krisno dan Yanto sama-sama mulai bergerak berbarengan
menyodoknya.
Tarik-dorong-tarik-dorong
dan seterusnya, Yanto juga Krisno melakukannya dengan sangat perlahan, sebisa
mungkin mereka tak ingin gadis yang sedang mereka kait itu merasa kesakitan.
Akhirnya,
Vera mulai di fase berikutnya dan mulai merasakan nikmatnya penetrasi ganda.
Hujaman yang bergerak keluar masuk di liang vagina dan liang anusnya sekaligus, memberikan sensasi yang sungguh luar biasa untuk aku yang menonton adegan ini.
Hujaman yang bergerak keluar masuk di liang vagina dan liang anusnya sekaligus, memberikan sensasi yang sungguh luar biasa untuk aku yang menonton adegan ini.
Krisno terus
menggasak memek Vera dan Yanto terus menyodomi anus Vera, dari ekspresinya Vera benar-benar terbuai dengan kenikmatan yang sedang dia rasakan.
Suara
depokan benturan mereka mulai terdengar nyaring, Vera memeluk tubuh
kekar mas Kris di bawahnya dan menjerit-jerit lantang merasakan dua lobangnya
tengah disodok oleh dua kontol sekaligus.
" Aku
pengen keluar mas!! OOH!!.. " erang Vera keras kemudian orgasme melepaskan
puncak kenikmatannya.
Orgasme si gadis
jauh lebih cepat dari sebelumnya, sementara Vera yang
sepertinya baru saja orgasme namun dua lelaki itu tampak tenang dan tetap dalam
temponya masing-masing.
" Wih
memeknya barusan guyur kontol gue di dalem tok.. " celetuk mas Krisno
mengomentari orgasme Vera barusan.
Sementara
Vera kejang-kejang dalam peluknya, dia bersama mas Yanto masih saja menggagahinya.
Kadang saat Krisno mendorong penisnya, Yanto menarik penisnya dan sebaliknya, bahkan ada momen dimana mereka berdua sama-sama menarik dan mendorong penisnya berbarengan dengan tempo yang serentak.
Kadang saat Krisno mendorong penisnya, Yanto menarik penisnya dan sebaliknya, bahkan ada momen dimana mereka berdua sama-sama menarik dan mendorong penisnya berbarengan dengan tempo yang serentak.
Variasi
gerakan kedua pria itu sangat kompak, aku yakin ini membuat tubuh Vera seakan ditarik di kedua arah secara
bersamaan dan tentu saja membuatnya merasa seperti dibelah dua!
Sungguh
menontonnya pun membuatku bisa merasakan langsung apa yang mereka nikmati saat
ini.
Dua lelaki
itu terus merojoki tubuh yang ada di tengah-tengah mereka, Vera kembali
melepaskan desahan yang begitu lantang, padahal dia baru saja orgasme dan kini
sudah dilanda kenikmatannya lagi.
Aku melihat
seolah ada hasrat yang besar dibalik keluguannya,
wajahnya yang sudah ditutupi rambut yang acak-acakan dan mulutnya yang terus
mangap itu menunjukkan semuanya.
Jelas bahwa Vera sepertinya punya sesuatu yang besar yang sedang dia pendam dalam dirinya.
Jelas bahwa Vera sepertinya punya sesuatu yang besar yang sedang dia pendam dalam dirinya.
Krisno-Vera-Yanto,
ketiganya begitu menikmati persenggamaan mereka.
Bermenit-menit mereka saling
serius dan fokus dalam gejolak masing-masing hingga akhirnya satu persatu
mereka mulai mengerang.
" Ahhhhhh...
Nooon Veraa!!! " erang Krisno lebih dulu.
Krisno
menusukkan penisnya ke atas sampai mentok di vagina Vera untuk menembak sel
telur Vera dalam jarak sedekat mungkin.
Letupan sperma Krisno terlihat sangat kuat, Vera membeliak menyadari dia sedang dibuahi oleh pembantuku itu.
Letupan sperma Krisno terlihat sangat kuat, Vera membeliak menyadari dia sedang dibuahi oleh pembantuku itu.
Aku tak tahu
berapa kali semburan letupan yang ditembakkan Krisno dari kontol yang belum
disunatnya, yang pasti cukup untuk menghangatkan rahim dari gadis bule
ini.
" Ahh,
mas... Kuat banget semburanmu.. " desah Vera sambil mengadahkan
kepalanya keatas dan memejamkan matanya keenakan.
Vera
merasakan rasa hangat di rahimnya, rasa hangat yang seolah membuat alat
kelaminnya terasa begitu nyaman.
Krisno
menyingkir dan kulihat leleran sperma kentalnya langsung mengucur dari memek
Vera, aku kembali tak bisa berkata-kata menyadari gadis yang baru saja menjadi
milikku seorang itu tengah dibuahi lelaki lain.
" Ganti
posisi non… " tanpa mencabut keluar penisnya dari anus Vera, Yanto
mendekap tubuh Vera dan mengangkatnya dari atas Krisno.
"
Sekarang giliran saya abisin pantet semok non ini!!.. " racau Yanto
memposisikan Vera merangkak dan langsung mengimpoi duburnya.
Sungguh
terlihat seksi saat Vera dalam posisi merangkak yang bertumpu pada lututnya di
atas tempat tidur itu, apalagi buah dadanya yang besar bulat dan pantat
montoknya yang menungging terlihat sensual sekali dari posisi aku mengintip.
Sementara
Yanto segera menunggangi Vera yang menungging itu di anusnya.
Anal Doggystyle! Itulah gaya yang dia lakukan saat ini.
Anal Doggystyle! Itulah gaya yang dia lakukan saat ini.
Tangan Yanto
melingkar di pinggang langsingnya, Vera menengok ke belakang agar Yanto bisa
mencumbu bibirnya sambil terus disodomi di pantatnya oleh Yanto.
Aku tertegun
melihat intensitas tinggi yang Yanto sajikan, seperti adegan seksual yang biasa
ditampilkan di film-film biru, dimana si pemain perempuan akan dihantam
habis-habisan dalam posisi menungging seperti ini.
Mas Yanto
pun asik meremas-remas kedua toket Vera yang membusung karena posisinya yang
sekarang benar-benar terbuka dan sangat bebas untuk di eksplor.
Krisno yang duduk
beristirahat nampak serius menyaksikan Vera yang begitu menikmati berciuman
sambil disodomi Yanto.
Kecupan
bibir mereka semakin buas, Yanto mendorong tubuh Vera sambil menurunkan bagian
atas tubuhnya rebah ke kasur, kini Vera bertumpu pada kedua lutut dan tangannya
saja sementara kepalanya ia rebahkan ke kasur meninggalkan tubuh belakangnya
yang menjulang dikendarai Yanto, posisi ini membuat Yanto bisa menyodok
sekuat-kuatnya pantat Vera dari belakang.
" AHH
ANJING ENAK BANGET MAS!!.. "
" TERUS
MAS SODOMI PANTAT AKU KUAT-KUAT... ARGHH!!.. "
Vera sudah lepas kendali dan meracau tak karuan.
Vera sudah lepas kendali dan meracau tak karuan.
Yanto
semakin nafsu menghentak-hentakkan penisnya setelah mendengar suara desahan
Vera yang lirih itu dan dia menginjak kepala Vera dengan kakinya sambil tetap menghajar
anusnya dari belakang!
Aku melotot
dan tak percaya dengan apa yang kulihat, mereka bertiga terus menyuguhkan
permainan yang diluar ekspektasiku sama sekali, bahkan tanganku sudah masuk kedalam celana untuk mengocoki kontolku sendiri dari dalam tak tahan dengan ini.
" HAH
IYA MAS, TERUS ENTOTIN AKU KAYAK GINI.. "
"
ENTOTIN AKU KAYAK PELACUR KALIAN!! OOHHH!!.. " Vera kembali mengoceh kotor
sementara jarinya mulai menggosoki memeknya sendiri mengejar orgasmenya lagi.
Sekitar 2
menit, Yanto masih men-Doggy Vera
sambil menginjak kepalanya, hingga akhirnya si gadis kembali menjerit dan
orgasme lebih dulu.
Vera
mengejang, tubuhnya bergetar bak tersengat listrik dan matanya memutih,
diiringi dengan semburan yang mengucur tak karuan dari memeknya seperti sedang
terkencing-kencing.
Aku mungkin kaget melihat ini, tak pernah kulihat Vera orgasme sebanyak ini
sebelumnya.
"
PLOKK!! PLOOKK!! PLOOK!!.. " suara tumbukan antara selangkangan Yanto
dengan kedua bongkahan pantat Vera yang montok itu terus terdengar.
Mas Yanto tak peduli dengan orgasme Vera dan dia mulai meracau mengejar
ejakulasinya sambil sesekali dia mengeluarkan kontolnya kemudian memasukannya kembali ke lubang anus Vera yang nampak sudah elastis.
Vera sudah diantara
sadar dan tidak, matanya masih memutih tapi dia tetap melakukan umpan balik
yang sangat membantu, saat Yanto menusukkan penisnya maju Vera memundurkan
pantatnya, benar-benar gerakan yang padu nan harmonis bagi kedua insan yang
berbeda kelas itu.
Desahan
mereka berdua saling bersahut-sahutan, mereka saling bermandikan keringat masing-masing.
" NON
SAYA KELUAR NON!!.. " teriak mas Yanto disela bunyi tumbukan pompaannya.
Tubuh mereka
berdua pun sama-sama mengejang dan kaku, Yanto menengadahkan kepalanya keatas
sambil mengerang nikmat, sementara kepala Vera masih
tenggelam di dalam kasur empuk itu karena masih diinjak oleh Yanto.
Dari kepala
sampai pangkal penis Yanto semuanya berada dalam di anus Vera, sama seperti
yang Krisno lakukan Yanto juga mengeluarkan semua puncak kenikmatannya di dalam
anus Vera.
Bahkan dari memeknya
saja masih mengucur bekas sperma Krisno tadi bersama dengan bekas cairan bening vagina.
Setelah mengeluarkan semua air maninya, mas Yanto membuka pantat Vera
lalu mencabut penisnya.
"
Ploop… " bunyi ketika kontolnya keluar dari anus ketat Vera.
Begitu
kontolnya keluar dia langsung menahan anus Vera untuk tak menutup kembali,
seakan dia memamerkan lubang tanpa dasar itu yang kini dipenuhi spermanya
dengan wajah puas sekali.
"
Haaahhhhh.. Hahhhhh... " bagai robot kehilangan sumber tenaga, tubuh Vera seketika ambruk dan telungkup di atas tempat tidur.
Tapi dengan
sigap Yanto membalik tubuh Vera, dia sama sekali tak memberi jeda dan
langsung mengangkangi kaki Vera lebar-lebar.
Seketika juga dia memasukan 3 jarinya kedalam memek tebal Vera dan dia mengocok memek merah tebal itu dengan brutal.
Seketika juga dia memasukan 3 jarinya kedalam memek tebal Vera dan dia mengocok memek merah tebal itu dengan brutal.
" AHHH
MASSS!!!! " desah Vera keras mencengkram sprei kasur kuat-kuat.
Sontak
dengan beberapa kali kocokan saja Vera langsung orgasme yang muncrat dengan
deras sama seperti tadi, Yanto terus mengocokkan jarinya selama kurang lebih
satu menit, dan selama satu menit itu juga Vera orgasme terus menerus sambil
menjerit histeris!
Aku sungguh
kehabisan kata-kata melihat mereka membantai Vera tanpa ampun.
Lalu setelah Vera tak orgasme lagi barulah Yanto melepaskan kocokannya dari memek Vera.
Lalu setelah Vera tak orgasme lagi barulah Yanto melepaskan kocokannya dari memek Vera.
Vera
benar-benar terkapar dengan tubuh kejang-kejang serta mata memutih, nafasnya
terengah-engah, keringat bercucuran dimana-mana dan leleran air mani pun
kembali mengalir keluar dari dua lubangnya.
Saat aku
pikir semuanya akan berakhir tapi rupanya tidak!
Krisno kembali berdiri, dia langsung membalik lagi tubuh Vera dan meremas-remas lagi bongkahan pantat semoknya.
Krisno kembali berdiri, dia langsung membalik lagi tubuh Vera dan meremas-remas lagi bongkahan pantat semoknya.
" Non,
sekarang giliran saya yang nyobain pantatnya non yang seksi ini ya.. Hehehehe..
" ujar Krisno terkekeh.
Aku tak tahu
apakah Vera masih sadar atau sudah pingsan, tapi yang jelas saat ini mas Krisno
sudah menelungkupkan tubuhnya dan meludahi anusnya bersiap kembali mencoblos
pantat seksinya itu.
Kontolku
sudah menegang sekali, ini gila! Mereka benar-benar akan menggilir Vera
habis-habisan rupanya!
Vera diam saja
dalam engah-engah nafasnya, dia tampak pasrah akan kembali disodomi oleh Krisno, akupun
langsung naik keatas dan tak sanggup menonton persetubuhan gila itu.
..............................
Seharian, aku yakin Krisno dan Yanto memaksa Vera untuk melayani nafsu bejat mereka,
pastinya mereka saling mengisi semua lobang di tubuh Vera baik di mulut, vagina dan favorit mereka di lobang analnya.
Kedua pria
mesum itu ternyata memiliki stamina seperti kuda liar, terlihat hingga sore
menjelang malam mereka belum juga keluar dari kamar.
Tenaga
mereka seakan tak habis-habis untuk menjajah tubuh sintal gadis bernafsu besar tersebut, dan herannya kontol mereka bisa berdiri kembali setelah istirahat beberapa
menit saja.
Entah mereka benar-benar perkasa, menggunakan obat kuat, atau punya ajian tertentu.
Entah mereka benar-benar perkasa, menggunakan obat kuat, atau punya ajian tertentu.
Hari sudah
malam, tak ada tanda-tanda mereka sudah selesai dan masih terdengar desahan
dari kamar tadi.
Aku mulai
berpikir jika mereka sengaja memaksa Vera agar tidak keluar kamar dan tak ingin
menyudahinya begitu saja, karena tak masuk akal jika Vera sanggup menahan
gempuran Krisno beserta Yanto yang terus menerus menggempurnya secara bergantian.
Maka aku
langsung pergi masuk ke ruang MCR dan
menyalakan CCTV yang ada dikamar
tersebut untuk menyaksikan apa yang sebenarnya mereka lakukan hingga malam hari
begini.
Begitu
menyaksikan di monitor aku terperangah ternyata mereka benar-benar masih saling
ngeseks saat ini!
Vera yang sudah terlihat sangat kelelahan, tapi masih
sangat agresif meladeni mereka berdua.
Disini aku
mulai melihat sebuah sisi binal Vera, dia selalu mengucapkan kalimat-kalimat yang
cenderung merendahkan harga dirinya dan bahkan menyemangati birahi kedua
laki-laki itu meski dia sendiri sudah tak kuat.
" Entoti
aku tuan, entoti semua lobangku pliis tuaaan... " seperti itu kalimat yang
Vera sering lontarkan memohon dan mengemis kepada mereka untuk terus
menggaulinya.
Mereka
berdua pun sangat menikmati kebinalan Vera itu, mereka juga mulai melakukan fantasi mereka yang aneh-aneh, dimana Krisno atau Yanto
memasukan benda-benda kedalam pantat Vera, seperti timun, wortel, es
batu, gagang besi, ujung gayung, dan mulut botol ke lobang anusnya.
Setelah mendapatkan sensasi seperti ini, aku takut nantinya justru akan menghadirkan perubahan psikologis pada Vera.
Menjelang
tengah malam, akhirnya mereka bertiga sama-sama tertidur, setelah seharian ini
menggila bersama, tampaknya mereka sudah tak kuat lagi.
Sungguh sebuah hari yang menyenangkan
sekaligus memuaskan bagi Krisno dan Yanto. Penis mereka pastilah sudah kering
kerontang, isinya kini ada di dalam tubuh Vera membanjiri rahim dan anusnya
serta membasahi tenggorokannya.
Dan melihat Vera dengan nafsu besarnya itu membuatku jadi mengerti bahwa gadis ini
benar-benar binal seperti gosip yang kudengar.
Meski Vera
sudah mulai terbuka dan mengatakan jika dia akan melakukan semua fantasi
seksualku padanya, tapi masih banyak hal yang ingin kupastikan juga belum habis
rasa penasaranku dengan gadis bule ini.
Aku
membiarkan Yanto dan Krisno tertidur bersama Vera malam ini, karena aku juga
ingin segera menyalin Copy-an data
rekaman CCTV ini ke komputerku.
Sambil
menunggu salinan data kusempatkan sejenak membuka katalog di toko Online untuk mengecek juga memesan
beberapa Stuff dan Device yang kira-kira cocok dengan
fantasiku nanti.
Setelah ini aku ingin mencoba hal-hal berbau BDSM kepada Vera, namun tentu saja aku bukan seorang yang menganut
paham sadis, mungkin hanya sekedar keperluan foto dengan tema Soft Bondage seperti saat di kolam
renang.
..............................
Hingga subuh
aku baru selesai berselancar di toko Online
tadi dan aku sudah mengorder beberapa barang, salinanku pun sudah selesai maka segera aku bersiap untuk tidur.
Namun
sebelum aku tidur aku mengecek lagi ke monitor CCTV untuk mengetahui mereka sedang apa saat ini, ternyata mereka
pun masih tertidur lelap.
Vera tidur seranjang dengan dua pembantuku,
dimana dia yang berada di tengahnya.
Krisno mendekap gadis cantik itu dari belakang dan Yanto memeluknya dari depan, baik kedua pria maupun Vera sama-sama tak mengenakan pakaian sama sekali.
Krisno mendekap gadis cantik itu dari belakang dan Yanto memeluknya dari depan, baik kedua pria maupun Vera sama-sama tak mengenakan pakaian sama sekali.
Ada rasa
cemburu sekaligus kesal di dalam hatiku saat melihat Vera tidur bersama laki-laki
lain saat ini, dan aku hanya bisa menarik nafas
dalam-dalam.
Bahkan saking
banjirnya rahim Vera, lelehan-lelehan sperma tampak masih keluar dari memek
Vera, kalau Vera sampai hamil, mungkin mereka berdua pun takkan tahu siapa
ayahnya sebab kedua pria itu sama-sama ikut ambil bagian dari proses
pembuatannya dan sama-sama 'menanam saham' di rahim Vera berkali-kali.
Satu hal
yang pasti, sperma Krisno dan Yanto tercampur dengan rata di dalam rahim Vera.
Dimana selama Vera tertidur, sperma-sperma mereka tersebut sedang berusaha membuahi sel telur di dalam rahim gadis cantik itu.
Dimana selama Vera tertidur, sperma-sperma mereka tersebut sedang berusaha membuahi sel telur di dalam rahim gadis cantik itu.
Membayangkan
itu aku jadi sakit hati, tak mau pusing aku pun juga segera mencoba tidur meninggalkan hari yang amat melelahkan perasaan ini.
..............................
Pagi datang,
aku sudah Standby di depan monitor
ruangan kontrolku ini sejak tadi, benar dugaanku, aku tak bisa tidur karena terus
memikirkan soal gadisku.
Vera membuka
matanya, dia baru sadar kalau ada dua buah tangan di kedua buah payudaranya,
kedua tangan Yanto dan Krisno.
Kemarin seharian, tubuh gadis cantik itu aku
berikan oleh kedua penjaga rumahku, dengan harapan setelah ini aku bisa puas
menggumuli Vera kapan saja, menikmati tubuh sintalnya di rumah tanpa
batasan apapun.
Daerah intim
Vera sudah benar-benar berantakan, noda-noda putih yang telah mengering
seakan-akan menjadi hiasan selangkangan Vera, hasil dari kedua pria yang telah
menjadikannya sebagai budak seks mereka atas izinku.
Bahkan Vera
sama sekali tak bisa turun dari tempat tidurnya kecuali ke kamar mandi, itu pun
diantar dan kembali disetubuhi oleh salah satu dari mereka di toilet.
Mereka
berdua tampak masih tertidur lelap, Vera lalu menyingkirkan tangan Krisno dan
Yanto dari kedua buah payudara suburnya, dia turun dari ranjang lalu segera
menuju kamar mandi.
Kulihat Vera
berjalan dengan tertatih-tatih dan agak mengangkang, maklum selama seharian dia
terus menerus disodomi kedua laki-laki itu.
Vera memegang perutnya aku pun cemas melihat ekspresi gadis cantikku itu yang tampak
tak nyaman dengan perutnya, mungkin dia merasa mual karena entah sudah berapa liter sperma yang telah masuk
kedalam perutnya melalui lubang anusnya.
Anusnya juga
mereka sodok oleh benda-benda tumpul aneh yang tergolong besar dan keras, tak
mungkin jika selangkangan Vera yang baru merasakan nikmatnya proses Anal Insertions itu tak terasa ngilu.
Di dalam kamar mandi pastilah
saat ini Vera merasakan hawa yang berbeda sekali antara hawa kamar mandi dengan
hawa kamarnya.
Disini dia bisa mencium aroma segar dan wangi, namun di kamar tadi aku yakin hanya ada aroma sperma yang begitu kental.
Disini dia bisa mencium aroma segar dan wangi, namun di kamar tadi aku yakin hanya ada aroma sperma yang begitu kental.
Dengan
menghidupkan kran Shower, gadis
cantik itu pun mulai membersihkan tubuhnya dan tampak rileks merasakan segarnya
air yang membasuh tubuhnya.
..............................
" Mas
Krisno, mas Yanto, bangun.. " terdengar suara Vera dengan suara yang
begitu lembut dan manja seperti seorang istri yang sedang membangunkan
suaminya.
" Ayo
dong, bangun... "
Mencium
aroma harum Yanto membuka matanya perlahan, ketika melihat sesosok tubuh
putih mulus di ambang pintu kamar mandi, mata Yanto langsung terbuka lebar, dan
Vera tersenyum menggoda saat Yanto melongok memandangi tubuhnya.
" Wooii
Nook!.. Bangun, Nok!.. " teriak mas Yanto mengguncang-guncang tubuh mas
Krisno.
" Ha?..
Apaan sih?. " Krisno akhirnya terbangun juga.
" Noh
liat!.. "
Krisno langsung
melongok melihat Vera yang berdiri di ambang pintu kamar mandi tanpa sehelai
benang pun menempel di tubuh sintalnya.
Meski sudah
melihat tubuh telanjang Vera kemarin, tapi melihat gadis cantik itu berdiri
tanpa mengenakan apapun dan tanpa malu-malu adalah sebuah pemandangan yang
benar-benar sempurna untuk membuka sebuah pagi yang indah bagi Krisno juga Yanto.
" Wah,
non Vera udah mandi aja nih.. " celetuk mas Yanto.
Sebagai
catatan saat ini aku dan Vera sudah libur, kami tinggal menunggu hasil dari
pengumuman UN, dan bersiap masuk ke
perguruan tinggi dalam beberapa bulan ke depan.
Vera
menggigit bibir bawahnya, gelagat si montok cantik itu tentu mengundang Krisno
beserta Yanto untuk bangun dari ranjang dan langsung mendekatinya.
Dengan kompak, si dua sejoli masing-masing menggenggam bongkahan pantat Vera yang bulat dan montok.
" Jangan-jangan
non Vera mau kita entotin lagi ya?.. " tanya Yanto yang pikirannya sudah
sangat penuh dengan pikiran mesum terhadap gadis cakep ini.
Vera
mengangguk perlahan, dan lagi-lagi membuatku harus menarik nafas.
" Jadi
non Vera mau kita pake lagi? Ngelayanin kita di ranjang? Hehe.. " kekeh
Krisno melecehkan Vera sambil mengecup bibirnya.
" Mm..
Iyaa.. " jawab Vera manja.
Aku sudah
tak mau ambil pusing lagi dengan ini, terserah dia saja, Vera memang
benar-benar perek murahan!
" Non
Vera suka kita entotin?.. " tanyanya lagi jorok.
"
Hm…mmmh.. " angguk gadis itu.
Tubuh Vera
justru bergetar ketika mendengar lecehan-lecehan Krisno dan Yanto yang
merendahkan dirinya.
" Berarti
mulai sekarang non Vera mau kita entotin kapan aja dan dimana aja kita mau
ya?.. " sambung Yanto mengecup pipi Vera dari sampingnya.
Vera tidak
menjawab, dia mungkin tak ingin mendahuluiku mengambil keputusan itu atau malah
dia mulai terangsang hingga tak bisa menjawabnya.
Dia hanya memejamkan mata
sambil mendesis ketika di grepe-grepe dikiri-kanannya oleh Krisno dan
Yanto, mereka asik mengendusi leher serta tubuh sang gadis bertubuh sintal
berkulit putih mulus itu.
Aroma tubuh Vera yang segar dan harum tentu membangkitkan birahi kedua pria tersebut.
Aroma tubuh Vera yang segar dan harum tentu membangkitkan birahi kedua pria tersebut.
Dengan
sangat cepat, kontol mereka berdua juga sudah ngaceng, bukan siap untuk
menjajah lagi, tapi mungkin lebih tepat jika dikatakan siap mengawal tuan
putri mereka yang bernama Vera ini keatas singgasana alias ranjangnya yang
sudah awut-awutan bekas malam pertama mereka kemarin.
Namun di
tempat itulah, kedua orang pria dewasa ini akan merasakan nikmatnya surga dunia lagi, kenikmatan dari tubuh gadis seksi yang akan memberikan Krisno dan Yanto Morning Sex.
Kudengar desahan mulai
terdengar, seketika setelah mereka berdua mulai membaringkan Vera diatas ranjang dan
akan menggumulinya lagi.
Seharian sama seperti kemarin ,Vera kembali dicabuli kedua pejantannya, Yanto dan Krisno
tak membiarkan gadis cantik itu kemana-mana.
Vera pasrah
saja, bahkan jika Vera beralasan lapar atau haus, salah satu diantara mereka
akan mengambilkan apa yang dia butuhkan sementara yang satunya akan tetap
menindih dan mencumbui Vera sehingga membuat gadis cantik itu selalu disetubuhi.
..............................
Sejak dari
minggu sore sampai selasa pagi, tak ada sehelai benang pun yang menutupi tubuh
seksi Vera, semuanya terbuka bebas untuk digeluti oleh kedua pejantannya, siapa
lagi kalau bukan Krisno dan Yanto yang malah jadi majikan Vera sejak beberapa
hari kemarin.
Setiap kali
Vera menelan ludah sekedar untuk membasahi tenggorokannya, aku yakin pasti ada
rasa sperma di tenggorokannya.
Mungkin karena mereka tak
hanya menumpahkan mani mereka ke rahim dan anus Vera, tapi juga mencekoki gadis
cantik itu untuk meminum benih mereka dari gelas berkali-kali dimana mereka dengan romantisnya menyuapi menggunakan sendok.
Akhirnya di
hari ini selasa pagi, setelah berhari-hari aku biarkan, mas Yanto dan mas
Krisno harus kembali bekerja.
Setelah mandi bersama mereka segera membawa Vera
keatas ranjang dan menyetubuhinya lagi sebelum semuanya kembali menjalani hari
normal mereka masing-masing.
Barulah
mereka berdua kembali membereskan rumah yang sudah berantakan, mereka menemuiku
yang sedang sarapan dilantai bawah.
" Den
makasih ya, non Vera gila banget! Ampun deh, nafsunya gila banget!!.. "
ujar Krisno padaku.
"
Veranya mana?.. " tanyaku.
" Udah
di atas kok den, lagi tidur.. Maklum kecapean semaleman tadi begadang kita
entotin terus.. " jawab Yanto yang harusnya tidak perlu dia pertegas di
depanku.
" Yaudah
sekarang kalian beresin rumah dulu ya, udah berapa hari tuh halaman belakang
sama depan gak disapu… " kataku mencoba senormal mungkin.
" Siap
den aman!!.. "
" Eh… Den
ngomong-ngomong apa bener kita boleh make non Vera lagi?.. " tanya mas
Kris seolah meminta kepastian.
Aku terdiam
karena jujur aku tak memprediksi pertanyaaan ini akan keluar secepat sekarang.
" Liat keadaan
ya, nanti kalau aku suruh ya bolehlah… " jawabku agak menggantungkan
jawabannya pada mereka.
Aku sengaja
membatasi agar mereka tidak terlalu kelewatan terhadap Vera, meskipun Vera
tampak malah suka jadi gundik mereka berdua.
" Oke
deh den…. " ujar Krisno kemudian bubar.
Mereka pun
berlalu, aku segera naik ke lantai atas, melihat gadis cantikku.
Sesampainya
di kamarku, kulihat Vera sedang tidur telanjang di ranjang, nampaknya dia
digendong oleh mereka dan diantar ke kamarku.
Wajah
lugunya terlihat amat kelelahan dan aku bisa memakluminya, memeknya
sudah berantakan juga masih berkedut-kedut penuh leleran sperma, sementara
dilobang anusnya juga begitu, secara reflek aku pun segera mengelap
selangkangan Vera dengan tisu lalu menyelimuti Vera agar dia tak kedinginan AC.
Entah kenapa
aku merasa bahagia melihat wajahnya yang sedang tidur dengan damainya, meski
sifatnya yang nakal tapi aku merasa beruntung mendapatkan gadis secantik ini,
dan dengan teganya aku justru menjadikannya begini.
Batinku
kembali bergejolak, lalu aku mengecup kecil dahinya dan kemudian pergi
ketempat temanku, sambil membiarkan Vera beristirahat penuh.
..............................
Setelah
magrib aku pulang kerumah dan Vera langsung berlari kecil menyambut memelukku
yang baru turun dari mobil.
" Sayanggg,
aku kangen banget sama kamu!!.. " ujarnya mendekapku erat sekali.
Aku terdiam
merasakan pelukannya, dan rasa lembutku kembali keluar melihatnya yang riang seperti ini.
Kubalas pelukannya yang sangat erat, aku merasa ketika Vera ada
dipelukanku, aku ingin menjaganya, itulah yang kurasakan.
Kami pun
berciuman di garasi, bibirnya sangat hangat sekali, aku membelai rambut
panjangnya dan gadis cantik ini segera mengajakku kembali masuk kedalam.
Sesampainya
dikamar Vera langsung mengajakku main, dia membuka Tanktop putih dan rok mini yang dia kenakan dengan warna yang sama, dia membuka bajuku yang hanya diam saja berdiri di depannya.
Setelah kami
berdua telanjang Vera segera mendorongku rebah diranjang lalu segera dia tindih, kami pun
memadu kasih diatas ranjang.
Jujur aku
agak canggung setelah apa yang kusaksikan selama beberapa hari kemarin namun
nafsuku sudah sangat membumbung tinggi apalagi sejak masa itu juga aku sama
sekali tak menyentuh gadis cantikku ini dan mengalah membiarkan tubuh seksinya
dinikmati dua pembantuku.
Vera
menindihku lalu menggoyangku dengan ganasnya, dia memagut bibirku dan menciumnya
mesra sambil mengulek-ulek penisku dengan goyangannya.
"
Muaaaahhh, ayo sayang.. Kok kayak gak semangat gitu sih!!.. " komentarnya mengarahkan tanganku meremas teteknya.
Aku pun
mencoba melupakan sejenak dan mencoba menikmati sepenuhnya permainan kami
saat ini, aku langsung memposisikan Vera menungging kemudian segera menyetubuhi
memeknya dari belakang.
" AHH!!
Iya gitu yang.. Ini baru pemiliknya… " racau Vera saat kugenjot dia dengan
penuh nafsu.
Aku merunduk
ke lehernya dan mengesamping wajah gadis cantikku ini, kemudian mencium
bibirnya sambil menyetubuhinya yang dalam posisi merangkak dari belakang.
Kami pun berganti-ganti posisi, Vera aku dudukan di kursi mengangkang dan Vera menyuruhku melakukan anal seks padanya dalam posisi itu.
Kami pun berganti-ganti posisi, Vera aku dudukan di kursi mengangkang dan Vera menyuruhku melakukan anal seks padanya dalam posisi itu.
Sekiran 20
menit akhirnya aku sampai juga, saat aku meleguh dia langsung duduk bersimpuh
dan menyambar kontolku, lalu mengulumnya dengan sangat bernafsu sementara jari
lentiknya mengelus sembari memberi bonus meremas kantung zakarku.
Vera terus
mengulum penisku seakan tak ingin melepaskan hisapannya dari mulutnya sambil menatapku
sendu, tatapan membunuhnya itu dia keluarkan.
Sebuah pandangan penuh
penghayatan, kepasrahan dan tatapan nakal menusuk hati yang selalu
mengalahkanku!
Aku
menumpahkan seluruh spermaku ke wajah cantiknya.
"
Ahhhhh…. Sayang banyak banget.. " jerit Vera saat spermaku menyemprot
berkali-kali keseluruh wajah cantiknya.
Bahkan
ketika aku mundur untuk tiduran di ranjang Vera mengikutiku dan terus
melahap kontolku, dia menghisap kemaluanku hingga kontolku mengecil di dalam
mulutnya, lalu dia naik keatas tubuhku sambil berkumur-kumur dan menelan
seluruh sperma itu kemudian memperlihatkannya padaku! Dia terlihat menggila sekali.
Setelah
keluar dari kamar mandi untuk membersihkan
wajahnya, Vera kembali menghampiriku dan tiduran di atas dadaku memelukku
erat.
"
Sayang… Sperma kamu banyak banget, kentel lagi, aku sayang kamu deh.. "
ujarnya dengan riang.
" Aku
nafsu banget sama kamu Ver, maklum udah 3 hari gak nyentuh kamu.. "
balasku mengelus rambut panjangnya dan mengecup keningnya.
" Iya
sayang, maaf ya habisnya aku dipaksa gak turun dari ranjang sama mereka... "
" Padahal aku udah bilang ke mereka buat balikin aku ke kamu, tapi mereka belum mau… " ujar Vera dengan wajah polosnya.
" Padahal aku udah bilang ke mereka buat balikin aku ke kamu, tapi mereka belum mau… " ujar Vera dengan wajah polosnya.
Aku
memakluminya, nafsu pria ketika sudah naik memang akan mengalahkan logikanya,
tentu aku dengan besar hati mencoba tak mempermasalahkan itu kepada mereka
sebagai sesama pria, lagi pula ini sudah resiko yang aku ketahui sejak awal.
" Yang,
kamu suka ya dientotin mereka berdua?.. " tanyaku ingin dia menjawab jujur.
" Hmm…mhhmm.. " angguk Vera manja kemudian menatapku.
Aku kecewa
mendengar jawabannya, ternyata semua ekspresi gila yang dia perlihatkan
bukanlah gimik belaka.
" Kamu
diapain aja say sama mereka dikamar bawah?.. " sambungku lagi.
Sebenarnya
aku sudah tahu Vera diapakan oleh mereka, karena aku sudah menonton adegan
itu dari CCTV di ruang kontrolku,
hanya saja aku mencoba menguji kejujuran Vera saat ini.
" Hhmmm…
"
" Mereka
berdua gila banget yang, aku kayak mereka perkosa, memek sama puting susu aku
mereka gigit-gigit, terus pantatku terus mereka pake yang… " jawabnya
dengan wajah manja.
"
Terus?.. " aku lagi semakin menggali kejujurannya.
" Mmm…
Mereka masukin pantat aku benda aneh-aneh, kayak terong, besi, gayung, remote
TV, HP banyak deh.. " ucap Vera dengan jujur.
Ternyata
Vera jujur padaku, karena aku menonton dan melihat mereka benar-benar melakukan
itu padanya, mereka memang memasukkan HP
jadul Yanto kedalam memek Vera, lalu mereka Misscall ponsel Yanto itu dengan HP Krisno.
Mereka tertawa terbahak-bahak melihat Vera yang kelojotan kegelian karena ponselnya sengaja di set Vibrate, hingga bergetar-getar di dalam vagina Vera.
Mereka tertawa terbahak-bahak melihat Vera yang kelojotan kegelian karena ponselnya sengaja di set Vibrate, hingga bergetar-getar di dalam vagina Vera.
" Dan
kamu suka?.. " aku meliriknya.
" Iya
suka sayang, tapi aku pengen kamu juga ngelakuin yang kayak gitu ke aku, jujur aku
kerangsang banget yang, apalagi kalo yang ngelakuinnya kamu… " ujarnya
Vera yang secara tak langsung memintaku untuk tak ragu berimprovisasi dalam
permainan seperti mereka berdua.
" Iya
sayang, aku lagi nyiapin kejutan buat kamu, aku jamin kamu pasti suka deh...
" balasku padanya.
Ia kemudian
menanyakan kejutan apa itu, tentu saja aku tidak memberitahukannya dulu dan
berharap barang pesananku segera sampai secepatnya agar aku bisa juga
memuaskan gadis cantikku ini seperti yang dilakukan Krisno dan Yanto.
" Tapi
sayang sperma mas Yanto sama mas Krisno warnanya kuning putih, beda banget sama
sperma kamu.. "
" Sperma
kamu kentel putih banget, kayak susu... Aku suka sperma kamu yang, gurih…
" celetuknya.
" Oh
ya?.. " kataku kembali mengelus
rambutnya yang dibalas anggukan manjanya yang sedang tiduran di dadaku.
" Aku
juga mereka pipisin yang… " ungkap Vera.
" Hah?
Serius, dimana?.. " tanyaku terkejut, karena seingatku adegan itu tak
terlihat di dalam rekaman CCTV ku.
"
Mmmhhm iya.. Pas itu mereka udah mejuin aku, terus mereka kan ngocokin memek
aku sampe aku orgasme, aku ngerasa cairanku udah habis tapi mereka terus kocokin
memek aku sampe aku kencing-kencing yang, dan mereka seret aku ke WC... "
" Nah
disana, aku disuruh duduk bersimpuh di lantai kamar mandi, mas Krisno jambak
aku, dia ngebentak aku buat buka mulutku, aku buka mulut terus mereka berdua
ngarahin kontol mereka yang udah agak layu itu ke mulut aku yang lagi mangap, udah aja mereka pipisin mulut aku deh…. " ungkap Vera lagi.
" Pipis
mereka hanget banget yang, awalnya aku kira mereka mau pejuin aku lagi, tapi
bukan.. "
" Mereka ngencingin aku, dan aku dipaksa kumur-kumur terus telen pipis mereka, ya aku ikutin aja kata mereka.. "
" Mereka ngencingin aku, dan aku dipaksa kumur-kumur terus telen pipis mereka, ya aku ikutin aja kata mereka.. "
Aku tersentak
dan sangat kaget sekali mendengar pengakuan Vera ini!
" Rasanya
pekat banget yang, warnanya kuning.. Terus mereka nyodomiin aku lagi di WC
itu.. " tutup Vera dengan jujur.
Sepertinya
memang ada adegan dimana mereka menjambak Vera dan menyeretnya ke kamar mandi,
tapi aku tidak tahu apa yang terjadi di dalam karena aku memang tak menyiapkan CCTV di dalam kamar mandi.
Aku sedikit kecewa karena momen itu justru tidak terekam olehku tapi ya sudahlah.
Aku sedikit kecewa karena momen itu justru tidak terekam olehku tapi ya sudahlah.
Aku segera
mencium Veraku yang lugu ini, dan mengelus rambutnya memanjainya yang baru saja
dilecehkan oleh dua pembantuku.
Kami
berpelukan dalam kemesraan dibawah dinginnya AC dikamarku, lalu aku pun segera menyetubuhi gadisku itu lagi dan
kembali melampiaskan nafsuku dengan harapan kedepan aku sendiri yang akan memuaskannya.
..............................
Klo gw jadi pembantunya gw hamilin tuh vera
ReplyDeleteHot nih!
ReplyDeleteWelcome to WAKANDA POKER!!!
ReplyDeleteKami menyediakan permainan Poker,Domino,Ceme , Ceme Keliling,Capsa Susun, Super10 dan Omaha
1. Min Deposit hanya 10rb
2. Bonus New Member 15% / maks 300.000
3. Bonus 10% Setiap Deposit / maks 25.000
4. Bonus Referral 15% Seumur Hidup
5. Bonus TO 0.4% / Setiap Minggunya
6. Promo Bonus T.O / 3 bulan barhadiah Ratusan Juta
bandar poker uang asli
agen poker uang asli
bandar Ceme uang asli
Judi Poker Online Domino QQ
judi ceme online
Untuk informasi lebih lanjut :
Line : wakapoke
WA : +855 96 250 8220
Mantuls sekali
ReplyDelete